Hasil Etape I dan Klasemen Sementara Pembalap Tour de France 2017
A
A
A
DUSSELDORF - Tim Sky langsung moncer saat mengawali etape pembuka lomba balap sepeda paling bergengsi sedunia, Tour de France 2017. Itu karena empat pembalap mereka, mengisi posisi 10 besar dalam Individual Time Trial (ITT) sepanjang 14 kilometer melintasi kota Dusseldorf, Jerman, Sabtu (1/7) jelang tengah malam WIB.
Ya, juara bertahan Chris Froome tidak menyia-nyiakan waktu untuk meregangkan otot-ototnya di Tour de France (TdF) 2017, ketika ia melejit ke posisi keenam pada time trial pembukaan yang dimenangi koleganya di Team Sky, Geraint Thomas.
Hujan deras mengubah apa yang di atas kertas, seperti sirkuit beregulasi 14 kilometer di sebelah sungari Rhine menjadi Grand Depart yang dihiasi insiden, yang dapat memberikan konsekuensi-konsekuensi besar pada pertarungan tiga pekan ke depan untuk memperebutkan kaus kuning (yellow jersey/kaus kuning tanda pimpinan lomba).
Meski ini merupakan awal yang bagus untuk Team Sky, di mana Thomas, juara tiga kali Froome, dan Vasil Kiryienka masuk enam besar dari 198 atlet yang mengawali balapan, perjalanan pembalap sepeda Movistar Alejandro Valverde telah berakhir setelah ia mengalami kecelakaan serius.
Beberapa pembalap sepeda meneruskan balapan setelah kecelakaan di jalur yang licin. Namun Valverde tidak mampu melakukannya, setelah pembalap Spanyol yang menghuni posisi ketiga secara keseluruhan pada TdF 2015 ini menghantam pagar pembatas setelah tergelincir, sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit akibat cedera pada kakinya.
Momen kali ini merupakan hal yang menyedihkan bagi Valverde dan juga pukulan keras terhadap rekan setimnya di Movistar, Nairo Quintana, yang mengandalkan pengalaman Valderve di etape yang melintasi rute pegunungan yang akan segera dihadapinya.
Atlet asal Wales, Thomas, yang mengikuti tur untuk kedelapan kalinya, terlihat mengendalikan situasi ketika ia menjadi pembalap sepeda Britania ke-8 yang mengenakan kaus kuning -- menebus kekecewaan karena tersingkir dari Giro d’Italia 2017 sebagai pemimpin tim.
Ia memperlihatkan kemampuan kendali sepeda yang brilian untuk melintasi garis finis di kompleks pameran Messe Dusseldorf yang besar dalam waktu 16 menit 04 detik. Pria 31 tahun itu unggul lima detik atas pebalap tim BMC asal Swiss, Stefan Kueng, yang unggul dua detik atas Kiryienka (Sky) di urutan ketiga.
Froome, pebalap sepeda terakhir yang keluar di etape pembuka, lebih lambat 12 detik dari Thomas, namun secara signifikan lebih cepat dibanding semua rival utamanya di klasifikasi umum. Sedangkan Quintana lebih lambat 48 detik dari Thomas, lalu jagoan tim BMC dari Australia, Richie Porte, unggul satu detik dibanding pebalap sepeda Kolombia itu.
Harapan-harapan tuan rumah Prancis pada klasifikasi umum, yakni Thibaut Pinot dan Romain Bardet lebih lambat 50 dan 51 detik, sedangkan Alberto Contador asal Spanyol lebih lambat 54 detik. Thomas berkata ini adalah hari yang bagus untuk olahraga Wales setelah Sam Warburton menjadi kapten British and Irish Lions untuk meraih kemenangan atas raksasa tim rugby asal Selandia Baru, All Blacks.
"Sejujurnya, hal itu menginspirasi saya. Saya tidak percaya akan mampu bertahan, tentu saja Tony (Martin) atau seseorang akan mengalahkan waktu saya. Ini luar biasa bagi saya setelah apa yang terjadi di Giro dan merupakan hal besar untuk tim. Kaus ini adalah bonus besar," ujar Thomas kepada situs kejuaraan.
Harapan-harapan bahwa Martin akan menandai Grand Depart di Jerman untuk pertama kalinya sejak Berlin pada 1987 dengan kemenangan di kandang sendiri sirna, ketika pembalap tim Katusha-Alpecin tersebut hanya mampu mencatatkan waktu terbaik urutan keempat.
Meski Porte waspada terhadap kejaran Froome sebelum Le Tour (sebutan TdF) 2017 benar-benar dimulai, ia mengatakan setidaknya nasibnya lebih baik daripada Valverde. "Ini bukan hari untuk mengambil risiko-risiko," kata mantan rekan setim Froome di tim Sky itu.
Lebih jauh Porte menambahkan "Ini hanya masalah mempertahankan roda tetap di aspal. Saya melihat rekan setim saya (Nicolas Roche) menyia-nyiakannya dan saya sejujurnya sedikit cemas. Ini adalah trek yang licin."
Klasemen yellow jersey Tour de France 2017 (10 besar)
*Yellow jersey (kaus kuning tanda pimpinan lomba)
*Green jersey (kaus hijau tanda raja sprint)
*White jersey (kaus putih polos tanda pimpinan kategori pembalap muda)
*Kaus putih dengan tambahan warna sebagai tanda pimpinan kategori tim.
