10 Nomor Paling Populer di Cabang Atletik
A
A
A
ATLETIK adalah ibu dari semua cabang olahraga. Dalam praktiknya, atletik tak hanya membutuhkan kekuatan kaki, kelenturan tubuh dan fisik namun juga skills mumpuni.
Berikut daftar nomor di cabang atletik terpopuler versi responden KORAN SINDO.
1. Lari Jarak Jauh (60%)
Lari merupakan bagian dari cabang olahraga atletik paling sederhana dan paling sering dilakukan orang awam. Belakangan ini olahraga lari, khususnya marathon menjadi primadona di kalangan anak muda. Selain menjadi tren, olahraga ini juga murah meriah namun bisa membuat tubuh menjadi bugar.
2. Lari Jarak Pendek (9%)
Olahraga ini memerlukan tingkat konsentrasi tinggi dan stamina prima. Jenis olahraga ini dilakukan dengan objektif berlari dengan waktu secepatcepatnya. Ada 3 kategori lintasan yang digunakan, yakni 100 meter, 200 meter serta 400 meter.
3. Jalan Cepat (6%)
Indonesia mendulang prestasi melalui cabang olahraga jalan cepat pada SEA Games 2017 Malaysia. Atlet jalan cepat Indonesia Hendro meraih medali emas pertama tim atletik Indonesia di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia.
4. Lari Estafet (6%)
Kerjasama dan kekompakan tim sangat dibutuhkan untuk memenangkan kompetisi lari estafet. Empat orang pelari dalam satu tim harus mampu bahu membahu untuk menuju garis finish secepat-cepatnya.
5. Tolak Peluru ((3%)
Cabang olahraga atletik ini menggunakan bola besi yang menyerupai peluru dan memiliki berat tertentu. Cara melakukan tolak peluru dengan mendorong bola besi sejauh mungkin. Semakin jauh tolakan, maka nilai yang didapat makin tinggi.
6. Lompat Jauh (3%)
Olahraga ini membutuhkan kekuatan kaki dalam melakukan lompatan dan mendarat sejauh mungkin. Semakin jauh jarak mendarat, maka nilai yang didapatkan semakin tinggi. Lompat jauh dilakukan dengan cara lari sprint kemudian melompat pada garis yang sudah ditentukan dengan sekuat tenaga. Biasanya jarak lompatan berkisar lima sampai tujuh meter.
7. Lompat Tinggi (3%)
Selain kekuatan kaki, kelenturan tubuh juga sangat dibutuhkan pada olahraga ini. Tubuh harus bisa melampaui mistar yang melintang dengan ketinggian tertentu, tanpa menyentuhnya. Poin terpenting dari olahraga ini untuk membuat lompatan tertinggi atau setinggi mungkin tanpa menyentuh mistar ataupun membuat mistar terjatuh.
8. Lempar Cakram (2%)
Olahraga ini menggunakan cakram berukuran diameter 220 mm. Untuk laki-laki, berat cakram mencapai 2 kg, sementara cakram untuk perempuan mencapai 1 kg. Kekuatan otot tangan dan kaki dibutuhkan untuk menghasilkan lemparan yang maksimal.
9. Lempar Lembing (2%)
Cabang olahraga atletik ini menggunakan lembing sebagai alat utamanya. Nilai di olahraga ini diukur dari jarak lemparan lembing terjauh. Olahraga ini melatih keseimbangan dan konsentrasi. Selain melatih otot tangan, olahraga ini juga melatih kekuatan otot kaki.
10. Lompat Galah (2%)
Memiliki teknik yang hampir sama dengan lompat tinggi, hanya saja pembedanya adalah dengan menggunakan galah sebagai alat bantunya. Lompat galah memerlukan teknik khusus agar bisa menancapkan galah kemudian melakukan lompatan melewati mistar panjang. Olahraga ini memerlukan kekuatan pada tangan dan kaki.
