Kubu PSM Gelang-geleng Kepala dengan Keputusan Mendadak di Liga 1

Minggu, 02 Juli 2017 - 16:59 WIB
Kubu PSM Gelang-geleng Kepala dengan Keputusan Mendadak di Liga 1
Kubu PSM Gelang-geleng Kepala dengan Keputusan Mendadak di Liga 1
A A A
MAKASSAR - Keputusan baru muncul di tengah berjalannya kompetisi Liga 1 2017. Sesuai surat keputusan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB), seluruh tim tak lagi diwajibkan memasang tiga pemain U-23 di susunan starting XI sejak pekan ke-12, Senin (3/7/2017) hingga perhelatan SEA Games selesai, akhir Agustus mendatang.

Meski diwarnai reaksi pro dan kontra, keputusan ini tetap dijalankan. PSSI beralasan agar seluruh tim tidak terganggu dengan adanya pemanggilan pemain U-23 yang mengikuti persiapan bersama Timnas Indonesia. (Baca Juga: Penggunaan Pemain U-23 di Liga 1 Sementara Ditiadakan
"PSSI ingin adanya keadilan untuk klub-klub yang para pemainnya dipanggil ke timnas U-22. Mengingat, distribusi pemanggilan pemain tak merata di setiap klub. Kita tahu, ada klub yang tiga sampai empat pemainnya dipanggil, dan klub tersebut kemungkinan memiliki pemain U-23 penggantinya yang kualitasnya di bawah dengan yang dipanggil ke timnas," ucap Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono.

"Kami juga diskusi dengan Liga (PT Liga Indonesia Baru), bagaimana agar kompetisi ini tetap menarik dengan tanpa pemain U-22 yang dipanggil ke Timnas. Kami punya asumsi bakal ada penurunan kualitas kompetisi jika tanpa para pemain U-22 yang dipanggil ke Timnas. Ini kami diskusikan cukup panjang, sehingga diputuskan hal ini (ditangguhkan regulasi pemain U-22)," jelasnya.

Menanggapi keputusan tersebut, Munafri Arifuddin menyindir PSSI. CEO PT PSM itu menilai PSSI dan pengelola liga tidak konsisten pada keputusan yang sudah dibuat sejak awal musim.

"Perubahan regulasi ini menunjukkan kepada kita bahwa PSSI dan PT LIB inkonsisten. Liga yang sudah berjalan begitu dinamisnya, akibat perubahan aturan itu maka para pemain muda emosinya bisa naik turun. Kalau sudah membuat aturan sejak awal penerapannya ya paling tidak satu tahun," tegas Munafri.

"Aturan tiba-tiba ada tanpa sosialisasi. Tanpa pertemuan, hanya langsung (pemberitahuan) dengan mengirim surat. Saya bisa saja berpikir negatif tentang perubahan itu," tegasnya yang dikutip dari situs klub.

Komentar miring juga diucapkan pemimpin Borneo FC, Nabil Husein Said Amin. Ia mengaku heran sebab ada perubahan peraturan di tengah jalannya kompetisi. (Baca Juga: Ada Perubahan di Tengah Kompetisi, Presiden Borneo FC Kritik Pengurus Liga
"Menurut saya agak lucu peraturan bisa berubah ditengah jalan. Jadi terkesan masih plin-plan. Semoga diterapkannya aturan ini tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan klub tertentu sehingga aturan bisa diubah," ujarnya.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9474 seconds (0.1#10.140)
pixels