Tinju Antarkan Mantan Guru Olahraga ke Panggung Dunia
A
A
A
BRISBANE - Jeff Horn baru saja menempatkan namanya di panggung dunia setelah mengalahkan Manny Pacquiao di Stadion Suncorp, Brisbane, Australia, Minggu (2/7/2017). Mantan guru olahraga itu mencetak kemenangan angka bulat 117-111, 115-113, 115-113.
Sebelum naik ring tinju, sosok Horn seringkali dikesampingkan. Tak sedikit yang mengatakan jika petinju Negeri Kanguru itu terlalu berani untuk menantang Pacquiao. Tapi berkat ketekunan serta tekadnya yang besar, dia berhasil membungkam para pengkritik yang selama ini mengabaikan kemampuan melepaskan pukulan.
Lihat saja apa yang terjadi saat Horn berhasil membuat Pacquiao sempoyongan setelah menerima bogem mentahnya. Bahkan tak sedikit dari penonton yang hadir di stadion bersorak seraya memberikan dukungan kepada petinju tuan rumah, hingga akhirnya ia memenangkan pertarungan ini.
Hasil itu sekaligus memperpanjang catatan tak terkalahkan Horn selama kariernya dengan 16 kemenangan (11 KO), dan satu imbang dari 18 pertarungan. Tapi tetap saja hasil yang diberikan ketiga hakim tersebut masih belum bisa diamini penggemar tinju di dunia.
Kebanyakan orang menyayangkan keputusan yang memenangkan petinju berusia 29 tahun tersebut. Namun demikian, Horn tak perlu merasa gusar dengan celotehan yang diungkapkan banyak pihak di media jejaring sosial yang mempertanyakan keputusan ketiga hakim tersebut. Toh, pada akhirnya sabuk juara kelas welter versi WBO sudah menempel di pinggangnya dan mereka harus mengakuinya.
"Saya sangat bahagia, saya tidak bisa menjelaskan perasaan saya," papar Horn, pasca pertarungan.
Nyaris Kalah
Ronde kesembilan nyaris menjadi mimpi buruk buat Horn. Betapa tidak, wasit Mark Nelson sempat memperingatkannya untuk segera menunjukkan duel yang sebenarnya atau dia akan menghentikan pertarungan.
"Sudah cukup. Tunjukkan pada saya sesuatu di ronde ini atau saya menghentikan pertarungan. Saya di sini untuk melindungi Anda. Apakah kamu ingin melanjutkan? "Tanya Nelson.
Ini terjadi lantaran wajah Horn tertutup oleh darah dari luka robek di atas mata kanannya. Ketika Pacquiao akan melancarkan pukulan dan bersiap menganvaskannya, dewi keberuntungan berada di belakangnya. Pasalnya, bel tak lama berbunyi dan Horn bisa memulihkan energi sembari tim mengobati luka tersebut.
Namun Horn mampu merespon peringatan itu dengan sangat baik dengan tetap berada di atas ring hingga ronde 12. Petinju dengan berat 147 pound tersebut sebenarnya tidak mengerti mengapa wasit mengancam untuk menghentikan pertarungan.
"Saya sebenarnya lebih khawatir dengan ekspresi wajahnya. Saya sebenarnya tidak terlalu buruk. Saya seperti, 'Bilang kepada semua orang, saya baik-baik saja.' Saya telah pulih dan duduk di bawah panggung itu," katanya.
Sebelum naik ring tinju, sosok Horn seringkali dikesampingkan. Tak sedikit yang mengatakan jika petinju Negeri Kanguru itu terlalu berani untuk menantang Pacquiao. Tapi berkat ketekunan serta tekadnya yang besar, dia berhasil membungkam para pengkritik yang selama ini mengabaikan kemampuan melepaskan pukulan.
Lihat saja apa yang terjadi saat Horn berhasil membuat Pacquiao sempoyongan setelah menerima bogem mentahnya. Bahkan tak sedikit dari penonton yang hadir di stadion bersorak seraya memberikan dukungan kepada petinju tuan rumah, hingga akhirnya ia memenangkan pertarungan ini.
Hasil itu sekaligus memperpanjang catatan tak terkalahkan Horn selama kariernya dengan 16 kemenangan (11 KO), dan satu imbang dari 18 pertarungan. Tapi tetap saja hasil yang diberikan ketiga hakim tersebut masih belum bisa diamini penggemar tinju di dunia.
Kebanyakan orang menyayangkan keputusan yang memenangkan petinju berusia 29 tahun tersebut. Namun demikian, Horn tak perlu merasa gusar dengan celotehan yang diungkapkan banyak pihak di media jejaring sosial yang mempertanyakan keputusan ketiga hakim tersebut. Toh, pada akhirnya sabuk juara kelas welter versi WBO sudah menempel di pinggangnya dan mereka harus mengakuinya.
"Saya sangat bahagia, saya tidak bisa menjelaskan perasaan saya," papar Horn, pasca pertarungan.
Nyaris Kalah
Ronde kesembilan nyaris menjadi mimpi buruk buat Horn. Betapa tidak, wasit Mark Nelson sempat memperingatkannya untuk segera menunjukkan duel yang sebenarnya atau dia akan menghentikan pertarungan.
"Sudah cukup. Tunjukkan pada saya sesuatu di ronde ini atau saya menghentikan pertarungan. Saya di sini untuk melindungi Anda. Apakah kamu ingin melanjutkan? "Tanya Nelson.
Ini terjadi lantaran wajah Horn tertutup oleh darah dari luka robek di atas mata kanannya. Ketika Pacquiao akan melancarkan pukulan dan bersiap menganvaskannya, dewi keberuntungan berada di belakangnya. Pasalnya, bel tak lama berbunyi dan Horn bisa memulihkan energi sembari tim mengobati luka tersebut.
Namun Horn mampu merespon peringatan itu dengan sangat baik dengan tetap berada di atas ring hingga ronde 12. Petinju dengan berat 147 pound tersebut sebenarnya tidak mengerti mengapa wasit mengancam untuk menghentikan pertarungan.
"Saya sebenarnya lebih khawatir dengan ekspresi wajahnya. Saya sebenarnya tidak terlalu buruk. Saya seperti, 'Bilang kepada semua orang, saya baik-baik saja.' Saya telah pulih dan duduk di bawah panggung itu," katanya.
(sha)