Lagi, Angkat Berat Sumbang Emas buat Kontingen Indonesia
A
A
A
KUALA LUMPUR - Keringat lifter-lifter putri Indonesia kembali menghasilkan medali di hari kedua pertandingan cabang angkat berat ASEAN Para Games 2017, Malaysia, Selasa (19/9/2017). Dua medali, yang masing-masing dipersembahkan oleh Uyulani Lili dan Rani Puji Astuti, menambah gemuk pundi medali kontingen Indonesia.
Uyulani yang turun di kelas 61 kg, sukses menyabet medali emas setelah membukukan angkatan terbaik 81 kg. Tak hanya medali emas, Uyulani juga sukses mengukir rekor baru ASEAN Para Games di kelas 61 kg.
Capaian terbaik 81 kg itu ia dapat di angkatan ketiga. Pada angkatan pertama, Uyulani sempat dinyatakan fault, ketika coba mengangkat berbel di angka 76 kg. Kemudian ia berhasil mengangkat beban seberat 78 kg di angkatan kedua.
"Sebenarnya Uyulani mampu mengangkat beban yang lebih berat. Biasanya saat latihan ia mampu mengangkat barbel di angka 95 hingga 100. Namun, mental tandingnya belum mantap, sehingga sempat grogi. Ini bisa dimaklumi, karena ia baru pertama tampil di ajang internasional," kata pelatih angkat berat, Coni Ruswanta dalam rilis yang diterima SINDONews.
Untuk kelas 61 kg, medali perak diraih oleh lifter Thailand, Hat Motnok dengan angkatan 75 kg dan medali perunggu dikantongi atlet Vietnam, Nguyen Thi Thanh Thuy.
Sementara di kelas 55 kg, Rani berhasil mempersembahkan medali perak. Posisi terbaik kedua itu ia raih setelah mampu mengangkat barbel seberat 85 kg. Medali emas di kelas ini diraih oleh lifter Vietnam Chau Hoang Tuyet Loan dengan angkatan terbaik 103 kg dan medali perunggu dibawa pulang atlet Thailand, Wandi Kongmuang dengan angkatan 80 kg.
"Untuk kelas 55 kg ini, Vietnam memang menguasai. Terlihat jelas selisih angkatan atlet Vietnam peraih emas dengan Rani. Selisihnya sangat jauh. Jadi, medali perak adalah hasil terbaik di kelas ini. Sebab, sebelumnya ia hanya ditargetkan meraih perunggu," lanjut Coni.
Uyulani yang turun di kelas 61 kg, sukses menyabet medali emas setelah membukukan angkatan terbaik 81 kg. Tak hanya medali emas, Uyulani juga sukses mengukir rekor baru ASEAN Para Games di kelas 61 kg.
Capaian terbaik 81 kg itu ia dapat di angkatan ketiga. Pada angkatan pertama, Uyulani sempat dinyatakan fault, ketika coba mengangkat berbel di angka 76 kg. Kemudian ia berhasil mengangkat beban seberat 78 kg di angkatan kedua.
"Sebenarnya Uyulani mampu mengangkat beban yang lebih berat. Biasanya saat latihan ia mampu mengangkat barbel di angka 95 hingga 100. Namun, mental tandingnya belum mantap, sehingga sempat grogi. Ini bisa dimaklumi, karena ia baru pertama tampil di ajang internasional," kata pelatih angkat berat, Coni Ruswanta dalam rilis yang diterima SINDONews.
Untuk kelas 61 kg, medali perak diraih oleh lifter Thailand, Hat Motnok dengan angkatan 75 kg dan medali perunggu dikantongi atlet Vietnam, Nguyen Thi Thanh Thuy.
Sementara di kelas 55 kg, Rani berhasil mempersembahkan medali perak. Posisi terbaik kedua itu ia raih setelah mampu mengangkat barbel seberat 85 kg. Medali emas di kelas ini diraih oleh lifter Vietnam Chau Hoang Tuyet Loan dengan angkatan terbaik 103 kg dan medali perunggu dibawa pulang atlet Thailand, Wandi Kongmuang dengan angkatan 80 kg.
"Untuk kelas 55 kg ini, Vietnam memang menguasai. Terlihat jelas selisih angkatan atlet Vietnam peraih emas dengan Rani. Selisihnya sangat jauh. Jadi, medali perak adalah hasil terbaik di kelas ini. Sebab, sebelumnya ia hanya ditargetkan meraih perunggu," lanjut Coni.
(bbk)