Setelah Selesai di Manchester United, Mourinho Ingin Besut PSG
A
A
A
JOSE Mourinho mengeluarkan pernyataan mengejutkan jelang laga tandang Manchester United (MU) kontra SL Benfica di Liga Champions.
Mourinho menyatakan suatu saat nanti ingin melatih Paris Saint-Germain (PSG). Kunjungan MU ke Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Kamis (19/10), bakal jadi laga nostalgia bagi Mourinho. The Special One sempat menukangi Benfica pada 2000. Saat itu, dia hanya memimpin 11 partai dengan catatan 6 menang, 3 imbang, dan 2 kalah. Dan, ini pertama kali dia melawan wakil Portugal itu dengan statusnya sebagai pelatih MU.
Sementara bagi MU, partai ini juga sangat penting demi menjaga rekor sempurna selama mengikuti penyisihan Grup A. Setan Merah sejauh ini sudah meraih enam angka dari dua laga. David de Gea dkk sempat melumat FC Basel (3-0) serta CSKA Moscow (4-1). Jika menang, peluang MU melaju ke babak gugur akan kian terbuka. Tapi, bila melihat hasil dua pertemuan terbaru yang berakhir 1-1 dan 2-2, tim tamu harus bekerja keras guna meraih angka penuh. Ini berarti pengetahuan Mourinho tentang bekas klubnya itu sangat krusial.
Menariknya, kendati dihadapkan pada laga penting, Mourinho masih sempat membahas masa depannya. Meski kabarnya akan menyetujui kontrak baru selama lima tahun, arsitek berusia 54 tahun itu mengklaim tidak ingin menghabiskan seluruh waktunya bersama MU. Dia mengaku ada niat melanjutkan kariernya di Prancis.
“Saya masih seorang pelatih yang penuh dengan ambisi. Punya hasrat tinggi untuk mencoba hal baru. Saya pastikan tidak akan mengakhiri karier bersama Manchester United,” ucap Mourinho, dilansir The Sun.
Niat Mourinho ini bisa dimaklumi karena sejatinya dirinya seorang petualang. Pria asal Portugal itu tidak pernah lama melatih suatu klub dan sudah hadir di empat negara berbeda. Dia memulai kiprahnya di kampung halaman. Lalu, hijrah ke Inggris untuk menukangi Chelsea dan merapat ke Italia bersama Inter Milan. Mourinho kemudian hadir di Spanyol karena direkrut Real Madrid. Setelah itu, dia kembali lagi ke Inggris. Mungkin itu sebabnya dia berniat menjajal Prancis. Terlebih putranya juga ingin menetap di Paris. Dia pun secara terbuka mengaku cukup mengagumi PSG.
“Putra saya yang saat ini tinggal di London memutuskan ingin menuju Paris, bukannya Manchester untuk melihat pertandingan. Mengapa Paris? Karena, saat ini PSG punya sesuatu yang spesial. Mereka punya banyak pemain muda berkualitas,” tutur Mourinho.
Pernyataan Mourinho ini tentu jadi kabar buruk bagi petinggi MU. Karena, dia diharapkan dapat bertugas di Theater of Dream hingga waktu yang sangat lama. Maklum, kinerjanya dinilai memuaskan yang mana sudah menyumbang tiga gelar, termasuk trofi Liga Europa.
Mourinho menyatakan suatu saat nanti ingin melatih Paris Saint-Germain (PSG). Kunjungan MU ke Estadio do Sport Lisboa e Benfica, Kamis (19/10), bakal jadi laga nostalgia bagi Mourinho. The Special One sempat menukangi Benfica pada 2000. Saat itu, dia hanya memimpin 11 partai dengan catatan 6 menang, 3 imbang, dan 2 kalah. Dan, ini pertama kali dia melawan wakil Portugal itu dengan statusnya sebagai pelatih MU.
Sementara bagi MU, partai ini juga sangat penting demi menjaga rekor sempurna selama mengikuti penyisihan Grup A. Setan Merah sejauh ini sudah meraih enam angka dari dua laga. David de Gea dkk sempat melumat FC Basel (3-0) serta CSKA Moscow (4-1). Jika menang, peluang MU melaju ke babak gugur akan kian terbuka. Tapi, bila melihat hasil dua pertemuan terbaru yang berakhir 1-1 dan 2-2, tim tamu harus bekerja keras guna meraih angka penuh. Ini berarti pengetahuan Mourinho tentang bekas klubnya itu sangat krusial.
Menariknya, kendati dihadapkan pada laga penting, Mourinho masih sempat membahas masa depannya. Meski kabarnya akan menyetujui kontrak baru selama lima tahun, arsitek berusia 54 tahun itu mengklaim tidak ingin menghabiskan seluruh waktunya bersama MU. Dia mengaku ada niat melanjutkan kariernya di Prancis.
“Saya masih seorang pelatih yang penuh dengan ambisi. Punya hasrat tinggi untuk mencoba hal baru. Saya pastikan tidak akan mengakhiri karier bersama Manchester United,” ucap Mourinho, dilansir The Sun.
Niat Mourinho ini bisa dimaklumi karena sejatinya dirinya seorang petualang. Pria asal Portugal itu tidak pernah lama melatih suatu klub dan sudah hadir di empat negara berbeda. Dia memulai kiprahnya di kampung halaman. Lalu, hijrah ke Inggris untuk menukangi Chelsea dan merapat ke Italia bersama Inter Milan. Mourinho kemudian hadir di Spanyol karena direkrut Real Madrid. Setelah itu, dia kembali lagi ke Inggris. Mungkin itu sebabnya dia berniat menjajal Prancis. Terlebih putranya juga ingin menetap di Paris. Dia pun secara terbuka mengaku cukup mengagumi PSG.
“Putra saya yang saat ini tinggal di London memutuskan ingin menuju Paris, bukannya Manchester untuk melihat pertandingan. Mengapa Paris? Karena, saat ini PSG punya sesuatu yang spesial. Mereka punya banyak pemain muda berkualitas,” tutur Mourinho.
Pernyataan Mourinho ini tentu jadi kabar buruk bagi petinggi MU. Karena, dia diharapkan dapat bertugas di Theater of Dream hingga waktu yang sangat lama. Maklum, kinerjanya dinilai memuaskan yang mana sudah menyumbang tiga gelar, termasuk trofi Liga Europa.
(amm)