Ini Keharuan Perpisahan Usain Bolt dari Dunia Atletik
A
A
A
LONDON - Atlet lari dunia asal Jamaika, Usain Bolt menepati janji untuk pensiun setelah mengikuti Kejuaraan Atletik Dunia 2017 di London. Pengumuman perpisahan berlangsung dalam suasana haru lantaran Usain Bolt gagal menorehkan prestasi mengagumkan di akhir karirnya.
Bolt menutup karirnya dengan dramatis ketika kakinya mengalami kram hamstring di tengah-tengah lomba estafet 4 x 100 meter. Ini berarti Bolt menjalani lomba terakhirnya ini tanpa medali emas. Dia hanya meraih medali perunggu di nomor individu 100 meter kalah dari duo Amerika Serikat, Justin Gatlin dan Christian Coleman.
"Ini adalah beberapa hari yang sulit. Saya selalu mencoba yang terbaik 100% setiap saat dan melakukan pertunjukan yang bagus. Saya sedih untuk pergi sekarang. Tapi saya tidak berpikir satu kejuaraan akan mengubah apa yang telah saya lakukan dalam olahraga ini," kata atlet lari berusia 30 tahun ini seperti dilansir Asianage, Senin (14/8/2017).
Usain Bolt merupakan pemegang rekor dunia lari 100 meter dan 200 meter putra, masing-masing dengan catatan waktu 9,58 detik dan 19,19 detik yang diciptakannya pada Kejuaraan Atletik Dunia 2009. Bolt juga pemegang medali emas tiga olimpiade, Olimpiade Beijing (2008), Olimpiade London (2012), dan Olimpiade Rio de Jeneiro (2016), di nomor lomba 100 meter, 200 meter, dan estafet 4 x 100 meter. Dia juga raja Kejuaraan Atletik Dunia yang digelar setiap dua tahun sekali. Sejak 2009 hingga 2015, Usain Bolt selalu meraih medali emas di nomor lomba tersebut.
Atas prestasinya tersebut, Presiden IAAF, Sebastian Coe menyebut Usain Bolt layak disandingkan dengan petinju Amerika Serikat Muhammad Ali. Tidak hanya kemampuannya di bidang olahraga tapi juga kharisma dan kepribadiannya. "Saya ingat setelah kehilangan 100 meter, seseorang berkata kepada saya 'Usain, jangan khawatir, Muhammad Ali kalah dalam pertarungan terakhirnya juga, jadi jangan ditekankan soal itu'," kata Bolt dalam konferensi pers perpisahannya di London, Minggu (13/8/2017).
Bolt menegaskan bahwa dirinya tidak akan akan kembali berlomba di olahraga atletik setelah pensiun. "Tidak, saya telah melihat terlalu banyak orang kembali, kembali berolahraga, dan merasa malu," katanya dengan senyum masam. "Saya tidak akan menjadi salah satu dari orang-orang itu. Saya melihat ke depan untuk bebas. Ini menggairahkan, saya bahagia. Seluruh hidup saya telah menjadi jalur dan lapangan sejak saya berusia 10. Yang saya tahu adalah trek. Saya perlu bersenang-senang dan sedikit rileks," ujarnya.
Ketika ditanya apa warisannya, Bolt mengatakan, "Terus mencoba apa pun yang Anda lakukan, ini adalah pesan yang bagus untuk anak-anak. Bekerja keras, tetap kuat, dan terus maju," katanya.
Bolt menutup karirnya dengan dramatis ketika kakinya mengalami kram hamstring di tengah-tengah lomba estafet 4 x 100 meter. Ini berarti Bolt menjalani lomba terakhirnya ini tanpa medali emas. Dia hanya meraih medali perunggu di nomor individu 100 meter kalah dari duo Amerika Serikat, Justin Gatlin dan Christian Coleman.
"Ini adalah beberapa hari yang sulit. Saya selalu mencoba yang terbaik 100% setiap saat dan melakukan pertunjukan yang bagus. Saya sedih untuk pergi sekarang. Tapi saya tidak berpikir satu kejuaraan akan mengubah apa yang telah saya lakukan dalam olahraga ini," kata atlet lari berusia 30 tahun ini seperti dilansir Asianage, Senin (14/8/2017).
Usain Bolt merupakan pemegang rekor dunia lari 100 meter dan 200 meter putra, masing-masing dengan catatan waktu 9,58 detik dan 19,19 detik yang diciptakannya pada Kejuaraan Atletik Dunia 2009. Bolt juga pemegang medali emas tiga olimpiade, Olimpiade Beijing (2008), Olimpiade London (2012), dan Olimpiade Rio de Jeneiro (2016), di nomor lomba 100 meter, 200 meter, dan estafet 4 x 100 meter. Dia juga raja Kejuaraan Atletik Dunia yang digelar setiap dua tahun sekali. Sejak 2009 hingga 2015, Usain Bolt selalu meraih medali emas di nomor lomba tersebut.
Atas prestasinya tersebut, Presiden IAAF, Sebastian Coe menyebut Usain Bolt layak disandingkan dengan petinju Amerika Serikat Muhammad Ali. Tidak hanya kemampuannya di bidang olahraga tapi juga kharisma dan kepribadiannya. "Saya ingat setelah kehilangan 100 meter, seseorang berkata kepada saya 'Usain, jangan khawatir, Muhammad Ali kalah dalam pertarungan terakhirnya juga, jadi jangan ditekankan soal itu'," kata Bolt dalam konferensi pers perpisahannya di London, Minggu (13/8/2017).
Bolt menegaskan bahwa dirinya tidak akan akan kembali berlomba di olahraga atletik setelah pensiun. "Tidak, saya telah melihat terlalu banyak orang kembali, kembali berolahraga, dan merasa malu," katanya dengan senyum masam. "Saya tidak akan menjadi salah satu dari orang-orang itu. Saya melihat ke depan untuk bebas. Ini menggairahkan, saya bahagia. Seluruh hidup saya telah menjadi jalur dan lapangan sejak saya berusia 10. Yang saya tahu adalah trek. Saya perlu bersenang-senang dan sedikit rileks," ujarnya.
Ketika ditanya apa warisannya, Bolt mengatakan, "Terus mencoba apa pun yang Anda lakukan, ini adalah pesan yang bagus untuk anak-anak. Bekerja keras, tetap kuat, dan terus maju," katanya.
(amm)