Diasapi Rossi-Zarco-Folger di MotoGP Catalunya, Vinales Gagal Paham
A
A
A
CATALUNYA - Tim Yamaha Factory Racing menjalani hari terburuknya di MotoGP 2017 pada seri ketujuh. Ya, karena mereka hanya bisa meraup tambahan 14 poin dari akhir pekan lomba MotoGP Catalunya, Minggu (11/6) malam WIB.
Seperti diketahui, dua pembalap tim Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi serta Maverick Vinales, mengalami kesulitan sepanjang akhir pekan MotoGP Catalunya 2017. Itu berbanding lurus dengan hasil yang mereka raih dalam lomba, di mana Rossi finis ke-8 dan Vinales ke-10.
Khusus Vinales mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan performanya begitu buruk sepanjang akhir pekan MotoGP Catalunya. Nama pembalap Yamaha itu tak pernah masuk lima besar pembalap tercepat dalam empat sesi latihan bebas. Ia bahkan terpuruk di posisi ke-16 pada latihan kedua, dan juga gagal melaju ke babak kualifikasi kedua (Q2), dan harus bertarung lebih dulu di Q1.
Meski akhirnya dapat merebut tiket Q2, Vinales hanya mampu menempati posisi start kesembilan. Dan ketika menjalani balapan, ia tercecer di barisan belakang. Memasuki lap kedua, pembalap Spanyol itu berada di posisi ke-15. Setelah berjuang keras 25 lap, ia akhirnya finis ke-10 dan meraih tambahan 6 poin. Tapi tak dapat dipungkiri itu berkat kegagalan finis Aleix Espargaro (Aprilia) yang mengalami masalah mekanis, dan insiden kecelakaan Danilo Petrucci (Pramac Racing) pada dua lap terakhir.
“Saya benar-benar tidak tahu. Pagi hari, menempuh 15 lap, saya mencetak kisaran waktu (1 menit) 46,1 detik. Siang hari, dengan ban baru (1 menit) 46,7 detik. Saya benar-benar tidak tahu. Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan,” ucap Vinales mengeluh dengan performanya di atas motor Yamaha YZR-M1 pada akhir pekan MotoGP Catalunya 2017 seperti ditulis Motorsport.
“Saya mengatakan hal sama setiap hari, saya tidak tahu. Motor kami bagus. Itulah yang bisa saya katakan. Kami bagus di Qatar dan Argentina. Masalahnya bukan di motor,” kata Vinales berkilah.
Pembalap 22 tahun asal Spanyol itu lantas menjelaskan lebih lanjut keberuntungannya dalam lomba MotoGP Catalunya 2017: “Itu (balapan) sangat sulit. Anda datang dengan motivasi baik. Anda datang untuk menjadi yang pertama, kedua, teratas dan mencetak lap cepat. Dan tiba-tiba di posisi ke-10. Saya finis ke-10 karena banyak pembalap yang kecelakaan.”
“Aleix rusak mesin (motornya) dan Cal (Crutchlow) mundur ke belakang. Saya (sebenarnya) bisa finis ke-16. Dari pertama, memimpin dan ke-16 itu adalah drama besar bagi saya. Karena saya pulang ke rumah dan tidak tahu apa yang terjadi. Saya benar-benar tidak termotivasi dan harus menghadapi banyak balapan. Sejujurnya, bukan hanya hasil hari ini, tapi hasil (buruk) dari banyak balapan,” ulas Vinales.
Raihan finis ke-10 hanya membuat Vinales membawa pulang enam poin. Ia memang masih memimpin klasemen sementara, tapi kini hanya terpaut tujuh poin dari Andrea Dovizioso yang berada di peringkat kedua. Namun, tetap saja, perhatian utama tertuju pada hasil balapan Vinales. Tak hanya finis di belakang pembalap satelit Hector Barbera, ia juga kalah dari rekan setim, Valentino Rossi, dan duo rookie Yamaha Tech 3, Johann Zarco dan Jonas Folger, yang mampu finis kelima dan keenam.
“Ini sangat sulit sekarang. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Motor kami tampil bagus di balapan yang satu, tapi tidak untuk balapan yang lain. Lalu di balapan lain bagus, tapi di balapan lainnya tidak. Kami mengawali musim pada level yang sangat baik. Saya merasa tidak ada yang bisa menghentikan saya dalam dua balapan pertama. Saya merasa seperti yang terbaik. Dan sekarang saya merasa seperti posisi ke-10 dan ke-15,” katanya lagi.
“Saya menekan sama seperti Qatar. Well, di Qatar saya sedikit menekan karena (kondisi trek) sulit. Di Argentina, saya mengendalikan dan hari ini (di Catalunya) saya menekan 120%. Beruntung saya memulihkan posisi di akhir balapan. Saya bisa saja finis ke-15 dan ke-16,” tambahnya.
Ditanya apakah Yamaha mengetahui penyebab di balik performa buruk di Catalunya, Vinales menjawab: “Mereka juga tidak mengerti apa yang terjadi hari ini. Mereka tidak mengerti. Itulah mengapa saya tidak paham.”
“Di Argentina, saya mencetak (1 menit) 39,7 detik pada warm up practice (WUP) dan (1 menit) 39,6 detik saat balapan. Di Mugello, saya mencetak (1 menit) 47,2 detik pada warm-up dan (1 menit) 47,6 detik dalam balapan. Di sini (Catalunya), saya mencetak (1 menit) 46,1 detik saat warm-up dan hanya (1 menit) 46 detik dalam balapan. Itu sesuatu yang luar biasa. Pada akhirnya, saya berkendara seperti Moto2. Saya tidak bisa mengerti. Feeling saya sangat buruk di trek lurus,” tutup Vinales.
