Kehilangan Mahkota, Yaegashi Merasa Kurang Beruntung
A
A
A
TOKYO - Akira Yaegashi, 34 tahun, tak pernah menyangka bahwa dirinya akan mengalami kekalahan yang begitu cepat dalam duel mempertahankan gelar melawan petinju Filipina, Milan "Method Man" Melindo (29) di Tokyo, Jepang, Minggu (21/5) malam.
Yaegashi secara mengejutkan menderita kekalahan TKO di ronde pertama dari Melindo. Kekalahan tersebut membuat sabuk juara kelas terbang junior versi IBF yang sudah dua kali dia pertahankan beralih ke dalam kekuasaan Melindo.
Awal-awal pertarungan, kedua petinju mencoba untuk saling mempelajari lawannya. Namun Melindo mampu tampil lebih tajam, dan tiga kali mengirim Yaegashi ke kanvas. Melindo menyarangkan pukulan kanan yang sempurna untuk membenamkan Yaegashi yang kali ketiganya. Ronde pertama masih menyisakan 15 detik lagi ketika Yaegashi dinyatakan kalah TKO.
"Saya terkena hook kirinya (saat kali pertama roboh), dan melihat ke belakang, dia memenangkan pertarungannya. Saya tidak cukup beruntung untuk menang. Saya harus menerimanya," ucap Yaegashi sebagaimana mengutip dari Japan Times.
Setelah kekalahan memalukan ini, Yaegashi akan mencoba duduk dan memikirkan kelanjutan karier tinjunya. "Saya tidak tahu. Jika ada kebutuhan untuk saya, saya akan melakukannya, dan jika akan ada sesuatu yang mengilhami saya lagi, jika ada api yang tersisa dalam diri saya, saya akan berdiri lagi," terangnya.
Yaegashi tercatat telah memenangkan tiga gelar dunia di divisi yang berbeda. Sebelumnya, petinju dengan rekor 25-6 (13KO) ini pernah menjadi juara kelas minimum WBA, lalu menguasai mahkota kelas terbang WBC. Sementara itu, Melindo, yang berasal dari Filipina, memiliki rekor 36-2 (13KO).
Yaegashi secara mengejutkan menderita kekalahan TKO di ronde pertama dari Melindo. Kekalahan tersebut membuat sabuk juara kelas terbang junior versi IBF yang sudah dua kali dia pertahankan beralih ke dalam kekuasaan Melindo.
Awal-awal pertarungan, kedua petinju mencoba untuk saling mempelajari lawannya. Namun Melindo mampu tampil lebih tajam, dan tiga kali mengirim Yaegashi ke kanvas. Melindo menyarangkan pukulan kanan yang sempurna untuk membenamkan Yaegashi yang kali ketiganya. Ronde pertama masih menyisakan 15 detik lagi ketika Yaegashi dinyatakan kalah TKO.
"Saya terkena hook kirinya (saat kali pertama roboh), dan melihat ke belakang, dia memenangkan pertarungannya. Saya tidak cukup beruntung untuk menang. Saya harus menerimanya," ucap Yaegashi sebagaimana mengutip dari Japan Times.
Setelah kekalahan memalukan ini, Yaegashi akan mencoba duduk dan memikirkan kelanjutan karier tinjunya. "Saya tidak tahu. Jika ada kebutuhan untuk saya, saya akan melakukannya, dan jika akan ada sesuatu yang mengilhami saya lagi, jika ada api yang tersisa dalam diri saya, saya akan berdiri lagi," terangnya.
Yaegashi tercatat telah memenangkan tiga gelar dunia di divisi yang berbeda. Sebelumnya, petinju dengan rekor 25-6 (13KO) ini pernah menjadi juara kelas minimum WBA, lalu menguasai mahkota kelas terbang WBC. Sementara itu, Melindo, yang berasal dari Filipina, memiliki rekor 36-2 (13KO).
(nug)