Madura United Tanpa Penonton Saat Sambangi Arema?
A
A
A
MALANG - Supporter Madura United FC terancam tidak bisa memberi dukungan langsung di stadion Kanjuruhan, Minggu (14/7/2017). Arema FC selaku tuan rumah memutuskan tidak menyediakan kuota pada fans Laskar Sape Kerrab dengan alasan keamanan.
Meski bertajuk derby Jawa Timur, partai keenam Liga 1 2017 itu kemungkinan tidak akan seramai perkiraan. Soalnya, duel yang berlangsung di stadion berkapasitas 42.450 tempat duduk itu diyakini hanya akan disaksikan penonton Arema.
Pengalaman di Bhayangkara Cup 2016 jadi rujukan munculnya keputusan itu. Arema sudah mengirim surat pada Madura United agar tidak membawa supporter. Surat itu ditandatangani Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, tertanggal 10 Mei 2017.
"Dengan berat hati Arema FC belum bisa memberikan kuota pada fans Madura karena alasan keamanan. Itu berdasar kejadian tahun lalu saat Bhayangkara Cup, serta rekomendasi dari pihak keamanan. Kami berharap Madura United bisa memahami kondisinya," jelas Haris.
Arema enggan terjadi lagi hal negatif. Terlebih, antara supporter Arema dan Madura United tidak punya historis buruk. Nyatanya, banyak masyarakat Madura yang tinggal di Malang. Di sepak bola juga tidak pernah terjadi gesekan, kecuali di Bhayangkara Cup tahun lalu.
Menyikapi surat Arema FC bernomor 024/PANPEL/ARM/V/2017 itu, Presiden Madura United Achsanul Qosasi agak kurang sepakat. Menurutnya supporter Madura tidak memiliki rasa permusuhan di mana pun, termasuk dengan Arema dan pendukung Aremania.
"Saya khawatir dengan pelarangan ini akan muncul persepsi supporter Madura dan Arema terlibat permusuhan. Sudah pasti Madura United dirugikan karena seharusnya kami tetap mendapat dukungan supporter walau pertandingan away," kata Achsanul.
Pria bersapa AQ ini mengklaim Madura United akan mengikuti keputusan Arema. Tapi, dia meminta agar supporter Madura United tidak dijadikan alasan. "Larangan ini seakan-akan supporter Madura akan membuat rusuh. Padahal kami tidak seperti itu," tandasnya.
Meski bertajuk derby Jawa Timur, partai keenam Liga 1 2017 itu kemungkinan tidak akan seramai perkiraan. Soalnya, duel yang berlangsung di stadion berkapasitas 42.450 tempat duduk itu diyakini hanya akan disaksikan penonton Arema.
Pengalaman di Bhayangkara Cup 2016 jadi rujukan munculnya keputusan itu. Arema sudah mengirim surat pada Madura United agar tidak membawa supporter. Surat itu ditandatangani Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, tertanggal 10 Mei 2017.
"Dengan berat hati Arema FC belum bisa memberikan kuota pada fans Madura karena alasan keamanan. Itu berdasar kejadian tahun lalu saat Bhayangkara Cup, serta rekomendasi dari pihak keamanan. Kami berharap Madura United bisa memahami kondisinya," jelas Haris.
Arema enggan terjadi lagi hal negatif. Terlebih, antara supporter Arema dan Madura United tidak punya historis buruk. Nyatanya, banyak masyarakat Madura yang tinggal di Malang. Di sepak bola juga tidak pernah terjadi gesekan, kecuali di Bhayangkara Cup tahun lalu.
Menyikapi surat Arema FC bernomor 024/PANPEL/ARM/V/2017 itu, Presiden Madura United Achsanul Qosasi agak kurang sepakat. Menurutnya supporter Madura tidak memiliki rasa permusuhan di mana pun, termasuk dengan Arema dan pendukung Aremania.
"Saya khawatir dengan pelarangan ini akan muncul persepsi supporter Madura dan Arema terlibat permusuhan. Sudah pasti Madura United dirugikan karena seharusnya kami tetap mendapat dukungan supporter walau pertandingan away," kata Achsanul.
Pria bersapa AQ ini mengklaim Madura United akan mengikuti keputusan Arema. Tapi, dia meminta agar supporter Madura United tidak dijadikan alasan. "Larangan ini seakan-akan supporter Madura akan membuat rusuh. Padahal kami tidak seperti itu," tandasnya.
(mir)