Habis Kecam ARRC dan Yamaha, Mantan Pembalap MotoGP Minta Maaf
A
A
A
BURIRAM - Usai marah-marah karena gelarnya dicopot oleh FIM Asia dan panitia lomba ARRC Thailand 2017. Pembalap Team Akeno Speed Racing, Anthony West, akhirnya melontarkan permintaan maaf kepada Asia Road Racing Championship (ARRC) perihal diskualifikasinya dalam lomba di Sirkuit Buriram.
Ya, seperti diketahui pada dua lomba seri kedua ARRC 2017 di Sirkuit Buriram, Thailand (14-15 April). West finis ketiga pada Race 1 dan memenangi Race 2 kelas SuperSports 600cc (SS600) akhir pekan lalu. Namun, ia lalu didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran teknis.
Tak terima dengan keputusan ofisial yang mendiskualifikasinya, West mengecam keras ARRC, dan bahwa menuduh Yamaha Thailand berbuat curang. Kecaman itu tentu saja mendapat respons dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) Asia.
FIM Asia menyatakan, bahwa Team Akeno Speed Racing menolak motornya diperiksa di parc ferme untuk scrutineering pasca-balapan. Hal ini dianggap bentuk pelanggaran teknis, dan karenanya mantan pembalap MotoGP dan Moto2 itu didiskualifikasi dari dua balapan.
“Saya ingin meminta maaf kepada ARRC dan penyelenggara karena menganggapnya sebagai kejuaraan yang korup. Sebagai seorang pria, saya tidak pernah suka menuduh seseorang tentang apapun dan saya merasa frustrasi karena situasi panas, yang mana sebagai pembalap profesional saya tahu tidak boleh melakukannya,” tulis West di media sosial, Kamis (20/4) seperti dilaporkan Motorsport.
Lebih lanjut pembalap 35 tahun asal Australia itu melanjutkan permintaan maafnya: “Tim tidak melepas camshaft dan saya salah informasi. Saya juga ingin meminta maaf kepada Yamaha Thailand atas pernyataan, bahwa mereka ikut terlibat dalam diskualifikasi saya, yang kini telah ditunjukkan bukan itu masalahnya.”
“Kapan pun Anda berkompetisi, Anda akan berkonflik. Saya ingin tim dan ARRC untuk duduk bersama dan menyelesaikan perbedaan mereka. Saya di sini untuk balap motor dan menang. Hanya itu yang ingin saya fokuskan.”
“Saya menyadari, saya adalah panutan bagi banyak fans muda di luar sana dan saya tidak ingin mengirimkan mereka pesan buruk. Saya ingin membantu anak-anak sebanyak mungkin, dan menjadi panutan yang baik adalah cara lain untuk melakukan ini.”
“Saya yakin kita semua bisa belajar dari ini untuk masa depan, serta melangkah maju dan memperbaikinya agar tidak terulang. Sekali lagi, terima kasih atas semua dukungan Anda dan sampai jumpa di seri berikutnya.”
Ya, seperti diketahui pada dua lomba seri kedua ARRC 2017 di Sirkuit Buriram, Thailand (14-15 April). West finis ketiga pada Race 1 dan memenangi Race 2 kelas SuperSports 600cc (SS600) akhir pekan lalu. Namun, ia lalu didiskualifikasi karena melakukan pelanggaran teknis.
Tak terima dengan keputusan ofisial yang mendiskualifikasinya, West mengecam keras ARRC, dan bahwa menuduh Yamaha Thailand berbuat curang. Kecaman itu tentu saja mendapat respons dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) Asia.
FIM Asia menyatakan, bahwa Team Akeno Speed Racing menolak motornya diperiksa di parc ferme untuk scrutineering pasca-balapan. Hal ini dianggap bentuk pelanggaran teknis, dan karenanya mantan pembalap MotoGP dan Moto2 itu didiskualifikasi dari dua balapan.
“Saya ingin meminta maaf kepada ARRC dan penyelenggara karena menganggapnya sebagai kejuaraan yang korup. Sebagai seorang pria, saya tidak pernah suka menuduh seseorang tentang apapun dan saya merasa frustrasi karena situasi panas, yang mana sebagai pembalap profesional saya tahu tidak boleh melakukannya,” tulis West di media sosial, Kamis (20/4) seperti dilaporkan Motorsport.
Lebih lanjut pembalap 35 tahun asal Australia itu melanjutkan permintaan maafnya: “Tim tidak melepas camshaft dan saya salah informasi. Saya juga ingin meminta maaf kepada Yamaha Thailand atas pernyataan, bahwa mereka ikut terlibat dalam diskualifikasi saya, yang kini telah ditunjukkan bukan itu masalahnya.”
“Kapan pun Anda berkompetisi, Anda akan berkonflik. Saya ingin tim dan ARRC untuk duduk bersama dan menyelesaikan perbedaan mereka. Saya di sini untuk balap motor dan menang. Hanya itu yang ingin saya fokuskan.”
“Saya menyadari, saya adalah panutan bagi banyak fans muda di luar sana dan saya tidak ingin mengirimkan mereka pesan buruk. Saya ingin membantu anak-anak sebanyak mungkin, dan menjadi panutan yang baik adalah cara lain untuk melakukan ini.”
“Saya yakin kita semua bisa belajar dari ini untuk masa depan, serta melangkah maju dan memperbaikinya agar tidak terulang. Sekali lagi, terima kasih atas semua dukungan Anda dan sampai jumpa di seri berikutnya.”
(sbn)