Analisa Pembalap Jelang MotoGP Qatar 2017 (Vinales dan Rossi)
A
A
A
LOSAIL - Jelang dimulainya seri pertama MotoGP 2017 di Sirkuit Losail, Qatar, dengan sesi latihan bebas I pada Kamis (23/3/2017) petang waktu setempat. Situs motorsport mencoba menganalisa hasil tes pramusim yang telah dilakoni oleh seluruh tim dan pembalap kelas bergengsi. Untuk yang pertama adalah dua pembalap tim Movistar Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales dan Valentino Rossi.
Maverick Vinales
Ketika Maverick Vinales menggeber Yamaha untuk pertama kalinya pada tes akhir musim 2016 di Valencia, banyak yang memprediksikan dia akan cepat beradaptasi. Namun, tidak ada seorang pun yang dapat membayangkan bahwa dia akan melakukannya begitu cepat.
Vinales tampil impresif selama pramusim: dia selalu menjadi pembalap tercepat di trek dalam tujuh dari 11 sesi tes – terkencang secara keseluruhan di setiap trek. Ini mengindikasikan bahwa pembalap berusia 22 tahun itu akan kompetitif di setiap trek dan dalam semua kondisi.
Kendati demikian, ada satu pertanyaan terkait performa Vinales sebelum seri pembuka digelar, yakni apakah dia mampu menghadapi tekanan untuk bertarung memperebutkan kemenangan setiap Grand Prix akhir pekan. Akan menjadi kejutan andai tekanan itu tak mempengaruhinya.
Valentino Rossi
Di sisi lain dari garasi Yamaha, kekhawatiran Valentino Rossi selama tes pramusim berlanjut, dan The Doctor mengalami kesulitan selama tes di Qatar.
Rossi dan timnya menunjukkan sinyal buruk di Losail: pada hari kedua, mereka mengklaim telah menemukan arah yang tepat, dan lalu pada hari terakhir, mereka menyadari mungkin berjalan di arah yang salah. Ketika Rossi tampil kencang pada motor 2017, dia justru tidak tahu mengapa bisa demikian.
Namun, kita semua tahu bahwa The Doctor bukan pembalap latihan atau tes, jadi tidak akan mengejutkan jika dalam 10 hari kemudian (pasca tes pramusim terakhir), Rossi kembali di depan saat seri pembuka musim.
Maverick Vinales
Ketika Maverick Vinales menggeber Yamaha untuk pertama kalinya pada tes akhir musim 2016 di Valencia, banyak yang memprediksikan dia akan cepat beradaptasi. Namun, tidak ada seorang pun yang dapat membayangkan bahwa dia akan melakukannya begitu cepat.
Vinales tampil impresif selama pramusim: dia selalu menjadi pembalap tercepat di trek dalam tujuh dari 11 sesi tes – terkencang secara keseluruhan di setiap trek. Ini mengindikasikan bahwa pembalap berusia 22 tahun itu akan kompetitif di setiap trek dan dalam semua kondisi.
Kendati demikian, ada satu pertanyaan terkait performa Vinales sebelum seri pembuka digelar, yakni apakah dia mampu menghadapi tekanan untuk bertarung memperebutkan kemenangan setiap Grand Prix akhir pekan. Akan menjadi kejutan andai tekanan itu tak mempengaruhinya.
Valentino Rossi
Di sisi lain dari garasi Yamaha, kekhawatiran Valentino Rossi selama tes pramusim berlanjut, dan The Doctor mengalami kesulitan selama tes di Qatar.
Rossi dan timnya menunjukkan sinyal buruk di Losail: pada hari kedua, mereka mengklaim telah menemukan arah yang tepat, dan lalu pada hari terakhir, mereka menyadari mungkin berjalan di arah yang salah. Ketika Rossi tampil kencang pada motor 2017, dia justru tidak tahu mengapa bisa demikian.
Namun, kita semua tahu bahwa The Doctor bukan pembalap latihan atau tes, jadi tidak akan mengejutkan jika dalam 10 hari kemudian (pasca tes pramusim terakhir), Rossi kembali di depan saat seri pembuka musim.
(sbn)