Krisis di MotoGP 2017, Vinales Peringatkan Suzuki dan Iannone
A
A
A
CATALUNYA - Andrea Iannone tiba di Suzuki untuk MotoGP 2017 dengan harapan sebagai pembalap pemenang. Tapi taruhan tim pabrikan dari Hamamatsu, Jepang itu atas mantan pembalap Ducati tersebut belum terpenuhi.
Apalagi kalau bicara Suzuki telah kehilangan permata dalam diri Maverick Vinales yang hijrah ke tim Yamaha Factory Racing. Dimulai dari adaptasi Iannone terhadap motor GSX-RR yang sangat lamban dan penuh ketegangan.
Iannone seakan tidak bertanggung jawab atas awal yang buruk musim ini. Pembalap 28 tahun itu justru lebih sering menyalahkan kelemahan yang masih terdapat dalam motor GSX-RR.
Uniknya, sebagai pembalap debutan dan berusia jagung di kelas bergengsi. Vinales tampil luar biasa pada tahun keduanya di Suzuki. Perbandingan 2016 dengan 2017 bahkan lebih jelas, karena Maverick berada di urutan kelima dunia dengan 72 poin setelah MotoGP Catalunya, 51 poin lebih banyak dengan yang dikoleksi Iannone saat ini.
Walau terbantu dengan alasan tidak adanya data pembanding dari beberapa kali absennya Alex Rins. Masa depan Iannone sebagai salah satu pembalap senior di MotoGP kini dipertaruhkan, meski kontraknya bersama Suzuki sampai akhir MotoGP 2018.
Kalau bicara pengamat dari pihak luar, maka Vinales jadi salah satu yang paling berkompeten membuat analisa terhadap awal musim buruk Suzuki di MotoGP 2017 bersama Iannone. Berikut penjelasan dari Vinales seperti dilaporkan Motorsport.
“Sulit untuk menjelaskan situasinya tanpa berada di dalamnya. Apa yang saya lihat adalah bahwa tahun lalu, kami selalu berada di sana (di barisan depan). Terutama dalam praktiknya, kami memiliki waktu yang sama per putaran dan kami melakukan babak kualifikasi II (Q2) sangat mirip dengan pembalap tercepat. Itu membantu Anda menciptakan suasana penuh motivasi dalam mengatasi beban pekerjaan,” beber Vinales usai MotoGP Catalunya 2017.
“Saya tidak tahu apakah tahun ini mereka (Suzuki) memiliki motivasi yang sama seperti tahun lalu, yakni bahwa setiap akhir pekan kami termasuk yang terdepan, walau dalam balapan kadang kami juga kesulitan. Tapi adanya hadiah besar untuk itu, membuat Anda tampil lebih baik. Kurangnya motivasi tidak akan banyak membantu mereka,” imbuh pembalap 22 tahun yang kini memimpin klasemen sementara pembalap MotoGP 2017.
“Tapi menurut saya, motornya (GSX-RR) bekerja dengan cukup baik tahun lalu, tentu lebih baik daripada hasil yang mereka lakukan. Saat ini mereka benar-benar harus memperbaiki diri. Karena pada musim ini selalu finis di posisi 10 atau 11 dan tidak pernah meninggalkan itu. Namun mereka akan sulit untuk dimotivasi,” kata Vinales memperingatkan Suzuki dan Iannone.
Apalagi kalau bicara Suzuki telah kehilangan permata dalam diri Maverick Vinales yang hijrah ke tim Yamaha Factory Racing. Dimulai dari adaptasi Iannone terhadap motor GSX-RR yang sangat lamban dan penuh ketegangan.
Iannone seakan tidak bertanggung jawab atas awal yang buruk musim ini. Pembalap 28 tahun itu justru lebih sering menyalahkan kelemahan yang masih terdapat dalam motor GSX-RR.
Uniknya, sebagai pembalap debutan dan berusia jagung di kelas bergengsi. Vinales tampil luar biasa pada tahun keduanya di Suzuki. Perbandingan 2016 dengan 2017 bahkan lebih jelas, karena Maverick berada di urutan kelima dunia dengan 72 poin setelah MotoGP Catalunya, 51 poin lebih banyak dengan yang dikoleksi Iannone saat ini.
Walau terbantu dengan alasan tidak adanya data pembanding dari beberapa kali absennya Alex Rins. Masa depan Iannone sebagai salah satu pembalap senior di MotoGP kini dipertaruhkan, meski kontraknya bersama Suzuki sampai akhir MotoGP 2018.
Kalau bicara pengamat dari pihak luar, maka Vinales jadi salah satu yang paling berkompeten membuat analisa terhadap awal musim buruk Suzuki di MotoGP 2017 bersama Iannone. Berikut penjelasan dari Vinales seperti dilaporkan Motorsport.
“Sulit untuk menjelaskan situasinya tanpa berada di dalamnya. Apa yang saya lihat adalah bahwa tahun lalu, kami selalu berada di sana (di barisan depan). Terutama dalam praktiknya, kami memiliki waktu yang sama per putaran dan kami melakukan babak kualifikasi II (Q2) sangat mirip dengan pembalap tercepat. Itu membantu Anda menciptakan suasana penuh motivasi dalam mengatasi beban pekerjaan,” beber Vinales usai MotoGP Catalunya 2017.
“Saya tidak tahu apakah tahun ini mereka (Suzuki) memiliki motivasi yang sama seperti tahun lalu, yakni bahwa setiap akhir pekan kami termasuk yang terdepan, walau dalam balapan kadang kami juga kesulitan. Tapi adanya hadiah besar untuk itu, membuat Anda tampil lebih baik. Kurangnya motivasi tidak akan banyak membantu mereka,” imbuh pembalap 22 tahun yang kini memimpin klasemen sementara pembalap MotoGP 2017.
“Tapi menurut saya, motornya (GSX-RR) bekerja dengan cukup baik tahun lalu, tentu lebih baik daripada hasil yang mereka lakukan. Saat ini mereka benar-benar harus memperbaiki diri. Karena pada musim ini selalu finis di posisi 10 atau 11 dan tidak pernah meninggalkan itu. Namun mereka akan sulit untuk dimotivasi,” kata Vinales memperingatkan Suzuki dan Iannone.
(sbn)