Pulang ke Sevilla, Sergio Ramos Justru Dihujani Cacian
A
A
A
SEVILLA - Sevilla memiliki tempat spesial di hati Sergio Ramos. Sebab sebelum tenar bersama Real Madrid, ia pernah bermain untuk Sevilla dari musim 1996-2005.
Namun demi tuntutan profesionalitas, Ramos tetap harus bermain maksimal saat Madrid bentrok dengan mantan timnya tersebut. Hal itu selalu diperlihatkannya bahkan pada leg kedua babak 16 besar Copa del Rey, Jumat (13/1/2017) dini hari WIB. Ramos tampil mati-matian mengawal benteng pertahanan Madrid dan ia juga mencetak gol dalam laga yang berkesudahan dengan skor 3-3 tersebut.
Ramos mengoyak gawang Sevilla lewat eksekusi penalti di menit 83. Usai mencetak gol, ia langsung melakukan selebrasi di hadapan para suporter lawan. Namun setelah itu, Ramos mengangkat kedua tangannya sebagai maksud permintaan maaf.
Tapi tindakan sang pemain justru memancing amarah pendukung Sevilla. Mereka yang dari awal sudah menyindir Ramos tambah kesal karena merasa dipermalukan oleh bek 30 tahun tersebut.
Hingga akhir laga, Ramos terus dihujani cacian. Kejadian ini mendapat respon negatif dari Zinedine Zidane. Pelatih Real Madrid tersebut tak senang dengan ulah pendukung lawan.
"Saya tidak senang dengan itu. Namun sayangnya, kejadian tersebut bukan suatu hal yang bisa kami hindari," ucapnya yang dikutip dari Soccerway.
"Saya yakin Sergio Ramos pasti kecewa. Sebab dia berasal dari sini (Sevilla) dan pernah bermain untuk klub ini," tambahnya.
Ramos sendiri tidak mempermasalahkan kejadian itu. Ia justru senang sebab timnya belum terkalahkan dan berhasil melaju ke perempat final Copa del Rey 2016/2017. (Baca juga: Lewat Drama 6 Gol di Sevilla, Madrid Tumbangkan Rekor Barcelona)
"Kami tentunya senang. Saya rasa kami bisa menjadi lebih baik lagi. Kami belum pernah kalah dan catatan ini sepertinya bisa dilanjutkan," ucap Ramos yang dilansir situs resmi Madrid.
"Jika berada dalam klub ini, Anda diharuskan untuk berjuang sampai akhir. Kami memberi respon bagus dan memaksa tim lawan untuk bermain imbang. Kami puas sebab berhasil lolos dan sekarang kami akan menunggu hasil undian babak selanjutnya," pungkas sang pemain.
Secara aggregat, Madrid menang 6-3. Di babak perempat final mereka bisa bertemu dengan Barcelona, Celta Vigo, Eibar, Deportivo Alaves, Alcorcon, Real Sociedad atau Atletico Madrid.
Namun demi tuntutan profesionalitas, Ramos tetap harus bermain maksimal saat Madrid bentrok dengan mantan timnya tersebut. Hal itu selalu diperlihatkannya bahkan pada leg kedua babak 16 besar Copa del Rey, Jumat (13/1/2017) dini hari WIB. Ramos tampil mati-matian mengawal benteng pertahanan Madrid dan ia juga mencetak gol dalam laga yang berkesudahan dengan skor 3-3 tersebut.
Ramos mengoyak gawang Sevilla lewat eksekusi penalti di menit 83. Usai mencetak gol, ia langsung melakukan selebrasi di hadapan para suporter lawan. Namun setelah itu, Ramos mengangkat kedua tangannya sebagai maksud permintaan maaf.
Tapi tindakan sang pemain justru memancing amarah pendukung Sevilla. Mereka yang dari awal sudah menyindir Ramos tambah kesal karena merasa dipermalukan oleh bek 30 tahun tersebut.
Hingga akhir laga, Ramos terus dihujani cacian. Kejadian ini mendapat respon negatif dari Zinedine Zidane. Pelatih Real Madrid tersebut tak senang dengan ulah pendukung lawan.
"Saya tidak senang dengan itu. Namun sayangnya, kejadian tersebut bukan suatu hal yang bisa kami hindari," ucapnya yang dikutip dari Soccerway.
"Saya yakin Sergio Ramos pasti kecewa. Sebab dia berasal dari sini (Sevilla) dan pernah bermain untuk klub ini," tambahnya.
Ramos sendiri tidak mempermasalahkan kejadian itu. Ia justru senang sebab timnya belum terkalahkan dan berhasil melaju ke perempat final Copa del Rey 2016/2017. (Baca juga: Lewat Drama 6 Gol di Sevilla, Madrid Tumbangkan Rekor Barcelona)
"Kami tentunya senang. Saya rasa kami bisa menjadi lebih baik lagi. Kami belum pernah kalah dan catatan ini sepertinya bisa dilanjutkan," ucap Ramos yang dilansir situs resmi Madrid.
"Jika berada dalam klub ini, Anda diharuskan untuk berjuang sampai akhir. Kami memberi respon bagus dan memaksa tim lawan untuk bermain imbang. Kami puas sebab berhasil lolos dan sekarang kami akan menunggu hasil undian babak selanjutnya," pungkas sang pemain.
Secara aggregat, Madrid menang 6-3. Di babak perempat final mereka bisa bertemu dengan Barcelona, Celta Vigo, Eibar, Deportivo Alaves, Alcorcon, Real Sociedad atau Atletico Madrid.
(bep)