Audisi Bulutangkis Djarum Surabaya, 192 Peserta Lolos ke Tahap Turnamen
A
A
A
SURABAYA - Audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2017 wilayah Surabaya mulai digelar, Sabtu (5/8/2017). Sebanyak 562 anak yang terba gi dalam empat kategori (U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri) menunjukkan kemampuannya di hadapan tim pencari bakat PB Djarum.
Pada tahapan ini, setiap peserta bertanding dengan lawan yang sesuai dengan kelompok umur dalam durasi 5 hingga 10 menit. Selama waktu pertandingan itu, tim pemantau bakat menyeleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke tahap turnamen. Tim seleksi terdiri dari Fung Permadi, Ivana Lie, Ade Candra, Johan Wahyudi, Maria Kristin, Alvent Yulianto dan Luluk Hadiyanto.
Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi, mengakui bahwa bibit-bibit berkualitas mulai terlihat dalam audisi umum di Kota Surabaya. “Setelah diamati dalam proses screening tadi, kita lihat ada beberapa yang potensial. Yang kami perhatikan adalah teknik dasar. Sejatinya atlet bulutangkis itu harus memiliki tiga hal dalam dirinya, kecepatan, teknik permainan, dan juga daya tahan. Itu yang jadi pertimbangan kami dalam audisi umum ini,” kata Fung di sela-sela tahap screening di GOR Sudirman Surabaya, Sabtu (5/8/2017).
Menurut Fung, munculnya bibit-bibit berkualitas tak lepas dari kondisi zaman sekarang. Anak-anak tumbuh dengan asupan gizi yang baik, tidak seperti dulu yang kebanyakan kurus kering. "Yang harus diperhatikan sekarang adalah membentuk mindset atau cara berpikir anak-anak ini supaya memiliki pandangan dan mental sebagai calon juara dunia,” tutur Fung.
Dari hasil screening, 32 peserta U-11 Putri dan 32 peserta U-13 Putri berhak melaju ke tahap turnamen. Disusul dengan 64 peserta U-11 Putra dan 64 U-13 Putra. Dengan demikian, total sebanyak 192 peserta berhasil lolos dari tahap screening dan masuk ke babak turnamen yang dimulai pada Minggu (6/7/2017).
“Dalam tahap turnamen nanti, kita bisa melihat lebih jauh bakat dan teknik yang dimiliki para peserta. Kami optimis bisa mendapatkan atlet yang berkualitas,” ujarnya.
Untuk diketahui, Surabaya merupakan salah satu daerah penghasil Juara Dunia Bulutangkis. Sebut saja Rudy Hartono yang menjuarai All England hingga delapan kali, kemudian Alan Budikusuma, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tahun ini, PB Djarum fokus mencari atlet putra dan putri dari kelompok U-11 (di bawah usia 11) dan U-13. Ini berbeda dengan audisi pada tahun-tahun sebelumnya yang terbagi dalam dua kelompok usia, U-13 dan U-15. Dengan pencarian dan pembinaan atlet di usia dini, diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dengan kemampuan terbaik dan meraih prestasi maksimal di masa depan.
Setelah Purwokerto dan Surabaya, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tinggal menyisakan Kota Kudus yang akan berlangsung pada 5-7 September 2017. Seluruh peserta yang lolos di tiap kota bakal kembali berkompetisi di tahap Final Audisi Umum yang berlangsung pada 8-10 September di GOR Djarum, Djati, Kudus.
Pada tahapan ini, setiap peserta bertanding dengan lawan yang sesuai dengan kelompok umur dalam durasi 5 hingga 10 menit. Selama waktu pertandingan itu, tim pemantau bakat menyeleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke tahap turnamen. Tim seleksi terdiri dari Fung Permadi, Ivana Lie, Ade Candra, Johan Wahyudi, Maria Kristin, Alvent Yulianto dan Luluk Hadiyanto.
Manajer Tim PB Djarum, Fung Permadi, mengakui bahwa bibit-bibit berkualitas mulai terlihat dalam audisi umum di Kota Surabaya. “Setelah diamati dalam proses screening tadi, kita lihat ada beberapa yang potensial. Yang kami perhatikan adalah teknik dasar. Sejatinya atlet bulutangkis itu harus memiliki tiga hal dalam dirinya, kecepatan, teknik permainan, dan juga daya tahan. Itu yang jadi pertimbangan kami dalam audisi umum ini,” kata Fung di sela-sela tahap screening di GOR Sudirman Surabaya, Sabtu (5/8/2017).
Menurut Fung, munculnya bibit-bibit berkualitas tak lepas dari kondisi zaman sekarang. Anak-anak tumbuh dengan asupan gizi yang baik, tidak seperti dulu yang kebanyakan kurus kering. "Yang harus diperhatikan sekarang adalah membentuk mindset atau cara berpikir anak-anak ini supaya memiliki pandangan dan mental sebagai calon juara dunia,” tutur Fung.
Dari hasil screening, 32 peserta U-11 Putri dan 32 peserta U-13 Putri berhak melaju ke tahap turnamen. Disusul dengan 64 peserta U-11 Putra dan 64 U-13 Putra. Dengan demikian, total sebanyak 192 peserta berhasil lolos dari tahap screening dan masuk ke babak turnamen yang dimulai pada Minggu (6/7/2017).
“Dalam tahap turnamen nanti, kita bisa melihat lebih jauh bakat dan teknik yang dimiliki para peserta. Kami optimis bisa mendapatkan atlet yang berkualitas,” ujarnya.
Untuk diketahui, Surabaya merupakan salah satu daerah penghasil Juara Dunia Bulutangkis. Sebut saja Rudy Hartono yang menjuarai All England hingga delapan kali, kemudian Alan Budikusuma, peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tahun ini, PB Djarum fokus mencari atlet putra dan putri dari kelompok U-11 (di bawah usia 11) dan U-13. Ini berbeda dengan audisi pada tahun-tahun sebelumnya yang terbagi dalam dua kelompok usia, U-13 dan U-15. Dengan pencarian dan pembinaan atlet di usia dini, diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet dengan kemampuan terbaik dan meraih prestasi maksimal di masa depan.
Setelah Purwokerto dan Surabaya, Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis tinggal menyisakan Kota Kudus yang akan berlangsung pada 5-7 September 2017. Seluruh peserta yang lolos di tiap kota bakal kembali berkompetisi di tahap Final Audisi Umum yang berlangsung pada 8-10 September di GOR Djarum, Djati, Kudus.
(amm)