Dukung Pembinaan Atlet, Disdikpora DIY Buat Lapangan Panahan
A
A
A
YOGYAKARTA - Guna mendukung pembinaan dan pengembangan prestasi atlet terutama pelajar ke depannya, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Disdikpora DIY) berencana membuat lapangan panahan baru di Jalan Kenari Yogyakarta pada tahun 2017 ini.
Tidak hanya itu, besar kemungkinan lahan yang memiliki luas sekitar lima hektar ini juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan sport center lainnya seperti pembangunan lapangan sepak bola, lintasan atletik, lintasan sepatu roda, skateboard, velodrome untuk balap sepeda, maupun ruangan untuk cabor beladiri.
"Ya kami memang berencana seperti itu, dengan tujuan untuk pembinaan olahraga. Pertama pemerataan tanah untuk lapangan panahan dahulu (seluas satu kali lapangan sepak bola) dengan biaya gotong royong, dan pastikan tidak ada orang di sekelilingnya,” ujar Kepala Disdikpora DIY, Kadarmata Baskara Aji.
“Ke depan ini selain olahraga prestasi, juga untuk pengembangan olahraga rekreasi yang butuh tempat dan wadah. Begitu pula dengan olahraga ekstrem seperti skateboard dan bmx yang memakai arena (tersendiri). Di (kompleks Stadion) Mandala Krida (Yogyakarta) ada basket, panjat tebing, dan sepatu roda yang awalnya dari rekreasi lama-lama ternyata bisa jadi prestasi," imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya pun segera menyusun Detail Engineering Design (DED) dan kebutuhan anggaran untuk pembangunan sejumlah fasilitas sport center pada tahun 2017 ini.
Diperkirakan kebutuhan pembangunannya ini akan melebihi pembangunan GOR Amongrogo Yogyakarta yang mencapai Rp 36 miliar jumlahnya. Pihaknya pun berharap, pengajuan ini nantinya bisa mendapatkan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Seperti dalam pembangunan GOR Amongrogo beberapa waktu lalu sebesar Rp 5 miliar.
"Tahun ini mau garap DED dulu, dari situ baru ketahuan biayanya berapa. Kemungkinan akan diajukan di anggaran perubahan untuk DED, ini masih dasar. Tahun depan (2018) Mandala Krida juga kemungkinan sudah jadi, mungkin nanti pindah ke situ (untuk beberapa cabang olahraga)," jelasnya.
Sementara itu Kepala Balai Pemuda Olahraga (BPO) Disdikpora DIY Edy Wahyudi menambahkan, pihaknya menargetkan pada Mei 2017 lapangan panahan baru sudah bisa digunakan untuk pembinaan dan latihan bagi atlet pelajar terutama yang termasuk dalam program Pembinaan Atlet Berbakat (PAB) Disdikpora DIY.
Seperti diketahui, selama ini atlet panahan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) menjalani latihan di Lapangan Sorowajan Banguntapan Bantul. Dengan adanya lapangan baru diharapkan bisa memberikan kesempatan berlatih kepada atlet pelajar lainnya. Terutama untuk mempersiapkan diri dalam menjalani sejumlah kejuaraan, seperti yang terdekat Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV di Semarang Jawa Tengah pada 11-21 September 2017.
Tidak hanya itu, besar kemungkinan lahan yang memiliki luas sekitar lima hektar ini juga akan dimanfaatkan untuk pengembangan sport center lainnya seperti pembangunan lapangan sepak bola, lintasan atletik, lintasan sepatu roda, skateboard, velodrome untuk balap sepeda, maupun ruangan untuk cabor beladiri.
"Ya kami memang berencana seperti itu, dengan tujuan untuk pembinaan olahraga. Pertama pemerataan tanah untuk lapangan panahan dahulu (seluas satu kali lapangan sepak bola) dengan biaya gotong royong, dan pastikan tidak ada orang di sekelilingnya,” ujar Kepala Disdikpora DIY, Kadarmata Baskara Aji.
“Ke depan ini selain olahraga prestasi, juga untuk pengembangan olahraga rekreasi yang butuh tempat dan wadah. Begitu pula dengan olahraga ekstrem seperti skateboard dan bmx yang memakai arena (tersendiri). Di (kompleks Stadion) Mandala Krida (Yogyakarta) ada basket, panjat tebing, dan sepatu roda yang awalnya dari rekreasi lama-lama ternyata bisa jadi prestasi," imbuhnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, pihaknya pun segera menyusun Detail Engineering Design (DED) dan kebutuhan anggaran untuk pembangunan sejumlah fasilitas sport center pada tahun 2017 ini.
Diperkirakan kebutuhan pembangunannya ini akan melebihi pembangunan GOR Amongrogo Yogyakarta yang mencapai Rp 36 miliar jumlahnya. Pihaknya pun berharap, pengajuan ini nantinya bisa mendapatkan bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Seperti dalam pembangunan GOR Amongrogo beberapa waktu lalu sebesar Rp 5 miliar.
"Tahun ini mau garap DED dulu, dari situ baru ketahuan biayanya berapa. Kemungkinan akan diajukan di anggaran perubahan untuk DED, ini masih dasar. Tahun depan (2018) Mandala Krida juga kemungkinan sudah jadi, mungkin nanti pindah ke situ (untuk beberapa cabang olahraga)," jelasnya.
Sementara itu Kepala Balai Pemuda Olahraga (BPO) Disdikpora DIY Edy Wahyudi menambahkan, pihaknya menargetkan pada Mei 2017 lapangan panahan baru sudah bisa digunakan untuk pembinaan dan latihan bagi atlet pelajar terutama yang termasuk dalam program Pembinaan Atlet Berbakat (PAB) Disdikpora DIY.
Seperti diketahui, selama ini atlet panahan Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) menjalani latihan di Lapangan Sorowajan Banguntapan Bantul. Dengan adanya lapangan baru diharapkan bisa memberikan kesempatan berlatih kepada atlet pelajar lainnya. Terutama untuk mempersiapkan diri dalam menjalani sejumlah kejuaraan, seperti yang terdekat Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV di Semarang Jawa Tengah pada 11-21 September 2017.
(sbn)