Presiden WBA Kecewa dengan Hasil Duel Hassan-Murata
A
A
A
TOKYO - Hasil pertarungan antara Hassan N'Dam N'Jikam melawan petinju Jepang, Ryota Murata sepertinya mendapatkan penilaian yang negatif dari Presiden WBA, Gilberto Jesus Mendoza. Dan kedua petinju tersebut tampaknya akan melakoni duel ulang langsung di penampilan berikutnya.
Hassan mendapatkan kemenangan angka split dalam pertarungan memperebutkan sabuk juara dunia kelas menengah WBA yang lowong. Padahal, dalam laga yang berlangsung di Tokyo, Jepang tersebut, Murata tampak lebih mendominasi pertarungan, bahkan sempat menjatuhkan Hassan di ronde keempat.
Usai mencium kanvas di ronde keempat, Hassan lebih banyak bertahan dan menghindari serbuan petinju tuan rumah. Di ronde ketujuh pun Hassan nyaris terjengkang untuk kali kedua, beruntung dia masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
(Baca: Hassan Nyaris Gagal Rebut Gelar Dunia )
Mendoza mengungkapkan bahwa hasil dari hitungan skor yang dilakukannya, seharusnya Murata unggul 117-110. Namun, kenyataannya pertarungan berakhir dengan skor 116-111 dan 115-112 untuk Hassan, dan 117-110 buat keunggulan Murata. "Setelah menilai pertarungan, kartu skor saya adalah 117-110 untuk Murata," tegas Mendoza dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters.
"Pertama-tama, izinkan saya meminta maaf kepada Ryota Murata, Teiken Promotions dan semua penggemar tinju Jepang," ungkap Mendoza.
Mendoza tidak memiliki lagi kata-kata yang bisa diungkapkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut, namun akan diupayakan terjadinya duel ulang langsung. "Saya akan meminta Komite Kejuaraan untuk memesan pertandingan ulang langsung," janjinya.
"Saya kecewa dengan kontroversi ini. Tujuan saya adalah untuk memiliki keputusan yang jelas dan membuktikan transparansi kepada semua penggemar tinju," terang Mendoza.
Sementara itu, dengan kekalahan tersebut, Murata kini mengantongi rekor tinju profesional 12 kemenangan (9KO) dan satu kekalahan. Sedangkan Hassan memiliki catatan 36 kemenangan (21KO) dan dua kekalahan.
Hassan mendapatkan kemenangan angka split dalam pertarungan memperebutkan sabuk juara dunia kelas menengah WBA yang lowong. Padahal, dalam laga yang berlangsung di Tokyo, Jepang tersebut, Murata tampak lebih mendominasi pertarungan, bahkan sempat menjatuhkan Hassan di ronde keempat.
Usai mencium kanvas di ronde keempat, Hassan lebih banyak bertahan dan menghindari serbuan petinju tuan rumah. Di ronde ketujuh pun Hassan nyaris terjengkang untuk kali kedua, beruntung dia masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.
(Baca: Hassan Nyaris Gagal Rebut Gelar Dunia )
Mendoza mengungkapkan bahwa hasil dari hitungan skor yang dilakukannya, seharusnya Murata unggul 117-110. Namun, kenyataannya pertarungan berakhir dengan skor 116-111 dan 115-112 untuk Hassan, dan 117-110 buat keunggulan Murata. "Setelah menilai pertarungan, kartu skor saya adalah 117-110 untuk Murata," tegas Mendoza dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters.
"Pertama-tama, izinkan saya meminta maaf kepada Ryota Murata, Teiken Promotions dan semua penggemar tinju Jepang," ungkap Mendoza.
Mendoza tidak memiliki lagi kata-kata yang bisa diungkapkan untuk memperbaiki kerusakan tersebut, namun akan diupayakan terjadinya duel ulang langsung. "Saya akan meminta Komite Kejuaraan untuk memesan pertandingan ulang langsung," janjinya.
"Saya kecewa dengan kontroversi ini. Tujuan saya adalah untuk memiliki keputusan yang jelas dan membuktikan transparansi kepada semua penggemar tinju," terang Mendoza.
Sementara itu, dengan kekalahan tersebut, Murata kini mengantongi rekor tinju profesional 12 kemenangan (9KO) dan satu kekalahan. Sedangkan Hassan memiliki catatan 36 kemenangan (21KO) dan dua kekalahan.
(nug)