Menerka Formasi PSG Setelah Neymar Bergabung
A
A
A
PARIS - Paris Saint Germain (PSG) telah membuat gebrakan di panggung sepak bola. Klub Ligue 1 Prancis itu mengeluarkan 222 juta euro atau setara Rp3,4 triliun hanya untuk memboyong Neymar da Silva dari Barcelona.
Keberadaan Neymar tentunya menambah variasi serangan Les Parisiens di musim 2017/2018. Sebab selain Neymar, PSG sudah lebih dulu memiliki Lucas Moura, Angel Di Maria, Julian Draxler, Christopher Nkunku, Edinson Cavani dan Hatem Ben Arfa.
Bagi Unai Emery selaku pelatih tim, hadirnya Neymar menjadi kabar baik. Di kompetisi musim ini ia bisa menggunakan banyak formasi, tak lagi terpaku pada strategi satu striker tunggal yang biasanya dipercayakan kepada Cavani.
Berikut ini pilihan formasi yang bisa digunakan oleh PSG musim 2017/2018:
1. Formasi 4-3-3
Kosep permainan 4-3-3 paling mungkin digunakan oleh PSG. Meski berstatus pendatang baru, Neymar tak perlu lagi beradaptasi dengan formasi ini sebab ia pernah merasakannya sewaktu di Barcelona.
Dengan 4-3-3, Emery bisa mengotak-atik susunan gelandang dan strikernya sesuka hati. Di lini tengah, ia bisa memainkan Blaise Matuidi, Marco Verratti (jika tidak dijual), serta Julian Draxler. Sedangkan di depan, Emery kemungkinan bakal mengandalkan trio Amerika Latin, Cavani (Uruguay), Neymar (Brasil) dan Di Maria (Argentina). Situasi ini juga pernah dialaminya di Barcelona. Neymar membentuk trio MSN bersama Lionel Messi (Argentina) dan Luis Suarez (Uruguay).
2. Formasi 4-2-3-1
Strategi ini bisa menjadi alternatif dari formasi 4-3-3. Di sini, Neymar bisa memilih dua peran yakni sebagai winger atau ujung tombak.
Bila berperan sebagai winger, posisi ujung tombak tentunya diserahkan pada Cavani yang sudah berpengalaman. Sementara jika Neymar berdiri di posisi ujung tombak, Cavani kemungkinan akan dicadangkan. Sementara posisi tiga gelandang serang di belakang Neymar bisa ditempati oleh Draxler, Di Maria dan juga Lucas Moura.
3. Formasi 4-4-2
Formasi ini sebenarnya sudah kuno, namun tak ada salahnya mencoba 4-4-2 sebab PSG punya dua striker hebat yakni Neymar dan Cavani. Dengan memasang keduanya secara bersamaan di posisi paling depan, bukan tidak mungkin PSG bisa konsisten meraih kemenangan dengan skor besar.
4. Formasi 3-4-3
Strategi ini tak jauh berbeda dengan formasi 4-3-3. Yang membedakan hanyalah jumlah pemain belakang dan gelandang. Dengan formasi ini, Neymar bisa berperan sebagai second striker atau pemain terdepan yang tinggal menyelesaikan semua peluang menjadi gol.
5. Formasi 4-1-4-1
Strategi ini sempat menjadi momok untuk banyak tim saat Bayern Muenchen menerapkannya di era kepelatihan Jupp Heynckes. PSG bisa saja mengadopsinya melihat stok pemain yang mereka miliki memungkinkan untuk menerapkan formasi ini. Namun skuat PSG tentunya harus adaptasi lagi agar bisa klop dengan formasi 4-1-4-1 dan hal tersebut pastinya memakan banyak waktu.
Keberadaan Neymar tentunya menambah variasi serangan Les Parisiens di musim 2017/2018. Sebab selain Neymar, PSG sudah lebih dulu memiliki Lucas Moura, Angel Di Maria, Julian Draxler, Christopher Nkunku, Edinson Cavani dan Hatem Ben Arfa.
Bagi Unai Emery selaku pelatih tim, hadirnya Neymar menjadi kabar baik. Di kompetisi musim ini ia bisa menggunakan banyak formasi, tak lagi terpaku pada strategi satu striker tunggal yang biasanya dipercayakan kepada Cavani.
Berikut ini pilihan formasi yang bisa digunakan oleh PSG musim 2017/2018:
1. Formasi 4-3-3
Kosep permainan 4-3-3 paling mungkin digunakan oleh PSG. Meski berstatus pendatang baru, Neymar tak perlu lagi beradaptasi dengan formasi ini sebab ia pernah merasakannya sewaktu di Barcelona.
Dengan 4-3-3, Emery bisa mengotak-atik susunan gelandang dan strikernya sesuka hati. Di lini tengah, ia bisa memainkan Blaise Matuidi, Marco Verratti (jika tidak dijual), serta Julian Draxler. Sedangkan di depan, Emery kemungkinan bakal mengandalkan trio Amerika Latin, Cavani (Uruguay), Neymar (Brasil) dan Di Maria (Argentina). Situasi ini juga pernah dialaminya di Barcelona. Neymar membentuk trio MSN bersama Lionel Messi (Argentina) dan Luis Suarez (Uruguay).
2. Formasi 4-2-3-1
Strategi ini bisa menjadi alternatif dari formasi 4-3-3. Di sini, Neymar bisa memilih dua peran yakni sebagai winger atau ujung tombak.
Bila berperan sebagai winger, posisi ujung tombak tentunya diserahkan pada Cavani yang sudah berpengalaman. Sementara jika Neymar berdiri di posisi ujung tombak, Cavani kemungkinan akan dicadangkan. Sementara posisi tiga gelandang serang di belakang Neymar bisa ditempati oleh Draxler, Di Maria dan juga Lucas Moura.
3. Formasi 4-4-2
Formasi ini sebenarnya sudah kuno, namun tak ada salahnya mencoba 4-4-2 sebab PSG punya dua striker hebat yakni Neymar dan Cavani. Dengan memasang keduanya secara bersamaan di posisi paling depan, bukan tidak mungkin PSG bisa konsisten meraih kemenangan dengan skor besar.
4. Formasi 3-4-3
Strategi ini tak jauh berbeda dengan formasi 4-3-3. Yang membedakan hanyalah jumlah pemain belakang dan gelandang. Dengan formasi ini, Neymar bisa berperan sebagai second striker atau pemain terdepan yang tinggal menyelesaikan semua peluang menjadi gol.
5. Formasi 4-1-4-1
Strategi ini sempat menjadi momok untuk banyak tim saat Bayern Muenchen menerapkannya di era kepelatihan Jupp Heynckes. PSG bisa saja mengadopsinya melihat stok pemain yang mereka miliki memungkinkan untuk menerapkan formasi ini. Namun skuat PSG tentunya harus adaptasi lagi agar bisa klop dengan formasi 4-1-4-1 dan hal tersebut pastinya memakan banyak waktu.
(bep)