*Jajak pendapat dilakukan LITBANG KORAN SINDO
Waktu penelitian
26 Juli - 8 Agustus 2017
Metode pengumpulan data
Wawancara via telepon
Responden
400 responden di 9 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogya, Palembang, Medan, Makassar, Manado)
Berikut daftar nomor di cabang atletik terpopuler versi responden KORAN SINDO.
1. Lari Jarak Jauh (60%)
Lari merupakan bagian dari cabang olahraga atletik paling sederhana dan paling sering dilakukan orang awam. Belakangan ini olahraga lari, khususnya marathon menjadi primadona di kalangan anak muda. Selain menjadi tren, olahraga ini juga murah meriah namun bisa membuat tubuh menjadi bugar.
2. Lari Jarak Pendek (9%)
Olahraga ini memerlukan tingkat konsentrasi tinggi dan stamina prima. Jenis olahraga ini dilakukan dengan objektif berlari dengan waktu secepatcepatnya. Ada 3 kategori lintasan yang digunakan, yakni 100 meter, 200 meter serta 400 meter.
3. Jalan Cepat (6%)
Indonesia mendulang prestasi melalui cabang olahraga jalan cepat pada SEA Games 2017 Malaysia. Atlet jalan cepat Indonesia Hendro meraih medali emas pertama tim atletik Indonesia di Stadion Bukit Jalil Kuala Lumpur, Malaysia.
4. Lari Estafet (6%)
Kerjasama dan kekompakan tim sangat dibutuhkan untuk memenangkan kompetisi lari estafet. Empat orang pelari dalam satu tim harus mampu bahu membahu untuk menuju garis finish secepat-cepatnya.
5. Tolak Peluru ((3%)
Cabang olahraga atletik ini menggunakan bola besi yang menyerupai peluru dan memiliki berat tertentu. Cara melakukan tolak peluru dengan mendorong bola besi sejauh mungkin. Semakin jauh tolakan, maka nilai yang didapat makin tinggi.
6. Lompat Jauh (3%)
Olahraga ini membutuhkan kekuatan kaki dalam melakukan lompatan dan mendarat sejauh mungkin. Semakin jauh jarak mendarat, maka nilai yang didapatkan semakin tinggi. Lompat jauh dilakukan dengan cara lari sprint kemudian melompat pada garis yang sudah ditentukan dengan sekuat tenaga. Biasanya jarak lompatan berkisar lima sampai tujuh meter.
7. Lompat Tinggi (3%)
Selain kekuatan kaki, kelenturan tubuh juga sangat dibutuhkan pada olahraga ini. Tubuh harus bisa melampaui mistar yang melintang dengan ketinggian tertentu, tanpa menyentuhnya. Poin terpenting dari olahraga ini untuk membuat lompatan tertinggi atau setinggi mungkin tanpa menyentuh mistar ataupun membuat mistar terjatuh.
8. Lempar Cakram (2%)
Olahraga ini menggunakan cakram berukuran diameter 220 mm. Untuk laki-laki, berat cakram mencapai 2 kg, sementara cakram untuk perempuan mencapai 1 kg. Kekuatan otot tangan dan kaki dibutuhkan untuk menghasilkan lemparan yang maksimal.
9. Lempar Lembing (2%)
Cabang olahraga atletik ini menggunakan lembing sebagai alat utamanya. Nilai di olahraga ini diukur dari jarak lemparan lembing terjauh. Olahraga ini melatih keseimbangan dan konsentrasi. Selain melatih otot tangan, olahraga ini juga melatih kekuatan otot kaki.
10. Lompat Galah (2%)
Memiliki teknik yang hampir sama dengan lompat tinggi, hanya saja pembedanya adalah dengan menggunakan galah sebagai alat bantunya. Lompat galah memerlukan teknik khusus agar bisa menancapkan galah kemudian melakukan lompatan melewati mistar panjang. Olahraga ini memerlukan kekuatan pada tangan dan kaki.
*Jajak pendapat dilakukan LITBANG KORAN SINDO
Waktu penelitian
26 Juli - 8 Agustus 2017
Metode pengumpulan data
Wawancara via telepon
Responden
400 responden di 9 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogya, Palembang, Medan, Makassar, Manado)
(bbk)