*Polkadot jersey (kaus polkadot tanda raja tanjakan)
*Etape I dan II hanya melintasi rute datar. Jadi polkadot jersey baru akan diperebutkan mulai Etape III yang akan finis di puncak gunung dari Verviers (Belgia) menuju Longwy sepanjang 212,5 km.
Ya, juara bertahan Chris Froome tidak menyia-nyiakan waktu untuk meregangkan otot-ototnya di Tour de France (TdF) 2017, ketika ia melejit ke posisi keenam pada time trial pembukaan yang dimenangi koleganya di Team Sky, Geraint Thomas.
Hujan deras mengubah apa yang di atas kertas, seperti sirkuit beregulasi 14 kilometer di sebelah sungari Rhine menjadi Grand Depart yang dihiasi insiden, yang dapat memberikan konsekuensi-konsekuensi besar pada pertarungan tiga pekan ke depan untuk memperebutkan kaus kuning (yellow jersey/kaus kuning tanda pimpinan lomba).
Meski ini merupakan awal yang bagus untuk Team Sky, di mana Thomas, juara tiga kali Froome, dan Vasil Kiryienka masuk enam besar dari 198 atlet yang mengawali balapan, perjalanan pembalap sepeda Movistar Alejandro Valverde telah berakhir setelah ia mengalami kecelakaan serius.
Beberapa pembalap sepeda meneruskan balapan setelah kecelakaan di jalur yang licin. Namun Valverde tidak mampu melakukannya, setelah pembalap Spanyol yang menghuni posisi ketiga secara keseluruhan pada TdF 2015 ini menghantam pagar pembatas setelah tergelincir, sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit akibat cedera pada kakinya.
Momen kali ini merupakan hal yang menyedihkan bagi Valverde dan juga pukulan keras terhadap rekan setimnya di Movistar, Nairo Quintana, yang mengandalkan pengalaman Valderve di etape yang melintasi rute pegunungan yang akan segera dihadapinya.
Atlet asal Wales, Thomas, yang mengikuti tur untuk kedelapan kalinya, terlihat mengendalikan situasi ketika ia menjadi pembalap sepeda Britania ke-8 yang mengenakan kaus kuning -- menebus kekecewaan karena tersingkir dari Giro d’Italia 2017 sebagai pemimpin tim.
Ia memperlihatkan kemampuan kendali sepeda yang brilian untuk melintasi garis finis di kompleks pameran Messe Dusseldorf yang besar dalam waktu 16 menit 04 detik. Pria 31 tahun itu unggul lima detik atas pebalap tim BMC asal Swiss, Stefan Kueng, yang unggul dua detik atas Kiryienka (Sky) di urutan ketiga.
Froome, pebalap sepeda terakhir yang keluar di etape pembuka, lebih lambat 12 detik dari Thomas, namun secara signifikan lebih cepat dibanding semua rival utamanya di klasifikasi umum. Sedangkan Quintana lebih lambat 48 detik dari Thomas, lalu jagoan tim BMC dari Australia, Richie Porte, unggul satu detik dibanding pebalap sepeda Kolombia itu.
Harapan-harapan tuan rumah Prancis pada klasifikasi umum, yakni Thibaut Pinot dan Romain Bardet lebih lambat 50 dan 51 detik, sedangkan Alberto Contador asal Spanyol lebih lambat 54 detik. Thomas berkata ini adalah hari yang bagus untuk olahraga Wales setelah Sam Warburton menjadi kapten British and Irish Lions untuk meraih kemenangan atas raksasa tim rugby asal Selandia Baru, All Blacks.
"Sejujurnya, hal itu menginspirasi saya. Saya tidak percaya akan mampu bertahan, tentu saja Tony (Martin) atau seseorang akan mengalahkan waktu saya. Ini luar biasa bagi saya setelah apa yang terjadi di Giro dan merupakan hal besar untuk tim. Kaus ini adalah bonus besar," ujar Thomas kepada situs kejuaraan.
Harapan-harapan bahwa Martin akan menandai Grand Depart di Jerman untuk pertama kalinya sejak Berlin pada 1987 dengan kemenangan di kandang sendiri sirna, ketika pembalap tim Katusha-Alpecin tersebut hanya mampu mencatatkan waktu terbaik urutan keempat.
Meski Porte waspada terhadap kejaran Froome sebelum Le Tour (sebutan TdF) 2017 benar-benar dimulai, ia mengatakan setidaknya nasibnya lebih baik daripada Valverde. "Ini bukan hari untuk mengambil risiko-risiko," kata mantan rekan setim Froome di tim Sky itu.
Lebih jauh Porte menambahkan "Ini hanya masalah mempertahankan roda tetap di aspal. Saya melihat rekan setim saya (Nicolas Roche) menyia-nyiakannya dan saya sejujurnya sedikit cemas. Ini adalah trek yang licin."
Klasemen yellow jersey Tour de France 2017 (10 besar)
*Yellow jersey (kaus kuning tanda pimpinan lomba)
*Green jersey (kaus hijau tanda raja sprint)
*White jersey (kaus putih polos tanda pimpinan kategori pembalap muda)
*Kaus putih dengan tambahan warna sebagai tanda pimpinan kategori tim.
*Polkadot jersey (kaus polkadot tanda raja tanjakan)
*Etape I dan II hanya melintasi rute datar. Jadi polkadot jersey baru akan diperebutkan mulai Etape III yang akan finis di puncak gunung dari Verviers (Belgia) menuju Longwy sepanjang 212,5 km.
(sbn)