Penundaan Sidang Kasus Tyson Fury Memalukan

Rabu, 17 Mei 2017 - 15:42 WIB
Penundaan Sidang Kasus...
Penundaan Sidang Kasus Tyson Fury Memalukan
A A A
LONDON - Promotor tinju Frank Warren menyebut penundaan sidang mantan juara kelas berat kelas berat Tyson Fury dengan Anti-Doping Inggris (UKAD) sebagai kebijakan yang memalukan. Fury dituntut UKAD pada Juni 2016 karena diduga mengonsumsi obat peningkat performa.

UKAD menggelar dengar pendapat untuk Fury dan Hughie Fury, sepupunya, mulai Senin (15/5/2016) di London, namun ditunda hingga Oktober karena benturan kepentingan anggota panel. Fury bersaudara itu menghadapi tuduhan terkait dugaan positif menggunakan nandrolone pada awal 2015, sementara Tyson Fury menghadapi tuntutan sehubungan dengan menolak tes tahun lalu. Lisensi bertinju Tyson Fury dicabut sambil menunggu penyelidikan.

Mantan juara kelas berat WBA, WBO dan IBF, itu belum bertarung lagi sejak mengalahkan Wladimir Klitschko untuk memenangkan gelar pada 18 bulan lalu atau tahun 2015. Petinju kelahiran Wythenshawe, Inggris, 12 Agustus 1988, itu menegaskan dirinya tidak bersalah atas kasus itu.

Tyson Fury setidaknya akan vakum selama enam bulan kecuali promotor Frank Warren memenangkan perkara untuk mencabut larangan bertinju. Warren menginginkan British Boxing Board of Control mencabut larangan Fury seraya menunggu dimulainya kembali hearing dengan UKAD.

Warren meminta Menteri Olahraga Tracey Crouch juga membantu untuk meminta pemerintah campur tangan atas kasus tersebut. "Biarkan UKAD terus membuktikan bahwa Tyson Fury bersalah atas sesuatu yang dia bantah, atau biarkan dia kembali ke karier bertinjunya," ujar Warren. "Orang itu punya kehidupan. (Penundaan) ini memalukan."

Warren mengatakan Fury 'berlatih keras' di Spanyol dan waktunya hampir habis untuk mengamankan masa depan keuangannya. Fury dikabarkan teah kehilangan berat badan hampir 10 kg selama masa penangguhannya. Rencananya Fury akan menantang juara dunia kelas berat Anthony Joshua namun dia memerlukan setidaknya dua pertandingan pemanasan sebelum itu bisa terkonfirmasi.

"Dia berusia 28 tahun, tinju adalah permainan anak muda, dia berhak mencari nafkah. Jika dia bersalah, maka selesaikan semuanya. Saya pikir seseorang harus turun tangan, mungkin menteri olahraga atau yang lainnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2667 seconds (0.1#10.140)