Kandaskan Pulmon, Kamiada Sempat Dilanda Demam Panggung
A
A
A
BANDUNG - Sebanyak 10 gol tercipta pada laga pembuka 8 Besar Blend Futsal Nusantara yang mempertemukan Kamiada FC versus Pulmon FC. Bertanding di GOR Institut Teknologi Bandung (ITB), Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (7/1/2017), tim besutan Prawindu Nugroho menang dengan skor 6-4.
Pertandingan laga pembuka ini berlangsung sengit sejak menit pertama di mulai. Kamiada FC bahkan sempat tertinggal 0-2 di awal-awal laga, tapi Kamiada FC bangkit dan berhasil keluar sebagai pemenang di akhir laga.
Pelatih Kamiada FC Prawindu Nugroho mengakui timnya sempat demam lapangan di awal-awal laga. Alhasil, timnya sempat kecolongan dua gol oleh tim lawan.
"Anak-anak grogi karena hampir 90 persen pemain kami amatir yang baru pertama main (di turnamen futsal). Mayoritas baru pertama kali, jadi wajar grogi," kata Windu seusai laga.
Tapi pelan-pelan anak asuhnya bangkit. Setelah berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2, para pemain tersulut semangatnya sehingga di akhir laga menutup laga dengan skor 6-4.
"Atmosfernya beda di 8 besar ini. Kalau menang, kita akan lolos ke babak berikutnya. Ada tekanan disitu," jelasnya.
Windu mengatakan, harusnya timnya bisa menang dengan skor lebih besar. Tapi kenyataan di lapangan timnya hanya bisa menang dengan skor 6-4. Dia mengaku masih ada pekerjaan rumah yang harus segara diperbaiki agar tampil lebih baik di babak selanjutnya. "Banyak catatan di pertandingan hari ini," ucapnya.
Sementara setelah menang di babak 8 besar, Windu semakin optimistis timnya akan melaju hingga ke final. Ia pun yakin performa anak asuhnya akan semakin baik dan mampu menggenggam gelar juara di akhir turnamen.
Pertandingan laga pembuka ini berlangsung sengit sejak menit pertama di mulai. Kamiada FC bahkan sempat tertinggal 0-2 di awal-awal laga, tapi Kamiada FC bangkit dan berhasil keluar sebagai pemenang di akhir laga.
Pelatih Kamiada FC Prawindu Nugroho mengakui timnya sempat demam lapangan di awal-awal laga. Alhasil, timnya sempat kecolongan dua gol oleh tim lawan.
"Anak-anak grogi karena hampir 90 persen pemain kami amatir yang baru pertama main (di turnamen futsal). Mayoritas baru pertama kali, jadi wajar grogi," kata Windu seusai laga.
Tapi pelan-pelan anak asuhnya bangkit. Setelah berhasil menyamakan kedudukan menjadi 2-2, para pemain tersulut semangatnya sehingga di akhir laga menutup laga dengan skor 6-4.
"Atmosfernya beda di 8 besar ini. Kalau menang, kita akan lolos ke babak berikutnya. Ada tekanan disitu," jelasnya.
Windu mengatakan, harusnya timnya bisa menang dengan skor lebih besar. Tapi kenyataan di lapangan timnya hanya bisa menang dengan skor 6-4. Dia mengaku masih ada pekerjaan rumah yang harus segara diperbaiki agar tampil lebih baik di babak selanjutnya. "Banyak catatan di pertandingan hari ini," ucapnya.
Sementara setelah menang di babak 8 besar, Windu semakin optimistis timnya akan melaju hingga ke final. Ia pun yakin performa anak asuhnya akan semakin baik dan mampu menggenggam gelar juara di akhir turnamen.
(sha)