Motif Peneror Borussia Dortmund Karena Faktor Finansial
A
A
A
DORTMUND - Penyelidikan terkait serangan terhadap bus yang ditumpangi pemain Borussia Dortmund mulai menemukan titik terang. Pihak kepolisian menilai ada kemungkinan motifnya karena urusan finansial.
Rombongan Borussia Dortmund jadi korban aksi teror ketika hendak melakoni leg pertama perempat final Liga Champions kontra AS Monaco, Rabu (12/4/2017). Disebutkan terjadi tiga ledakan disepanjang jalur bus yang mereka tumpangi.
Efek ledakan itu membuat kaca bus pecah. Walau tidak ada korban jiwa, lengan Marc Bartra mengalami luka dan harus dioperasi. Setelah digekar penyelidikan, akhirnya diketahui siapa yang dituding sebagai pelaku.
Itu berdasar surat pengakuan yang ditinggalkan disekitar lokasi. Tersangkanya disebut Sergej W yang punya dua warga negara, yaitu Jerman dan Rusia. Dia dituduh pasal percobaan pembunuhan, penggunaan bahan peledak dan melukai orang lain.
Semula Sergej W diduga jaringan Islamic State atau ISIS. Tapi, data terbaru berkata lain. Menurut Penuntut Umum Federal ini murni aksi individu yang dipicu faktor finansial. Soalnya, Sergej W dipercaya baru saja membeli 15.000 lembar saham Borussia Dortmund.
“Jika saham Borussia Dortmund jatuh cukup parah, maka keuntungan (yang diterima pelaku) akan lebih tinggi beberapa kali dari uang investasi yang dikeluarkan,” jelas Penuntut Umum Federal, dikutip skysport.
Saham Borussia Dortmund bakal anjlok jika terjadi musibah yang menimpa pemain, entah itu berakibat luka serius atau sampai tewas. Itu sebabnya Sergej W diduga kuat ingin membunuh pemain Die Borussen walau diyakini tidak ada target khusus.
Teori itu muncul karena pelaku dinilai sudah menyusun rencananya secara matang. Sergej W terindikasi memesan kamar di hotel L'Arrivee, tempat pemain Borussia Dortmund menginap antara 9-13 April dan 16-20 April.
Pemadangan kamar yang dipakai Sergej W rupanya mengarah pada jalan dimana ledakan terjadi. Artinya, pelaku terus mengawasi aktivitas pemain Borussia Dortmund sebelum beraksi. Meski demikian, belum ada informasi apakah pelaku telah ditangkap.
Rombongan Borussia Dortmund jadi korban aksi teror ketika hendak melakoni leg pertama perempat final Liga Champions kontra AS Monaco, Rabu (12/4/2017). Disebutkan terjadi tiga ledakan disepanjang jalur bus yang mereka tumpangi.
Efek ledakan itu membuat kaca bus pecah. Walau tidak ada korban jiwa, lengan Marc Bartra mengalami luka dan harus dioperasi. Setelah digekar penyelidikan, akhirnya diketahui siapa yang dituding sebagai pelaku.
Itu berdasar surat pengakuan yang ditinggalkan disekitar lokasi. Tersangkanya disebut Sergej W yang punya dua warga negara, yaitu Jerman dan Rusia. Dia dituduh pasal percobaan pembunuhan, penggunaan bahan peledak dan melukai orang lain.
Semula Sergej W diduga jaringan Islamic State atau ISIS. Tapi, data terbaru berkata lain. Menurut Penuntut Umum Federal ini murni aksi individu yang dipicu faktor finansial. Soalnya, Sergej W dipercaya baru saja membeli 15.000 lembar saham Borussia Dortmund.
“Jika saham Borussia Dortmund jatuh cukup parah, maka keuntungan (yang diterima pelaku) akan lebih tinggi beberapa kali dari uang investasi yang dikeluarkan,” jelas Penuntut Umum Federal, dikutip skysport.
Saham Borussia Dortmund bakal anjlok jika terjadi musibah yang menimpa pemain, entah itu berakibat luka serius atau sampai tewas. Itu sebabnya Sergej W diduga kuat ingin membunuh pemain Die Borussen walau diyakini tidak ada target khusus.
Teori itu muncul karena pelaku dinilai sudah menyusun rencananya secara matang. Sergej W terindikasi memesan kamar di hotel L'Arrivee, tempat pemain Borussia Dortmund menginap antara 9-13 April dan 16-20 April.
Pemadangan kamar yang dipakai Sergej W rupanya mengarah pada jalan dimana ledakan terjadi. Artinya, pelaku terus mengawasi aktivitas pemain Borussia Dortmund sebelum beraksi. Meski demikian, belum ada informasi apakah pelaku telah ditangkap.
(mir)