Riman Dilema Dapat Tugas Khusus Jadi Bodyguard Essien dan Carlton Cole
Minggu, 02 April 2017 - 13:30 WIB

Riman Dilema Dapat Tugas Khusus Jadi Bodyguard Essien dan Carlton Cole
A
A
A
BANDUNG - Tubuh besar dan kekar terlihat memagari dua marquee player Persib Bandung Michael Essien dan Carlton Cole. Dengan sigap, sosok plontos itu membuka jalan dua bintang Persib saat hendak latihan. Dialah Dahriman, sang bodyguard yang kini menjaga Essien dan Cole agar bebas beraktivitas dan tidak terganggu oleh fas yang selalu mengerubutinya.
Dahriman, 47 tahun, mengungkap rasa bangganya menjadi bodyguard untuk dua pemain super bintang milik Persib Bandung itu. Awalnya, dia merupakan bagian dari tim pengamanan internal Persib. Tapi, belakangan Dahriman mendapat tugas khusus mengawal Essien dan Cole.
"Saya pribadi merasa bangga bisa mengawal pemain Eropa yang begitu ngetop dan jarang bermain di Indonesia. Saya tidak terpikir akan dapat tugas begini dari manajer untuk memberi pengamanan khusus bagi mereka," kata Riman, sapaan akrabnya.
Sebelum mengawal Essien dan Cole, Riman sebenarnya sudah terbiasa mengawal para pemain Persib. Dia sering diterjunkan untuk mengawal sesi latihan dan pertandingan.
Riman dan rekan-rekannya diberi mandat menjaga para pemain agar tidak mendapat tindakan negatif dari pihak luar. Hal itu agar pemain merasa nyaman dan aman.
Tapi, terkadang dia merasakan dilema saat berhadapan langsung dengan Bobotoh. Antusiasme Bobotoh yang tinggi biasanya terlihat saat mereka berebut untuk foto bareng dengan pemain baik setelah latihan maupun pertandingan.
Riman paham jika hal seperti itu adalah risiko bagi pemain Persib. Sehingga kadang ia merasa kasihan pada Bobotoh yang sulit untuk berfoto bareng karena para pemain harus diamankan.
Datangnya Essien dan Cole pun membuat Bobotoh semakin antusias. Kedua pemain itu menjadi buruan Bobotoh untuk berfoto bareng. Bobotoh pun tumplek di pinggir lapangan dalam setiap sesi latihan demi menunggu momen bisa berfoto bareng Essien.
Tapi, antusiasme yang berlebih itu dikhawatirkan akan membuat Cole dan Essien kaget sekaligus tidak nyaman. Hal itu membuat Rimah bekerja ekstra keras membatasi Bobotoh yang ingin berfoto dengan dua eks pemain Chelsea itu.
"Tapi Bobotoh juga mengerti, mereka banyak yang tidak memaksakan diri untuk bisa foto bareng. Kita juga melaksanakan perintah manajer agar pemain bintang ini tidak terlalu diinikan (dibatasi berfoto bareng)," ucap Riman yang menggemari olahraga karate dan binaraga ini.
Sementara untuk pengamanan bagi Essien dan Cole, Riman mengatakan hal itu disesuaikan dengan kondisi. Tapi yang jelas pengamanan secara khusus untuk mereka melibatkan lebih dari lima orang.
"Pengamanannya hanya dari mess ke tempat latihan dan balik lagi ke mess. Kalau di tempat mereka tinggal, itu pengamanannya mungkin sudah ada secara otomatis," jelasnya.
Dahriman, 47 tahun, mengungkap rasa bangganya menjadi bodyguard untuk dua pemain super bintang milik Persib Bandung itu. Awalnya, dia merupakan bagian dari tim pengamanan internal Persib. Tapi, belakangan Dahriman mendapat tugas khusus mengawal Essien dan Cole.
"Saya pribadi merasa bangga bisa mengawal pemain Eropa yang begitu ngetop dan jarang bermain di Indonesia. Saya tidak terpikir akan dapat tugas begini dari manajer untuk memberi pengamanan khusus bagi mereka," kata Riman, sapaan akrabnya.
Sebelum mengawal Essien dan Cole, Riman sebenarnya sudah terbiasa mengawal para pemain Persib. Dia sering diterjunkan untuk mengawal sesi latihan dan pertandingan.
Riman dan rekan-rekannya diberi mandat menjaga para pemain agar tidak mendapat tindakan negatif dari pihak luar. Hal itu agar pemain merasa nyaman dan aman.
Tapi, terkadang dia merasakan dilema saat berhadapan langsung dengan Bobotoh. Antusiasme Bobotoh yang tinggi biasanya terlihat saat mereka berebut untuk foto bareng dengan pemain baik setelah latihan maupun pertandingan.
Riman paham jika hal seperti itu adalah risiko bagi pemain Persib. Sehingga kadang ia merasa kasihan pada Bobotoh yang sulit untuk berfoto bareng karena para pemain harus diamankan.
Datangnya Essien dan Cole pun membuat Bobotoh semakin antusias. Kedua pemain itu menjadi buruan Bobotoh untuk berfoto bareng. Bobotoh pun tumplek di pinggir lapangan dalam setiap sesi latihan demi menunggu momen bisa berfoto bareng Essien.
Tapi, antusiasme yang berlebih itu dikhawatirkan akan membuat Cole dan Essien kaget sekaligus tidak nyaman. Hal itu membuat Rimah bekerja ekstra keras membatasi Bobotoh yang ingin berfoto dengan dua eks pemain Chelsea itu.
"Tapi Bobotoh juga mengerti, mereka banyak yang tidak memaksakan diri untuk bisa foto bareng. Kita juga melaksanakan perintah manajer agar pemain bintang ini tidak terlalu diinikan (dibatasi berfoto bareng)," ucap Riman yang menggemari olahraga karate dan binaraga ini.
Sementara untuk pengamanan bagi Essien dan Cole, Riman mengatakan hal itu disesuaikan dengan kondisi. Tapi yang jelas pengamanan secara khusus untuk mereka melibatkan lebih dari lima orang.
"Pengamanannya hanya dari mess ke tempat latihan dan balik lagi ke mess. Kalau di tempat mereka tinggal, itu pengamanannya mungkin sudah ada secara otomatis," jelasnya.
(sha)