Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Kejurnas Basket KU-16
A
A
A
YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selaku juara bertahan di nomor putri, didapuk jadi tuan rumah Kejuaraan Nasional Kelompok Umur (Kejurnas KU) 16 tahun. Gelaran yang akan dihelat di GOR Klebengan Sleman mulai 5-12 April 2017 ini sedianya diikuti perwakilan 8-10 provinsi di Indonesia.
"Jadi tuan rumah Kejurnas KU-16 ini adalah program terdekat pengurus baru Perbasi DIY. Maunya Kejurda dulu. Namun, karena waktu mepet jadi tidak mungkin. Tapi, sebelumnya kami akan lakukan seleksi pemain untuk dikirim dalam ajang itu. Rencana Minggu (12/3/2017), jam 07.00 pagi di Lapangan SMA Pangudi Luhur," jelas ketua umum Pengda Perbasi Yosep Junaidi.
Sekitar 120 atlet muda DIY bakal ikut seleksi ini. DIY bisa saja meloloskan dua sampai tiga atlet putri, dan dua atlet putra di ajang selanjutnya. Sejatinya Kejurnas untuk mencari atlet muda berbakat dan mengirimkannya ke Southeast Asia Basketball (SEABA) U-16, yakni kejuaraan basket internasional untuk putra di Manila, Filipina pada awal Mei 2017. Namun, untuk tim putri, hingga kini masih belum jelas soal tempat dan pelaksanaannya.
Dalam pemantauan atlet DIY bersama Pengurus Pusat (PP) Perbasi di Lapangan Basket SMA Bhinneka Yogyakarta, turut diperkenalkan pula kehadiran Jogja Basketball Community (JBC). Suatu komunitas yang menjadi wadah atlet basket DIY untuk berlatih bersama, tanpa mengenal asal klub maupun sekolah.
Bekerja sama dengan Pengda Perbasi DIY, JBC diharapkan bisa ikut membantu dan memantau perkembangan atlet DIY terutama di KU 16 dan 18 tahun. Ke depan, JBC juga akan melakukan pemantauan di KU-14. Dan, tidak hanya atlet, para pelatih pun bisa ikut bergabung di dalamnya. Hingga saat ini sudah ada 60 atlet yang tergabung dalam JBC.
Menurut Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, terkait pelaksanaan Kejurnas KU-16, pihaknya melakukan pembatasan jumlah provinsi yang ikut serta. Mengingat status peserta yang masih pelajar dan bersamaan dengan ujian sekolah.
Kosasih menilai kian banyak peserta maka pelaksanaannya bisa semakin panjang dan dapat mengganggu aktivitas sekolah. Persiapan seleksi untuk SEABA itu sedianya bisa untuk ajang berikutnya yakni FIBA Asia U-16 di India pada Agustus 2017 mendatang. Indonesia optimis bisa lolos hingga ke tahap ini.
"Kalau bicara prestasi (tim) putri belum bisa karena baru ini ada SEABA di KU -16, biasanya langsung ke FIBA Asia. Pernah lolos hingga level one di tingkatan itu untuk KU-18, di mana ada Indonesia, Jepang, Thailand, Taiwan, China, dan Malaysia,” ucap Kosasih.
"Jadi tuan rumah Kejurnas KU-16 ini adalah program terdekat pengurus baru Perbasi DIY. Maunya Kejurda dulu. Namun, karena waktu mepet jadi tidak mungkin. Tapi, sebelumnya kami akan lakukan seleksi pemain untuk dikirim dalam ajang itu. Rencana Minggu (12/3/2017), jam 07.00 pagi di Lapangan SMA Pangudi Luhur," jelas ketua umum Pengda Perbasi Yosep Junaidi.
Sekitar 120 atlet muda DIY bakal ikut seleksi ini. DIY bisa saja meloloskan dua sampai tiga atlet putri, dan dua atlet putra di ajang selanjutnya. Sejatinya Kejurnas untuk mencari atlet muda berbakat dan mengirimkannya ke Southeast Asia Basketball (SEABA) U-16, yakni kejuaraan basket internasional untuk putra di Manila, Filipina pada awal Mei 2017. Namun, untuk tim putri, hingga kini masih belum jelas soal tempat dan pelaksanaannya.
Dalam pemantauan atlet DIY bersama Pengurus Pusat (PP) Perbasi di Lapangan Basket SMA Bhinneka Yogyakarta, turut diperkenalkan pula kehadiran Jogja Basketball Community (JBC). Suatu komunitas yang menjadi wadah atlet basket DIY untuk berlatih bersama, tanpa mengenal asal klub maupun sekolah.
Bekerja sama dengan Pengda Perbasi DIY, JBC diharapkan bisa ikut membantu dan memantau perkembangan atlet DIY terutama di KU 16 dan 18 tahun. Ke depan, JBC juga akan melakukan pemantauan di KU-14. Dan, tidak hanya atlet, para pelatih pun bisa ikut bergabung di dalamnya. Hingga saat ini sudah ada 60 atlet yang tergabung dalam JBC.
Menurut Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih, terkait pelaksanaan Kejurnas KU-16, pihaknya melakukan pembatasan jumlah provinsi yang ikut serta. Mengingat status peserta yang masih pelajar dan bersamaan dengan ujian sekolah.
Kosasih menilai kian banyak peserta maka pelaksanaannya bisa semakin panjang dan dapat mengganggu aktivitas sekolah. Persiapan seleksi untuk SEABA itu sedianya bisa untuk ajang berikutnya yakni FIBA Asia U-16 di India pada Agustus 2017 mendatang. Indonesia optimis bisa lolos hingga ke tahap ini.
"Kalau bicara prestasi (tim) putri belum bisa karena baru ini ada SEABA di KU -16, biasanya langsung ke FIBA Asia. Pernah lolos hingga level one di tingkatan itu untuk KU-18, di mana ada Indonesia, Jepang, Thailand, Taiwan, China, dan Malaysia,” ucap Kosasih.
(mir)