Kalah Tragis dari Arsenal, Vardy Mengaku Alami Dejavu
A
A
A
LONDON - Jamie Vardy sangat kecewa dengan hasil pada laga pembuka Leicester City. Dia mengaku merasa mengalami dejavu saat menghadapi Arsenal di Emirates Stadium, Sabtu (12/8/2017).
Duel Arsenal kontra Leicester City mengawali bergulirnya Liga Primer musim 2017/2018. Pada laga itu, The Foxes harusnya bisa meraih angka penuh. Tapi, pada akhirnya malah kalah 3-4.
Arsenal memang unggul lebih dulu di menit ke-2 lewat Alexandre Lacazette. Tapi, berkat dua gol Vardy, Leicester City sempat balik memimpin 2-1 dan 3-2. Tim tamu bahkan sedikit lagi merebut kemenangan karena hingga menit ke-80 kedudukan tidak berubah.
Tapi, Euforia Leicester City berubah jadi duka karena Arsenal bisa memborong dua gol dalam 10 menit terakhir. Ini membuat kerja keras Vardy dengan mengemas dua gol menjadi sia-sia. Imbasnya, penyerang berusia 30 tahun itu meradang.
“Situasi ini terus terjadi pada kami selama tiga musim tampil di sini (markas Arsenal). Kami sempat memimpin. Tapi, tidak berapa lama konsentrasi malah menurun. Itu harus kami bayar dengan mahal,” kilah Vardy, dilansir skysport.
Leicester City kini belum pernah menang lagi di markas Arsenal sejak 1973. Padahal, kans mematahkan kutukan itu sering hadir. Musim lalu, Pasukan Rubah hampir memaksa The Gunners gigit jari. Sialnya, pada menit ke-86, Robert Huth melakukan gol bunuh diri.
Pada kunjungan lainnya, tepatnya pada 14 Februari 2016, penalti Vardy membuat Leicester City memipin 1-0 saat jeda. Tapi, Arsenal bisa mencetak dua gol di babak kedua dan akhirnya menang 2-1.
“Kami punya sejumlah peluang bagus. Sayangnya, tidak masuk ke gawang Arsenal. Tapi, kami bisa mengambil sisi positif. Mencetak tiga gol saat tandang merupakan sesuatu yang cukup bagus. Selanjutnya kami akan latihan untuk mengatasi masalah,” pungkas Vardy.
Duel Arsenal kontra Leicester City mengawali bergulirnya Liga Primer musim 2017/2018. Pada laga itu, The Foxes harusnya bisa meraih angka penuh. Tapi, pada akhirnya malah kalah 3-4.
Arsenal memang unggul lebih dulu di menit ke-2 lewat Alexandre Lacazette. Tapi, berkat dua gol Vardy, Leicester City sempat balik memimpin 2-1 dan 3-2. Tim tamu bahkan sedikit lagi merebut kemenangan karena hingga menit ke-80 kedudukan tidak berubah.
Tapi, Euforia Leicester City berubah jadi duka karena Arsenal bisa memborong dua gol dalam 10 menit terakhir. Ini membuat kerja keras Vardy dengan mengemas dua gol menjadi sia-sia. Imbasnya, penyerang berusia 30 tahun itu meradang.
“Situasi ini terus terjadi pada kami selama tiga musim tampil di sini (markas Arsenal). Kami sempat memimpin. Tapi, tidak berapa lama konsentrasi malah menurun. Itu harus kami bayar dengan mahal,” kilah Vardy, dilansir skysport.
Leicester City kini belum pernah menang lagi di markas Arsenal sejak 1973. Padahal, kans mematahkan kutukan itu sering hadir. Musim lalu, Pasukan Rubah hampir memaksa The Gunners gigit jari. Sialnya, pada menit ke-86, Robert Huth melakukan gol bunuh diri.
Pada kunjungan lainnya, tepatnya pada 14 Februari 2016, penalti Vardy membuat Leicester City memipin 1-0 saat jeda. Tapi, Arsenal bisa mencetak dua gol di babak kedua dan akhirnya menang 2-1.
“Kami punya sejumlah peluang bagus. Sayangnya, tidak masuk ke gawang Arsenal. Tapi, kami bisa mengambil sisi positif. Mencetak tiga gol saat tandang merupakan sesuatu yang cukup bagus. Selanjutnya kami akan latihan untuk mengatasi masalah,” pungkas Vardy.
(mir)