Kairat Akhmetov Bingung Cari Kelemahan Lawan
A
A
A
JAKARTA - Kairat "The Kazakh" Akhmetov sudah lama menantikan untuk memasuki kembali ring One Championship dan mengembalikan langkahnya ke jalur juara, pasca menelan kekalahan pertama melawan Adriano Moraes dalam pertarungan ulang ONE: KINGS & CONQUERORS di Macau, China pada 5 Agustus lalu. Petarung berusia 29 tahun asal Kazakhztan saat ini tak ingin terlalu lama berada dalam kesedihan, karena dia telah memutuskan beraksi dengan menantang petarung Filipina, Geje “Gravity” Eustaquio.
Keduanya tengah bersiap untuk bertemu pada laga utama ONE: TOTAL VICTORY, yang akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada 16 September mendatang. "Hal yang sangat penting bagi saya untuk kembali dari kekalahan dan mulai meraih kemenangan. Sekarang, sangatlah penting bagi saya untuk tetap aktif. Saya ingin berkompetisi sesering mungkin," tegas Akhmetov dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Selasa (12/9/2017).
Akhmetov sebenarnya masih menaruh dendam pada Moraes. Namun begitu, saat ini mantan Juara Dunia Kelas Terbang harus menjalani langkah awal menuju perebutan gelar juara dunia dengan melakukan pertarungannya melawan Eustaquio.
Eustaquio, yang berlatih bersama Team Lakay yang legendaris adalah mantan penantang gelar juara yang kalah dari Moraes dalam pertarungan perdana Kejuaraan Dunia Kelas Terbang ONE bulan September 2014 lalu. Meskipun mengalami berbagai macam hasil dalam pertarungan, termasuk pengalaman singkat di divisi kelas bantam tahun lalu. Eustaquio melakukan hal yang mengagumkan dalam pertarungan kembalinya ke kelas terbang bulan Mei lalu dengan mengalahkan Anatpong Bunrad asal Thailand melalui kemenangan angka tipis dalam pertarungan ulang.
"Geje Eustaquio adalah petarung yang hebat dengan pertahanan yang cukup baik. Apalagi Ia memiliki team yang bagus di belakangnya. Saya kira ia tidak memiliki banyak kelemahan," ujar Akhmetov mengenai Eustaquio.
Akhmetov menyadari bahwa ia memiliki tugas berat saat melawan Eustaquio, namun mantan juara ini berniat untuk melakukan apa saja dengan kemampuannya untuk dapat melangkah keluar dari JCC dengan kemenangan. "Keunggulan saya adalah kemampuan gulat dan bertarung di atas matras, namun saya tak akan bergantung hanya pada hal tersebut. Saya akan menguji kemampuan saya melawannya di atas kaki saya, dan menunjukkan apa yang dapat dilakukan kedua tangan saya. Saya telah membayangkan setiap skenario yang mungkin terjadi, mulai dari kemenangan cepat, hingga kepada keputusan ketat ketika saya mengalami kesulitan. Apapun yang Ia akan lakukan, saya telah siap menghadapinya," tegasnya.
Tak lagi dihantui kehilangan gelar dari Moraes, Akhmetov begitu lapar untuk kembali ke jalur kemenangan dan memulai kembali usahanya untuk menjadi juara dunia di olahraga ini. "Jakarta akan menjadi titik awal dari pertarungan yang mengesankan bagi saya. Saya datang untuk menang. Saya sangat bersemangat untuk dapat kembali ke dalam ring dan bertarung. Kekalahan adalah bagian dari permainan, dan hal terpenting adalah untuk dapat kembali dengan lebih baik. Badan saya telah siap, tekad kuat, dan semangat membara."
"Geje Eustaquio adalah salah satu kompetitor terbaik di divisi ini dan kemenangan terhadapnya akan sangat berarti. Saya memiliki satu tujuan, dan itu adalah merebut kembali gelar yang pernah saya miliki. Saya akan mengatasi semua orang yang ada di hadapan saya," tutup Akhmetov.
Keduanya tengah bersiap untuk bertemu pada laga utama ONE: TOTAL VICTORY, yang akan diadakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada 16 September mendatang. "Hal yang sangat penting bagi saya untuk kembali dari kekalahan dan mulai meraih kemenangan. Sekarang, sangatlah penting bagi saya untuk tetap aktif. Saya ingin berkompetisi sesering mungkin," tegas Akhmetov dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Selasa (12/9/2017).
Akhmetov sebenarnya masih menaruh dendam pada Moraes. Namun begitu, saat ini mantan Juara Dunia Kelas Terbang harus menjalani langkah awal menuju perebutan gelar juara dunia dengan melakukan pertarungannya melawan Eustaquio.
Eustaquio, yang berlatih bersama Team Lakay yang legendaris adalah mantan penantang gelar juara yang kalah dari Moraes dalam pertarungan perdana Kejuaraan Dunia Kelas Terbang ONE bulan September 2014 lalu. Meskipun mengalami berbagai macam hasil dalam pertarungan, termasuk pengalaman singkat di divisi kelas bantam tahun lalu. Eustaquio melakukan hal yang mengagumkan dalam pertarungan kembalinya ke kelas terbang bulan Mei lalu dengan mengalahkan Anatpong Bunrad asal Thailand melalui kemenangan angka tipis dalam pertarungan ulang.
"Geje Eustaquio adalah petarung yang hebat dengan pertahanan yang cukup baik. Apalagi Ia memiliki team yang bagus di belakangnya. Saya kira ia tidak memiliki banyak kelemahan," ujar Akhmetov mengenai Eustaquio.
Akhmetov menyadari bahwa ia memiliki tugas berat saat melawan Eustaquio, namun mantan juara ini berniat untuk melakukan apa saja dengan kemampuannya untuk dapat melangkah keluar dari JCC dengan kemenangan. "Keunggulan saya adalah kemampuan gulat dan bertarung di atas matras, namun saya tak akan bergantung hanya pada hal tersebut. Saya akan menguji kemampuan saya melawannya di atas kaki saya, dan menunjukkan apa yang dapat dilakukan kedua tangan saya. Saya telah membayangkan setiap skenario yang mungkin terjadi, mulai dari kemenangan cepat, hingga kepada keputusan ketat ketika saya mengalami kesulitan. Apapun yang Ia akan lakukan, saya telah siap menghadapinya," tegasnya.
Tak lagi dihantui kehilangan gelar dari Moraes, Akhmetov begitu lapar untuk kembali ke jalur kemenangan dan memulai kembali usahanya untuk menjadi juara dunia di olahraga ini. "Jakarta akan menjadi titik awal dari pertarungan yang mengesankan bagi saya. Saya datang untuk menang. Saya sangat bersemangat untuk dapat kembali ke dalam ring dan bertarung. Kekalahan adalah bagian dari permainan, dan hal terpenting adalah untuk dapat kembali dengan lebih baik. Badan saya telah siap, tekad kuat, dan semangat membara."
"Geje Eustaquio adalah salah satu kompetitor terbaik di divisi ini dan kemenangan terhadapnya akan sangat berarti. Saya memiliki satu tujuan, dan itu adalah merebut kembali gelar yang pernah saya miliki. Saya akan mengatasi semua orang yang ada di hadapan saya," tutup Akhmetov.
(sha)