Murata Petik Pengalaman Berharga dari Kekalahan Pertama
A
A
A
TOKYO - Pengalaman berharga akhirnya dipetik oleh petinju kelas menengah asal Jepang, Ryota Murata, setelah menderita kekalahan profesional pertama saat melawan Hassan N'Dam N'Jikam pada bulan lalu di Tokyo.
Lebih jauh lagi, Murata mengungkapkan bahwa dia bisa mengukur dirinya juga sebagai petinju profesional. "Saya tidak yakin seberapa bagus saya dan seberapa baik saya akan melaju di tingkat global (sebelum lawan Hassan)," ujar Murata, dilansir Boxing Scene.
"Saya akan mengatakan mungkin saya yakin 70 persen seberapa bagus saya. Tapi sekarang, melalui pertarungan, saya telah mengetahui hal-hal seperti, 'Saya bisa melakukan ini, seharusnya saya melakukan ini.' Ada banyak hal yang harus saya renungkan," lanjutnya.
"Satu-satunya kekecewaan yang saya miliki adalah fakta bahwa saya akhirnya tidak mendapatkan sabuk di tangan saya. Namun, tidak ada yang saya rasakan terlepas dari tangan saya. Hanya ada keuntungan bagi saya," ucap petinju dengan rekor 12-1, 9KO.
Murata sendiri nyaris meng-KO Hassan di beberapa ronde, sayangnya dia tak berhasil menuntaskannya. "Di ronde kelima, ketujuh dan kesembilan, saya berikan kepadanya kerusakan yang hampir menjatuhkannya," imbuhnya.
"Mungkin saya belum siap, karena saya tidak punya cukup stamina untuk melakukannya. Tapi apakah itu melawan N'Dam atau orang lain, saya harus bisa menyerang saat saya memiliki kesempatan. Untuk mewujudkan pertarungan gelar juara dunia bagi saya, dibutuhkan banyak usaha," tukas Murata.
Lebih jauh lagi, Murata mengungkapkan bahwa dia bisa mengukur dirinya juga sebagai petinju profesional. "Saya tidak yakin seberapa bagus saya dan seberapa baik saya akan melaju di tingkat global (sebelum lawan Hassan)," ujar Murata, dilansir Boxing Scene.
"Saya akan mengatakan mungkin saya yakin 70 persen seberapa bagus saya. Tapi sekarang, melalui pertarungan, saya telah mengetahui hal-hal seperti, 'Saya bisa melakukan ini, seharusnya saya melakukan ini.' Ada banyak hal yang harus saya renungkan," lanjutnya.
"Satu-satunya kekecewaan yang saya miliki adalah fakta bahwa saya akhirnya tidak mendapatkan sabuk di tangan saya. Namun, tidak ada yang saya rasakan terlepas dari tangan saya. Hanya ada keuntungan bagi saya," ucap petinju dengan rekor 12-1, 9KO.
Murata sendiri nyaris meng-KO Hassan di beberapa ronde, sayangnya dia tak berhasil menuntaskannya. "Di ronde kelima, ketujuh dan kesembilan, saya berikan kepadanya kerusakan yang hampir menjatuhkannya," imbuhnya.
"Mungkin saya belum siap, karena saya tidak punya cukup stamina untuk melakukannya. Tapi apakah itu melawan N'Dam atau orang lain, saya harus bisa menyerang saat saya memiliki kesempatan. Untuk mewujudkan pertarungan gelar juara dunia bagi saya, dibutuhkan banyak usaha," tukas Murata.
(nug)