Puan Bahas Evaluasi SEA Games 2017 dan Persiapan Asian Games 2018

Senin, 02 Oktober 2017 - 17:54 WIB
Puan Bahas Evaluasi...
Puan Bahas Evaluasi SEA Games 2017 dan Persiapan Asian Games 2018
A A A
JAKARTA - Rekor buruk yang diperoleh Kontingen Indonesia pada ajang SEA Games 2017 harus menjadi pelajaran jelang gelaran Asian Games 2018. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani.

Puan mengatakan hal tersebut saat memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) membahas Evaluasi Sea Games Kuala Lumpur 2017 dan Persiapan Sukses Prestasi Asian Games dan Asian Para Games 2018, Senin (2/10/2017) di Jakarta. Menurutnya, semua cabang olahraga harus berbenah menyambut pesta olahraga Asia yang tinggal menghitung hari.

Seperti kita ketahui, kontingen Merah Putih gagal menacapai target 55 medali emas lewat 37 cabang olahraga. Pada SEA Games 2017 yang berlangsung di Malaysia, Kontingen Merah Putih hanya finis di posisi kelima dengan koleksi 38 medali emas. (Baca juga: Prestasi Olahraga Indonesia Sentuh Level Terendah di Asia Tenggara )

"Belum berhasilnya kontingen Indonesia dalam mencapai target yang ditetapkan pada Sea Games 2017 lalu tentu menimbulkan pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan dengan baik. Hal ini juga dapat menjadi momentum pembelajaran berikutnya bagi pemerintah dalam rangka meraih sukses prestasi penyelenggaraan Asian Games tahun 2018 yang akan dilaksanakan kurang dari setahun lagi," kata Puan.

Puan juga merinci sejumlah persoalan atas hasil Sea Games 2017. Diantaranya; waktu penyiapan kontingen yang singkat, ketersediaan anggaran dan mekanisme pemanfaatannya, pembinaan atlet yang kurang memadai, hingga kelembagaan yang belum bersinergi satu sama lain.

Persoalan SEA Games 2017
Waktu penyiapan kontingen yang singkat
Ketersediaan anggaran dan mekanisme pemanfaatannya
Pembinaan atlet yang kurang memadai
kelembagaan yang belum bersinergi satu sama lain

Untuk itu, Puan meminta agar evaluasi bisa dilakukan terhadap semua pihak yang terlibat dalam sistem keolahragaan nasional. Sehingga, persiapan Asian Games dan Asian Para Games 2018 bisa berjalan mendatang lebih baik.

Dia juga mengatakan rekomendasi yang dihasilkan pada rakor antara lain menyusun pola koordinasi kelembagaan pada seluruh stakeholder dalam sistem keolahragaan nasional. Kedua, penyusunan roadmap pembibitan atlet secara berjenjang, sejak PON, Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade. Ketiga, pemusatan pelatihan nasional. Palembang menjadi pilihan karena fasilitas lengkap.

Rekomendasi Rakor Menko PMK dan Menpora Imam Nahrawi

menyusun pola koordinasi kelembagaan pada seluruh stakeholder dalam sistem keolahragaan nasional
penyusunan roadmap pembibitan atlet secara berjenjang, sejak PON, Sea Games, Asian Games, dan Olimpiade
pemusatan pelatihan nasional. Palembang menjadi pilihan karena fasilitas lengkap.

Selanjutnya, dalam rakor tersebut, direkomendasikan revitalisasi pusat pengembangan olahraga berbasis Perguruan Tinggi yang akan difokuskan pada masing-masing cabang olahraga, penguatan kompetisi cabor dan remaja serta penetapan Chef de Mission maksimal akhir Oktober 2017.

Terkait anggaran, Puan meminta Kementerian Keuangan dapat segera merekomendasikan mekanisme anggaran yang mempercepat persiapan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 mendatang.

Terakhir, Puan berharap agar semua pihak dapat memastikan bahwa persoalan terkait kelembagaan, sarana dan prasarana, pembibitan dan pembinaan atlet, waktu pelaksanaan hingga persoalan anggaran dapat disiapkan dan diselesaikan dengan baik sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar.

"Saya harapkan semua stakeholder menindaklanjuti seluruh rekomendasi rakor hari ini untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 yang lebih baik. Sementara untuk Asian Para Games 2018, agar INASGOC dan INAPGOC berkoordinasi dengan baik untuk mengefisiensikan anggaran yang dibutuhkan," tutupnya.

Rakor tersebut juga dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrowi, Ketua KOI sekaligus ketua INASGOC, Erick Thohir, Ketua Satlak Prima, Achmad Sucipto, Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Setwapres, Bambang Widianto.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6840 seconds (0.1#10.140)