'McLaren Bisa Menang Kalau Pakai Mesin Mercedes'
A
A
A
WOKING - Bos McLaren Eric Boullier beberkan syarat utama timnya bisa juara dunia Formula 1 2017. Mengganti produsen mesin dari Honda ke Mercedes jadi kuncinya.
McLaren menghentikan suplai mesin dari Mercedes pada musim 2015. Sejak saat itu, tim yang bermarkas di Woking, Inggris, menggunakan mesin Honda sebagai bentuk menyambut era baru Formula 1.
McLaren memang punya memori indah bersama Honda. Keduanya pernah merajai Formula 1 berturut-turut pada musim 1988 hingga 1991. Kebersamaan mereka berhenti saat Honda menarik diri dari kejuaraan dunia di akhir musim 1992. Sempat beralih ke mesin Ford dan Peugeot di musim 1993 dan 1994, McLaren menggandeng Mercedes hingga 2014 lalu, sebelum kembali menggunakan power unit Honda.
Sayang, kenangan indah bersama Honda tak terulang lagi. McLaren hanya menempati peringkat sembilan pada musim 2015 dan enam di 2016. Puncaknya, kinerja mesin Honda mendapat sorotan saat menggelar tes pramusim di Barcelona beberapa waktu lalu.
McLaren gagal bersaing dengan tim macam Mercedes, Ferrari, dan Red Bull saat melahap delapan hari tes pramusim di Circuit de Barcelona. Kedua pembalapnya; Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne, cuma melakukan putaran sebanyak 425 lap lantaran banyak mengalami masalah. (Baca Juga: Harapan Alonso di Tengah Krisis McLaren-Honda )
Menanggapi hal tersebut, Boullier yakin McLaren bisa kembali kompetitif andai menggunakan mesin Mercedes. "Saya kira kami bisa melakukannya (juara). Ya, kami bisa menang lagi (tahun ini)," ujar Boullier dengan mantap saat diwawancara Sky sports, Rabu (15/3/2017).
Sebelumnya Alonso mengeluhkan kinerja mesin Honda yang dinilai tidak bisa ngebut. Saat tes pramusim kemarin, juara dunia dua kali menyebut mesin Honda lebih lambat 30 km/jam saat di trek lurus. "Masalah kami adalah power unit. Tidak bisa diandalkan dan tidak punya tenaga," ketus Alonso.
McLaren menghentikan suplai mesin dari Mercedes pada musim 2015. Sejak saat itu, tim yang bermarkas di Woking, Inggris, menggunakan mesin Honda sebagai bentuk menyambut era baru Formula 1.
McLaren memang punya memori indah bersama Honda. Keduanya pernah merajai Formula 1 berturut-turut pada musim 1988 hingga 1991. Kebersamaan mereka berhenti saat Honda menarik diri dari kejuaraan dunia di akhir musim 1992. Sempat beralih ke mesin Ford dan Peugeot di musim 1993 dan 1994, McLaren menggandeng Mercedes hingga 2014 lalu, sebelum kembali menggunakan power unit Honda.
Sayang, kenangan indah bersama Honda tak terulang lagi. McLaren hanya menempati peringkat sembilan pada musim 2015 dan enam di 2016. Puncaknya, kinerja mesin Honda mendapat sorotan saat menggelar tes pramusim di Barcelona beberapa waktu lalu.
McLaren gagal bersaing dengan tim macam Mercedes, Ferrari, dan Red Bull saat melahap delapan hari tes pramusim di Circuit de Barcelona. Kedua pembalapnya; Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne, cuma melakukan putaran sebanyak 425 lap lantaran banyak mengalami masalah. (Baca Juga: Harapan Alonso di Tengah Krisis McLaren-Honda )
Menanggapi hal tersebut, Boullier yakin McLaren bisa kembali kompetitif andai menggunakan mesin Mercedes. "Saya kira kami bisa melakukannya (juara). Ya, kami bisa menang lagi (tahun ini)," ujar Boullier dengan mantap saat diwawancara Sky sports, Rabu (15/3/2017).
Sebelumnya Alonso mengeluhkan kinerja mesin Honda yang dinilai tidak bisa ngebut. Saat tes pramusim kemarin, juara dunia dua kali menyebut mesin Honda lebih lambat 30 km/jam saat di trek lurus. "Masalah kami adalah power unit. Tidak bisa diandalkan dan tidak punya tenaga," ketus Alonso.
(mir)