Indonesia Tambah Medali Emas dari Cabang Angkat Berat
A
A
A
KUALA LUMPUR - Sesuai prediksi awal, angkat berat menjadi salah satu cabang yang berhasil menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia di ASEAN Para Games 2017, Malaysia. Tampil di hari perdana cabang angkat berat, Senin (18/9/2017), dua lifter putri andalan Indonesia, Ni Nengah Widiasih dan Nur Jannah Kamsyah menjadi yang terbaik di kelas masing-masing.
Ni Nengah yang turun di kelas 45 kg tak hanya mendulang emas, tapi juga memecahkan rekor ASEAN Para Games dengan angkatan terbaik 96 kg. Sebelumnya, rekor untuk kelas ini juga atas namanya sendiri dengan torehan 95 kg.
Lifter asal Bali ini menyebut, keyakinan diri yang membuat ia bisa meraih hasil terbaik. "Kalau dari segi strategi, sebenarnya sama dengan yang kami terapkan di setiap pertandingan. Strategi dari pelatih sudah tepat. Karena untuk ASEAN Para Games ini, rekor lawan tak terlalu jauh dibanding saya. Jadi, lebih pada keyakinan dalam diri untuk memenangkan pertandingan," jelasnya.
"Kemenangan ini saya persembahkan untuk Indonesia dan keluarga saya yang selalu mendoakan saya. Semoga medali emas dari angkat berat bisa memicu semangat atlet di cabang lain untuk meraih hasil terbaik. Saya yakin dan optimis Indonesia bisa menjadi juara umum di ASEAN Para Games kali ini," lanjut Ni Nengah, dalam rilis yang diterima SINDONews.
Sementara Nur Jannah yang turun di kelas 41 kg, semula tak tak ditargetkan meraih emas. Namun, dengan angkatan terbaik 71 kg, Nur Jannah pun sukses mengantongi emas. "Sebenarnya, saya hanya menargetkan satu emas, lewat Ni Nengah Widiasih. Tapi ternyata Nur Jannah Kamsyah juga bisa meraih medali emas. Saya bangga dan bersyukur sekali dengan penampilan anak-anak hari ini," kata pelatih angkat berat, Coni Ruswanta.
Tak tepatnya strategi yang diterapkan lawan, memberi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. "Kami melihat strategi musuh salah. Kalau angkatan pertama sudah goyang, selanjutnya pasti berat. Filipina salah menerapkan strategi, harusnya mereka menambah berat sedikit demi sedikit. Jadi kami sedikit diuntungkan dengan strategi musuh yang salah," lanjutnya.
Ni Nengah yang turun di kelas 45 kg tak hanya mendulang emas, tapi juga memecahkan rekor ASEAN Para Games dengan angkatan terbaik 96 kg. Sebelumnya, rekor untuk kelas ini juga atas namanya sendiri dengan torehan 95 kg.
Lifter asal Bali ini menyebut, keyakinan diri yang membuat ia bisa meraih hasil terbaik. "Kalau dari segi strategi, sebenarnya sama dengan yang kami terapkan di setiap pertandingan. Strategi dari pelatih sudah tepat. Karena untuk ASEAN Para Games ini, rekor lawan tak terlalu jauh dibanding saya. Jadi, lebih pada keyakinan dalam diri untuk memenangkan pertandingan," jelasnya.
"Kemenangan ini saya persembahkan untuk Indonesia dan keluarga saya yang selalu mendoakan saya. Semoga medali emas dari angkat berat bisa memicu semangat atlet di cabang lain untuk meraih hasil terbaik. Saya yakin dan optimis Indonesia bisa menjadi juara umum di ASEAN Para Games kali ini," lanjut Ni Nengah, dalam rilis yang diterima SINDONews.
Sementara Nur Jannah yang turun di kelas 41 kg, semula tak tak ditargetkan meraih emas. Namun, dengan angkatan terbaik 71 kg, Nur Jannah pun sukses mengantongi emas. "Sebenarnya, saya hanya menargetkan satu emas, lewat Ni Nengah Widiasih. Tapi ternyata Nur Jannah Kamsyah juga bisa meraih medali emas. Saya bangga dan bersyukur sekali dengan penampilan anak-anak hari ini," kata pelatih angkat berat, Coni Ruswanta.
Tak tepatnya strategi yang diterapkan lawan, memberi keuntungan tersendiri bagi Indonesia. "Kami melihat strategi musuh salah. Kalau angkatan pertama sudah goyang, selanjutnya pasti berat. Filipina salah menerapkan strategi, harusnya mereka menambah berat sedikit demi sedikit. Jadi kami sedikit diuntungkan dengan strategi musuh yang salah," lanjutnya.
(bbk)