Tim Goal Ball Indonesia Tantang Thailand di Semifinal
A
A
A
KUALA LUMPUR - Tim Goal Ball Indonesia melaju ke semifinal ASEAN Para Games 2017, Malaysia. Kepastian ini didapat usai Indonesia mengalahkan Laos dengan skor 10-7 saat bentrok di Hall 8 Malaysian International Trade and Exhibition Center, Kamis (21/9/2017).
Di semifinal, Indonesia akan bertemu dengan lawan kuat, Thailand. Bila berhasil mengatasi perlawanan Thailand, maka di laga final tim asuhan Hendrig Joko Prasetyo bertemu pemenang partai Laos kontra Malaysia.
"Kami sudah 6 kali main, dengan hasil 4 kali menang dan 2 kali kalah. Kami menargetkan menembus babak final. Itu artinya, kami harus bisa mengatasi perlawanan Thailand di semifinal," jelas Hendrig, seperti tertuang dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Dalam 6 laga yang sudah dilalui, Hendrig menilai performa anak asuhnya masih naik turun. "Masih banyak pelanggaran yang dilakukan pemain kita. Banyak bola yang high ball, jadi kita terkena hukuman penalti. Mungkin karena mereka hilang konsentrasi. Di Goal Ball ini, konsentrasi memegang peranan penting," lanjutnya.
Ada sedikit kekhawatiran Hendrig soal kemungkinan bertemu tuan rumah Malaysia di final. Selain karena Malaysia lebih kuat, juga karena ada kemungkinan keberpihakan wasit pada tim tuan rumah. Kekhawatiran ini didasari pengalaman ketika bentrok dengan Malaysia di laga sebelumnya, yang berujung kekalahan 0-10 bagi Arief Setiawan dan kawan-kawan.
"Goal Ball ini sangat membutuhkan konsentrasi pendengaran. Jadi, jika ada bola high ball, pemain pasti tidak akan bergerak. Tapi nyatanya, saat kemarin melawan Malaysia, setidaknya ada 3 atau 4 kali high ball Malaysia yang tidak berbuah penalti untuk tim Indonesia. Begitu pula dengan bola out yang tidak diperhatikan wasit," papar Hendrig.
Karenanya, Hendrig meminta dukungan masyarakat Indonesia agar tim Goal Ball bisa membawa pulang setidaknya medali perak. "Kami berharap doa dan dukungan masyarakat Indonesia, agar tim kami bisa memenuhi target yang dibebankan, syukur-syukur bisa meraih medali emas," katanya.
Cabang goal ball diikuti oleh tujuh negara, yakni juara bertahan Thailand, Malaysia, Filipina, Laos, Kamboja, Myanmar dan Indonesia. Pertandingan dimainkan 2x12 menit dengan pergantian pemain 4 kali setiap tim dan menggunakan sistem round robin.
Di semifinal, Indonesia akan bertemu dengan lawan kuat, Thailand. Bila berhasil mengatasi perlawanan Thailand, maka di laga final tim asuhan Hendrig Joko Prasetyo bertemu pemenang partai Laos kontra Malaysia.
"Kami sudah 6 kali main, dengan hasil 4 kali menang dan 2 kali kalah. Kami menargetkan menembus babak final. Itu artinya, kami harus bisa mengatasi perlawanan Thailand di semifinal," jelas Hendrig, seperti tertuang dalam rilis yang diterima SINDOnews.
Dalam 6 laga yang sudah dilalui, Hendrig menilai performa anak asuhnya masih naik turun. "Masih banyak pelanggaran yang dilakukan pemain kita. Banyak bola yang high ball, jadi kita terkena hukuman penalti. Mungkin karena mereka hilang konsentrasi. Di Goal Ball ini, konsentrasi memegang peranan penting," lanjutnya.
Ada sedikit kekhawatiran Hendrig soal kemungkinan bertemu tuan rumah Malaysia di final. Selain karena Malaysia lebih kuat, juga karena ada kemungkinan keberpihakan wasit pada tim tuan rumah. Kekhawatiran ini didasari pengalaman ketika bentrok dengan Malaysia di laga sebelumnya, yang berujung kekalahan 0-10 bagi Arief Setiawan dan kawan-kawan.
"Goal Ball ini sangat membutuhkan konsentrasi pendengaran. Jadi, jika ada bola high ball, pemain pasti tidak akan bergerak. Tapi nyatanya, saat kemarin melawan Malaysia, setidaknya ada 3 atau 4 kali high ball Malaysia yang tidak berbuah penalti untuk tim Indonesia. Begitu pula dengan bola out yang tidak diperhatikan wasit," papar Hendrig.
Karenanya, Hendrig meminta dukungan masyarakat Indonesia agar tim Goal Ball bisa membawa pulang setidaknya medali perak. "Kami berharap doa dan dukungan masyarakat Indonesia, agar tim kami bisa memenuhi target yang dibebankan, syukur-syukur bisa meraih medali emas," katanya.
Cabang goal ball diikuti oleh tujuh negara, yakni juara bertahan Thailand, Malaysia, Filipina, Laos, Kamboja, Myanmar dan Indonesia. Pertandingan dimainkan 2x12 menit dengan pergantian pemain 4 kali setiap tim dan menggunakan sistem round robin.
(bbk)