Telan 4 Kekalahan Beruntun, Bagaimana Persegres Keluar dari Situasi Sulit?
A
A
A
GRESIK - Persegres Gresik United mulai diragukan bisa bersaing di Liga 1 2017 setelah didera rentetan kekalahan. Pasukan Hanafi menelan empat kekalahan beruntun setelah keok 1-2 di kandang Bhayangkara FC, Minggu (7/5/2017).
Catatan tersebut menjadi salah satu yang terburuk sejak terlibat di posisi kasta tertinggi Indonesia. Persegres masih mendengkur di klasemen bawah Liga 1 dan terlihat semakin kesulitan mendapatkan kemenangan. Berbagai alibi pun dipakai untuk menutupi belum kompetitifnya tim di Liga 1.
Jika sebelumnya Persegres mengeluhkan kualitas pemain muda yang perlu adaptasi di level tertinggi, selanjutnya Pelatih Hanafi menuding wasit tidak fair dalam memimpin pertandingan lawan Bhayangkara FC. Di laga tersebut tim kuning sempat mogok sebagai bentuk protes.
Bagaimana Persegres bakal keluar dari situasi ini? Persoalan yang dihadapi Hanafi sebenarnya cukup kompleks. Selain tidak didukung skuat yang benar-benar bisa bersaing, tim kebanggaan Kota Pudak juga berada dalam kondisi mental yang kritis karena kalah di empat pertandingan berturut-turut.
Pengalaman di kompetisi-kompetisi sebelumnya, tim yang selalu kalah dalam lima pertandingan awal liga, bakal kesulitan untuk memperbaiki posisi meski hanya menargetkan papan tengah. Persegres harus benar-benar memastikan kekalahan kontra Bhayangkara FC tidak sampai bertambah panjang.
Kans untuk meraih angka adalah pada pekan keenam, yakni ketika menyambut Persiba Balikpapan di Stadion Petrokimia, Gresik, 12 Mei nanti. Tak hanya berstatus tuan rumah, Persegres akan menghadapi tim selevel yang sama-sama masih ada di habitat dasar klasemen sementara.
"Kami akan berupaya melupakan kekalahan lawan Bhayangkara FC. Pertandingan yang sangat mengecewakan, tetapi saya tidak ingin kekecewaan berimbas pada pertandingan berikutnya. Saya ingin Persegres tidak memperpanjang kekalahan lagi dan harus benar-benar fokus," tutur Hanafi.
Ya, laga kontra Persiba akan menjadi tolak ukur paling objektif terkait daya saing tim kebanggaan Ultrasmania. Jika tidak bisa memenangkan pertandingan, maka posisi Persegres benar-benar dalam bahaya. Rekor kekalahan selama ini mungkin masih bisa ditutup alasan kekuatan lawan yang lebih baik atau kinerja wasit.
Catatan tersebut menjadi salah satu yang terburuk sejak terlibat di posisi kasta tertinggi Indonesia. Persegres masih mendengkur di klasemen bawah Liga 1 dan terlihat semakin kesulitan mendapatkan kemenangan. Berbagai alibi pun dipakai untuk menutupi belum kompetitifnya tim di Liga 1.
Jika sebelumnya Persegres mengeluhkan kualitas pemain muda yang perlu adaptasi di level tertinggi, selanjutnya Pelatih Hanafi menuding wasit tidak fair dalam memimpin pertandingan lawan Bhayangkara FC. Di laga tersebut tim kuning sempat mogok sebagai bentuk protes.
Bagaimana Persegres bakal keluar dari situasi ini? Persoalan yang dihadapi Hanafi sebenarnya cukup kompleks. Selain tidak didukung skuat yang benar-benar bisa bersaing, tim kebanggaan Kota Pudak juga berada dalam kondisi mental yang kritis karena kalah di empat pertandingan berturut-turut.
Pengalaman di kompetisi-kompetisi sebelumnya, tim yang selalu kalah dalam lima pertandingan awal liga, bakal kesulitan untuk memperbaiki posisi meski hanya menargetkan papan tengah. Persegres harus benar-benar memastikan kekalahan kontra Bhayangkara FC tidak sampai bertambah panjang.
Kans untuk meraih angka adalah pada pekan keenam, yakni ketika menyambut Persiba Balikpapan di Stadion Petrokimia, Gresik, 12 Mei nanti. Tak hanya berstatus tuan rumah, Persegres akan menghadapi tim selevel yang sama-sama masih ada di habitat dasar klasemen sementara.
"Kami akan berupaya melupakan kekalahan lawan Bhayangkara FC. Pertandingan yang sangat mengecewakan, tetapi saya tidak ingin kekecewaan berimbas pada pertandingan berikutnya. Saya ingin Persegres tidak memperpanjang kekalahan lagi dan harus benar-benar fokus," tutur Hanafi.
Ya, laga kontra Persiba akan menjadi tolak ukur paling objektif terkait daya saing tim kebanggaan Ultrasmania. Jika tidak bisa memenangkan pertandingan, maka posisi Persegres benar-benar dalam bahaya. Rekor kekalahan selama ini mungkin masih bisa ditutup alasan kekuatan lawan yang lebih baik atau kinerja wasit.
(sha)