Jelang Debut Profesional, Buatsi Serap Ilmu dari Joshua
A
A
A
LONDON - Peraih medali perunggu Olimpiade Rio 2016, Joshua Buatsi akan melakoni debut tinju profesional pada akhir pekan ini. Petinju 24 tahun itu memasuki dunia profesional, setelah menandatangani kontrak dengan perusahaan promosi tinju besutan Eddie Hearn, Matchroom Boxing.
Ketika tampil di kelas berat ringan Olimpiade Rio, Buatsi, yang lahir di Ghana, membela panji Inggris Raya. Dia gagal menembus partai final untuk memperebutkan emas, setelah menuai kekalahan dari petinju Kazakhstan, Adilbek Niyazymbetov di semifinal.
Buatsi pun enggan untuk mengulangi kegagalan meraih emas di Olimpiade saat melanjutkan kariernya di tingkat profesional. "Saya melewatkan hadiah utama (medali emas) di Olimpiade, dan memasuki profesional adalah tentang menjadi juara dunia bagi saya," ujarnya dengan penuh semangat, seperti dikutip Daily Star.
Dalam mengarungi dunia tinju profesional, Buatsi banyak bergaul dengan juara dunia kelas berat WBA Super/IBF/IBO, Anthony Joshua, yang sama-sama jebolan Olimpiade dan dipromosikan oleh Hearn. Sedikit berbeda dengan Buatsi, Joshua sukses merebut emas saat tampil di Olimpiade London 2012.
"Saya memilih AJ dan timnya untuk mengelola saya karena dia berasal dari latar belakang Olimpiade yang sama seperti saya dan dia telah melakukannya dengan sangat baik sejak saat itu. Mereka akan tahu bagaimana cara bergerak di jajaran pro secara komersial dan belajar cara terbaik untuk mengelola peraih medali Olimpiade," jelas Buatsi.
Meskipun memiliki tujuan menjadi juara dunia, namun Buatsi tidak bisa memastikan kapan dia bisa merealisasikan mimpinya itu. "Saya tidak bisa mengatakan berapa lama waktu yang akan saya butuhkan untuk meraihnya, tapi itulah tujuannya. Bagi Anthony Joshua, itu terjadi pada saat yang tepat dan dia melakukannya di bawah empat tahun," paparnya.
Buatsi, yang sempat menunda karier profesional guna meraih gelar Ilmu Olahraga dan Manajemen di Universitas St Mary, sejauh ini masih belum mengetahui siapa lawan yang akan dihadapinya pada Minggu (2/7) WIB di O2 Arena, London, Inggris.
Ketika tampil di kelas berat ringan Olimpiade Rio, Buatsi, yang lahir di Ghana, membela panji Inggris Raya. Dia gagal menembus partai final untuk memperebutkan emas, setelah menuai kekalahan dari petinju Kazakhstan, Adilbek Niyazymbetov di semifinal.
Buatsi pun enggan untuk mengulangi kegagalan meraih emas di Olimpiade saat melanjutkan kariernya di tingkat profesional. "Saya melewatkan hadiah utama (medali emas) di Olimpiade, dan memasuki profesional adalah tentang menjadi juara dunia bagi saya," ujarnya dengan penuh semangat, seperti dikutip Daily Star.
Dalam mengarungi dunia tinju profesional, Buatsi banyak bergaul dengan juara dunia kelas berat WBA Super/IBF/IBO, Anthony Joshua, yang sama-sama jebolan Olimpiade dan dipromosikan oleh Hearn. Sedikit berbeda dengan Buatsi, Joshua sukses merebut emas saat tampil di Olimpiade London 2012.
"Saya memilih AJ dan timnya untuk mengelola saya karena dia berasal dari latar belakang Olimpiade yang sama seperti saya dan dia telah melakukannya dengan sangat baik sejak saat itu. Mereka akan tahu bagaimana cara bergerak di jajaran pro secara komersial dan belajar cara terbaik untuk mengelola peraih medali Olimpiade," jelas Buatsi.
Meskipun memiliki tujuan menjadi juara dunia, namun Buatsi tidak bisa memastikan kapan dia bisa merealisasikan mimpinya itu. "Saya tidak bisa mengatakan berapa lama waktu yang akan saya butuhkan untuk meraihnya, tapi itulah tujuannya. Bagi Anthony Joshua, itu terjadi pada saat yang tepat dan dia melakukannya di bawah empat tahun," paparnya.
Buatsi, yang sempat menunda karier profesional guna meraih gelar Ilmu Olahraga dan Manajemen di Universitas St Mary, sejauh ini masih belum mengetahui siapa lawan yang akan dihadapinya pada Minggu (2/7) WIB di O2 Arena, London, Inggris.
(nug)