Bermain Imbang, Ini Kata Luis Milla dan Pelatih Puerto Riko

Rabu, 14 Juni 2017 - 07:56 WIB
Bermain Imbang, Ini...
Bermain Imbang, Ini Kata Luis Milla dan Pelatih Puerto Riko
A A A
SLEMAN - Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 benar-benar mendapatkan tantangan berat ketika melawan Timnas Puerto Rico U-23 dalam laga uji coba internasional ketiga yang berlangsung di Maguwoharjo International Stadium (MIS) Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (13/6) malam. Meski mampu mengimbangi permainan tim berperingkat 133 dunia versi FIFA.com itu dengan skor 0-0, namun skuat Garuda kesulitan menembus gawang lawan yang dijaga oleh Cody Laurendi.

Terbukti berulang kali peluang tendangan bebas, tendangan jauh, maupun tendangan jarak pendek dari umpan sepak pojok yang dilayangkan pemain-pemain Indonesia berhasil ditepis kiper berjenggot dan mengenakan bandana itu. Seperti tendangan bebas Stefano Lilipaly di menit 46 yang hampir masuk kalau tidak diblok oleh Cody. Bola yang terpental liar itu juga gagal dimanfaatkan oleh Gavin Kwan ketika berada di depan gawang lawan, mengingat bola yang ditendangnya melayang di atas mistar.

Selain itu finishing touch atau penyelesaian akhir nampak masih menjadi kendala tim Merah Putih. Sang juru gedor Stefano Lilipaly yang baru bergabung dengan tim usai absen dalam laga melawan Timnas Kamboja pun, melewatkan sedikitnya dua tendangan langsung jarak pendek di babak pertama dan kedua. Juga peluang dari sisi kanan maupun kiri gawang lawan yang gagal dilayangkan oleh Marinus Mariyanto, M Rezaldi Hehanusa, hingga Irfan Bachdim yang dua kali terjebak offside.

Koordinasi Kurnia Meiga dkk yang kurang kuat juga menjadi sorotan. Terutama ketika salah satu pemain di lini depan melakukan crossing cepat, namun rekannya yang di depan terlambat selangkah, begitu pula sebaliknya. Jadinya strategi yang dijalankan pun tidak sinkron. Seperti kolaborasi yang dilakukan oleh Marinus Mariyanto dan Saddil Ramdani.

Kedua tim yang bermain imbang 0-0 di babak pertama, terus melakukan serangan bertubi-tubi dan melakukan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Begitu pula di babak kedua, tekanan yang dilakukan skuat Garuda tidak menurun. Meski kalah postur dengan pemain Puerto Rico yang tinggi dan besar, nyatanya pemain Indonesia berani melakukan body contact dan tidak segan menjatuhkan lawan.

"Permainan tim kita hampir sama dan dari segi skill oke. Hanya kelemahan kita dari sisi teamwork, itu yang masih perlu diperbaiki. Banyak yang nggak sinkron ketika (pemain) di depan minta cepat tapi yang lain malah terlambat, dan juga yang lambat tapi malah terlalu cepat. Ini tinggal melihat stamina dari kedua tim, mana yang lebih unggul di babak kedua. Lawan kita kali ini pun jauh lebih baik dari Kamboja," ujar Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Pusat Edy Rahmayadi ketika dimintai komentarnya terkait performa pemain di laga uji coba tersebut semalam.

Pelatih Kepala Timnas Indonesia U-22 Luis Milla ketika dikonfirmasi seusai pertandingan mengaku kecewa dengan hasil pertandingan. Namun senang dengan permainan anak didiknya yang dinilai sudah mampu mengaplikasikasikan materi yang diberikan dalam latihan beberapa hari terakhir. Dia juga mengakui penampilan lawannya yang bagus, dan senang dengan keberadaan lima pemain senior yang mampu membimbing adik-adik juniornya.

"Kita lihat bersama tadi pertandingan menarik. Coba aplikasikan yang dilatih dan dipelajari beberapa terakhir, hasil sedikit demi sedikit mulai terlihat, lawan bagus dan senang ada lima sampai enam pemain senior yang bantu pemain muda. Meski kecewa tapi senang dengan hasil permainan anak-anak," jelas Milla.

Perihal penyelesaian akhir yang masih menjadi masalah, menurutnya tim sudah bagus dengan mampu mencetak banyak peluang walau tidak tercetak dalam bentuk gol. Selain itu secara tim maupun individu sudah menampilkan kemampuan terbaiknya. Dan dirinya mengagumi performa kiper lawan yang sangat bagus dalam laga kali ini. Namun demikian skuat akan terus latihan dan berbenah untuk mewujudkan impian dan harapan bisa mencetak gol di kualifikasi Piala Asia.

Di kubu Puerto Rico, penyerang andalannya Hector Ramos juga bermain cukup baik dalam laga tersebut selain Cody Laurendi. Terbukti di sepanjang pertandingan mampu merobek pertahanan skuat Garuda bahkan kerapkali membahayakan gawang Indonesia yang dijaga oleh Kurnia Meiga maupun penggantinya Satria Tama.

Dengan keunggulan postur tubuh, tim ini juga sering memotong aliran bola para pemain Indonesia baik dalam hal duel udara maupun operan bola bawah. Sundulan kepala yang dilakukan pun sering menyulitkan tim tuan rumah, namun lagi-lagi terselamatkan berkat kesigapan pemain belakang dan kiper Indonesia. Tuan rumah sendiri sebenarnya sempat kebobolan di menit 66 melalui sontekan Gerald Diaz, namun kemudian dianulir oleh wasit karena offside.

"Pertandingan seru dan menegangkan berhasil disuguhkan. Kedua tim berpeluang banyak dan mampu tampil dengan style masing-masing. Semoga penonton terhibut dan pihak kami ada gol yang dianulir karena offside dan banyak peluang lewat (tidak jadi masalah). Lanjutkan kerja keras kami untuk selanjutnya," kata Pelatih Kepala Timnas U-23 Puerto Rico Carlos Cantarero.

Terkait dengan penampilan Indonesia menurutnya bagus dan memiliki pemain-pemain yang berkualitas. Hanya saja dirinya enggan membeberkan pemain tuan rumah yang menurutnya menampilkan performa apik karena tidak ingin menyakiti hati pemain lainnya.
(sbn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2964 seconds (0.1#10.140)