Tersingkir di Piala Presiden, Bos MU Semprot Juru Gedor

Senin, 27 Februari 2017 - 16:03 WIB
Tersingkir di Piala...
Tersingkir di Piala Presiden, Bos MU Semprot Juru Gedor
A A A
MADURA - Madura United (MU) FC belum menunjukkan sebagai tim yang beringas di depan gawang lawan. Tersingkir dari babak delapan besar Piala Presiden 2017 membuktikan tim asuhan Gomes De Oliviera belum benar-benar kompetitif.

Salah satu faktor yang dianggap kelemahan MU adalah produktivitas para juru gedor. Tim berjuluk Sape Kerap sudah mendatangkan striker-striker kelas kakap macam Greg Nwokolo dan Luiz Junior. Nyatanya mereka belum mengangkat prestasi MU di turnamen tersebut.

Greg Nwokolo memang sudah mencetak tiga gol di empat laga Piala Presiden, tetapi Luiz Junior baru menyarangkan satu gol. Sementara pemain-pemain lain di lini kedua seperti Engelberd Sani, Bayu Gatra, hingga Slamet Nur Cahyo, juga belum benar-benar menjadi solusi minimnya koleksi gol.

Pelatih Gomes Oliviera mendapatkan mandat dari Presiden MU Achsanul Qosasi untuk memperhatikan naluri mencetak gol timnya. Seusai disingkirkan Pusamania Borneo FC di delapan besar, dengan blak-blakan Achsanul yang juga pemilik klub mengatakan para penyerang masih jauh dari ekspektasi. (Baca Juga: Singkirkan MU, Pusamania Tantang Persib di Semifinal Piala Presiden 2017).

"Ya, saya akan mengevaluasi semuanya setelah Madura United tersingkir dari Piala Presiden. Pak Achsanul juga memberikan instruksi kepada saya untuk membenahi beberapa kelemahan, salah satu yang disoroti adalah penyelesain akhir para penyerang," jelas Gomes De Oliviera.

Gomes yang selama ini mengklaim timnya punya penyerang-penyerang terbaik di Indonesia, ibarat dalam tekanan moral. Dia harus bisa menunjukkan bahwa Greg, Junior, serta striker-striker lainnya adalah penyerang kelas wahid seperti pujiannya selama ini.

"Saya tidak bisa menilai kinerja mereka sekarang, karena ini baru pramusim. Greg dan Junior baru bergabung dengan Madura United dan tentunya membutuhkan waktu untuk adaptasi. Saya tetap percaya keduanya striker luar biasa," begitu keyakinan Gomes.

Secara permainan, sebenarnya staf pelatih tidak ada keluhan karena tim bisa bermain kompak dan ofensif. Misalnya lawan PBFC, tim kebanggaan Pulau Garam ini terbukti bisa mendominasi permainan dan banyak membuka peluang. Tapi, semuanya menguap karena penyelesaian akhir yang tidak efisien.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8295 seconds (0.1#10.140)