Larang Penggunaan Flare, PSSI Buat 5 Poin Penting
A
A
A
JAKARTA - Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) sedang memusatkan perhatiannya pada Indonesia. Berkaca dari beberapa kejadian, AFC menilai bahwa penonton sepak bola di Indonesia sering melanggar peraturan soal penggunaan flare (suar) di dalam area stadion.
Kasus terakhir terjadi saat penyelenggaraan semifinal dan final Piala AFF 2016 lalu. Sejumlah kelompok suporter yang datang ke Stadion Pakansari untuk menyaksikan Timnas Indonesia bertanding, secara terang-terangan menyalakan flare. Akibatnya PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia terkena hukuman denda. Jika kasus serupa terulang lagi, ada hukuman yang lebih berat menanti Indonesia.
"Kita terancam sanksi lebih besar jika masalah flare ini tidak bisa kita selesaikan. Pecinta Timnas harus kita berikan edukasi, bahwa menyalakan flare berarti membiarkan Timnas terancam bermain tanpa penonton," kata Hanif Thamrin selaku Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI. (Baca Juga: PSSI Minta Suporter Indonesia Tidak Lagi Membakar Suar
Untuk mencegah tindakan tersebut, PSSI mengeluarkan lima poin penting. Berikut rinciannya;
1. AFC menjatuhkan denda yang sangat besar kepada Indonesia pasca partai semifinal dan final AFF 2016, sehingga PSSI harus mencicil pembayaran denda tersebut selama dua tahun.
2. Jika flare kembali ada di laga resmi Indonesia, kita terancam dihukum denda yang lebih besar lagi, lebih buruk – dihukum bermain tanpa penonton.
3. Menghimbau kepada rekan-rekan media untuk mensosialisasikan pencegahan flare di stadion kepada penonton.
4. Menghimbau rekan-rekan media khususnya para fotografer, (jika ada yang menyalakan flare) untuk mengambil foto oknum tersebut agar memberikan efek jera berupa sanksi sosial.
5. Panitia tentu akan berusaha meminimalisi hal ini dengan memperketat keamanan di laga friendly match antara Indonesia vs Myanmar, namun kami sangat menghargai dukungan rekan-rekan media dan masyarakat kepada Timnas Indonesia.
Kasus terakhir terjadi saat penyelenggaraan semifinal dan final Piala AFF 2016 lalu. Sejumlah kelompok suporter yang datang ke Stadion Pakansari untuk menyaksikan Timnas Indonesia bertanding, secara terang-terangan menyalakan flare. Akibatnya PSSI sebagai induk sepak bola di Indonesia terkena hukuman denda. Jika kasus serupa terulang lagi, ada hukuman yang lebih berat menanti Indonesia.
"Kita terancam sanksi lebih besar jika masalah flare ini tidak bisa kita selesaikan. Pecinta Timnas harus kita berikan edukasi, bahwa menyalakan flare berarti membiarkan Timnas terancam bermain tanpa penonton," kata Hanif Thamrin selaku Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI. (Baca Juga: PSSI Minta Suporter Indonesia Tidak Lagi Membakar Suar
Untuk mencegah tindakan tersebut, PSSI mengeluarkan lima poin penting. Berikut rinciannya;
1. AFC menjatuhkan denda yang sangat besar kepada Indonesia pasca partai semifinal dan final AFF 2016, sehingga PSSI harus mencicil pembayaran denda tersebut selama dua tahun.
2. Jika flare kembali ada di laga resmi Indonesia, kita terancam dihukum denda yang lebih besar lagi, lebih buruk – dihukum bermain tanpa penonton.
3. Menghimbau kepada rekan-rekan media untuk mensosialisasikan pencegahan flare di stadion kepada penonton.
4. Menghimbau rekan-rekan media khususnya para fotografer, (jika ada yang menyalakan flare) untuk mengambil foto oknum tersebut agar memberikan efek jera berupa sanksi sosial.
5. Panitia tentu akan berusaha meminimalisi hal ini dengan memperketat keamanan di laga friendly match antara Indonesia vs Myanmar, namun kami sangat menghargai dukungan rekan-rekan media dan masyarakat kepada Timnas Indonesia.
(bep)