Masih Bahayakah Aksi Supardi Tanpa M Ridwan

Rabu, 01 Februari 2017 - 10:07 WIB
Masih Bahayakah Aksi...
Masih Bahayakah Aksi Supardi Tanpa M Ridwan
A A A
BANDUNG - Supardi Nasir untuk pertama kalinya sejak 2008 harus berpisah dengan M Ridwan. Padahal sejak 2008 duet Supardi dan M Ridwan jadi salah satu yang paling menakutkan dalam sepak bola nasional.

Kombinasi keduanya di sektor kiri begitu saling melengkapi. Saling pengertian antara keduanya pun begitu kuat. Mereka kuat dalam penyerangan. Bahkan dalam urusan bertahan, keduanya juga sangat tangguh.

Tapi untuk mengarungi kompetisi musim depan, Supardi sudah kembali ke pelukan Persib Bandung. Sedangkan M Ridwan tidak ikut bergabung. Ia masih fokus menjalankan ibadah umroh dan belum memutuskan akan berlabuh ke mana.

Supardi sendiri sejak 2008 selalu bermain dengan M Ridwan. Dimulai dari Pelita Jaya (2008-2010), Sriwijaya FC (2010-2012), Persib Bandung (2012-2015), dan Sriwijaya FC (2015). Setelah kembali ke Persib tanpa M Ridwan, praktis Supardi kehilangan tandem sejatinya.

Di Persib musim depan, ia kemungkinan akan dipasangkan dengan Febri Hariyadi. Febri sendiri mencuat namanya saat mengarungi putaran kedua Indonesia Soccer Championship (ISC) 2016. Ia menjelma jadi bagian penting Persib. Musim depan pun diperkirakan sektor sayap kanan akan menjadi milik pemain asli binaan 'Maung Bandung' tersebut.

Bagi Supardi, berduet dengan Febri sebenarnya bukan hal baru. Keduanya pernah bekerjasama saat mengarungi Piala Jenderal Sudirman. Tapi saat itu kebersamaan mereka tidak lama karena Supardi hijrah ke Sriwijaya FC dan Febri bertahan di Persib.

Supardi pun menyatakan kesiapannya kembali berduet dengan sang wonderkid Persib. Tapi ia mengaku butuh proses agar bisa benar-benar klop dengan Febri seperti duetnya dengan M Ridwan.

Untuk membangun chemistry dengan Febri, Supari akan memulainya dengan lebih banyak mengobrol. Dengan cara itu, ia berharap semakin dekat dengan Febri sehingga pelan-pelan terbangun chemsitry yang diinginkan.

"Aku harus banyak ngobrol dulu sama Febri karena perlu waktu (agar kompak), enggak mungkin instan," kata Supardi.

Ia sendiri memuji perkembangan Febri dari waktu ke waktu. Progres positif diperlihatkan Febri sehingga bisa menjadi bagian penting Persib. "Dia anaknya mau belajar, mau mendengar," ungkap Supardi.

Agar bisa klop, memang Supardi dan Febri tak punya banyak waktu. Keduanya harus kembali memulai semuanya dari nol. Piala Presiden 2017 pun jadi ajang untuk membangun kekompakkan.

Meski begitu, ada optimisme dalam diri Febri bisa segera klop dengan seniornya itu. "Mudah-mudahan dengan waktu yang mepet bisa cepat adaptasi," harap Febri.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1048 seconds (0.1#10.140)