Seperti diketahui, dua pembalap tim Yamaha Factory Racing, Valentino Rossi serta Maverick Vinales, mengalami kesulitan sepanjang akhir pekan MotoGP Catalunya 2017. Itu berbanding lurus dengan hasil yang mereka raih dalam lomba, di mana Rossi finis ke-8 dan Vinales ke-10.
Khusus Vinales mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan performanya begitu buruk sepanjang akhir pekan MotoGP Catalunya. Nama pembalap Yamaha itu tak pernah masuk lima besar pembalap tercepat dalam empat sesi latihan bebas. Ia bahkan terpuruk di posisi ke-16 pada latihan kedua, dan juga gagal melaju ke babak kualifikasi kedua (Q2), dan harus bertarung lebih dulu di Q1.
Meski akhirnya dapat merebut tiket Q2, Vinales hanya mampu menempati posisi start kesembilan. Dan ketika menjalani balapan, ia tercecer di barisan belakang. Memasuki lap kedua, pembalap Spanyol itu berada di posisi ke-15. Setelah berjuang keras 25 lap, ia akhirnya finis ke-10 dan meraih tambahan 6 poin. Tapi tak dapat dipungkiri itu berkat kegagalan finis Aleix Espargaro (Aprilia) yang mengalami masalah mekanis, dan insiden kecelakaan Danilo Petrucci (Pramac Racing) pada dua lap terakhir.
“Saya benar-benar tidak tahu. Pagi hari, menempuh 15 lap, saya mencetak kisaran waktu (1 menit) 46,1 detik. Siang hari, dengan ban baru (1 menit) 46,7 detik. Saya benar-benar tidak tahu. Saya tidak tahu apa yang harus dikatakan,” ucap Vinales mengeluh dengan performanya di atas motor Yamaha YZR-M1 pada akhir pekan MotoGP Catalunya 2017 seperti ditulis Motorsport.
“Saya mengatakan hal sama setiap hari, saya tidak tahu. Motor kami bagus. Itulah yang bisa saya katakan. Kami bagus di Qatar dan Argentina. Masalahnya bukan di motor,” kata Vinales berkilah.
Pembalap 22 tahun asal Spanyol itu lantas menjelaskan lebih lanjut keberuntungannya dalam lomba MotoGP Catalunya 2017: “Itu (balapan) sangat sulit. Anda datang dengan motivasi baik. Anda datang untuk menjadi yang pertama, kedua, teratas dan mencetak lap cepat. Dan tiba-tiba di posisi ke-10. Saya finis ke-10 karena banyak pembalap yang kecelakaan.”
“Aleix rusak mesin (motornya) dan Cal (Crutchlow) mundur ke belakang. Saya (sebenarnya) bisa finis ke-16. Dari pertama, memimpin dan ke-16 itu adalah drama besar bagi saya. Karena saya pulang ke rumah dan tidak tahu apa yang terjadi. Saya benar-benar tidak termotivasi dan harus menghadapi banyak balapan. Sejujurnya, bukan hanya hasil hari ini, tapi hasil (buruk) dari banyak balapan,” ulas Vinales.
Raihan finis ke-10 hanya membuat Vinales membawa pulang enam poin. Ia memang masih memimpin klasemen sementara, tapi kini hanya terpaut tujuh poin dari Andrea Dovizioso yang berada di peringkat kedua. Namun, tetap saja, perhatian utama tertuju pada hasil balapan Vinales. Tak hanya finis di belakang pembalap satelit Hector Barbera, ia juga kalah dari rekan setim, Valentino Rossi, dan duo rookie Yamaha Tech 3, Johann Zarco dan Jonas Folger, yang mampu finis kelima dan keenam.
“Ini sangat sulit sekarang. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Motor kami tampil bagus di balapan yang satu, tapi tidak untuk balapan yang lain. Lalu di balapan lain bagus, tapi di balapan lainnya tidak. Kami mengawali musim pada level yang sangat baik. Saya merasa tidak ada yang bisa menghentikan saya dalam dua balapan pertama. Saya merasa seperti yang terbaik. Dan sekarang saya merasa seperti posisi ke-10 dan ke-15,” katanya lagi.
“Saya menekan sama seperti Qatar. Well, di Qatar saya sedikit menekan karena (kondisi trek) sulit. Di Argentina, saya mengendalikan dan hari ini (di Catalunya) saya menekan 120%. Beruntung saya memulihkan posisi di akhir balapan. Saya bisa saja finis ke-15 dan ke-16,” tambahnya.
Ditanya apakah Yamaha mengetahui penyebab di balik performa buruk di Catalunya, Vinales menjawab: “Mereka juga tidak mengerti apa yang terjadi hari ini. Mereka tidak mengerti. Itulah mengapa saya tidak paham.”
“Di Argentina, saya mencetak (1 menit) 39,7 detik pada warm up practice (WUP) dan (1 menit) 39,6 detik saat balapan. Di Mugello, saya mencetak (1 menit) 47,2 detik pada warm-up dan (1 menit) 47,6 detik dalam balapan. Di sini (Catalunya), saya mencetak (1 menit) 46,1 detik saat warm-up dan hanya (1 menit) 46 detik dalam balapan. Itu sesuatu yang luar biasa. Pada akhirnya, saya berkendara seperti Moto2. Saya tidak bisa mengerti. Feeling saya sangat buruk di trek lurus,” tutup Vinales.
(sbn)