Pemkab Lamongan Beri Beasiswa Dua Anak Choirul Huda
A
A
A
LAMONGAN - Atas dedikasinya kepada Persela Lamongan dan masyarakat Lamongan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan memberikan penghargaan kepada almarhum Choirul Huda. Beberapa penghargaan yang bakal diberikan kepada Huda yakni memberikan pendidikan gratis bagi kedua putranya, Muhammad Rachul Maulana (13) dan Rafael Ramadhan (10) hingga tamat SMA.
"Selama 18 tahun, komitmen, kebersamaan bersama Persela Lamongan ini yang luar biasa menurut saya. Wajar bila diberikan penghargaan sebagai pahlawan. Kebutuhan sekolah bagi kedua anaknya minimal sampai lulus SMA," ucap Bupati Lamongan Fadeli dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Selasa (17/10).
Pemkab Lamongan juga tengah mempertimbangkan usulan penggemar Persela yang ingin mengganti nama Stadion Surajaya menjadi Stadion Choirul Huda. "Terkait masalah stadion, patung, nama jalan, ini sedang kami pertimbangkan. Yang jelas saya sangat menghargai. Masalah kaos tim dengan nomor punggung 1, ini menurut kami jangan digunakan oleh tim Persela sampai sepuluh tahun. Nanti setelah sepuluh tahun, melihat perkembangan lebih lanjut," lanjutnya.
Sementara itu, manajemen Persela meyakini keputusan memensiunkan nomor punggung 1 sebagai bentuk penghormatan kepada Huda, dan itu tidak akan menyalahi aturan kompetisi selama pemain dalam satu skuat itu masih menggunakan nomor tak lebih dari dua digit. "Saya kira tidak akan bertentangan dengan aturan yang ditetapkan PT Liga (Indonesia Baru). Di situ juga hanya meminta setiap klub agar menggunakan nomor punggung hingga 99," ujar manajer Persela, Yunan Achmadi.
"Kalau hanya tidak memakai satu nomor, kami masih bisa menggunakan yang lain, karena paling hanya menggunakan 30 nomor saja dari 1 hingga 99. Bagi kami, nomor itu tidak dipakai saja, tapi melihat dari pengorbanan, pengabdian Huda bersama Persela selama ini,” ucap Yunan.
Hingga saat ini, rumah duka Huda di Lamongan tak henti dikunjungi pelayat, di antaranya perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bagian kompetisi, Surya Binanga, serta manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
"Saya ke sini mewakili manajemen PT LIB, untuk mengucapkan bela sungkawa saja. Soal sumbangan maupun lainnya, nanti akan disampaikan oleh manajemen secara langsung, kami hanya mewakili saja," tutur Surya.
"Semoga almarhum diterima di sisi Allah. Saya yakin dia orang baik, dan banyak kawan. Semua klub pasti ikut berdoa, apalagi selama 18 tahun tidak pindah-pindah tim. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi lagi, semoga sampai Huda ini saja dan tidak ada lagi," tambah Umuh.
"Selama 18 tahun, komitmen, kebersamaan bersama Persela Lamongan ini yang luar biasa menurut saya. Wajar bila diberikan penghargaan sebagai pahlawan. Kebutuhan sekolah bagi kedua anaknya minimal sampai lulus SMA," ucap Bupati Lamongan Fadeli dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Selasa (17/10).
Pemkab Lamongan juga tengah mempertimbangkan usulan penggemar Persela yang ingin mengganti nama Stadion Surajaya menjadi Stadion Choirul Huda. "Terkait masalah stadion, patung, nama jalan, ini sedang kami pertimbangkan. Yang jelas saya sangat menghargai. Masalah kaos tim dengan nomor punggung 1, ini menurut kami jangan digunakan oleh tim Persela sampai sepuluh tahun. Nanti setelah sepuluh tahun, melihat perkembangan lebih lanjut," lanjutnya.
Sementara itu, manajemen Persela meyakini keputusan memensiunkan nomor punggung 1 sebagai bentuk penghormatan kepada Huda, dan itu tidak akan menyalahi aturan kompetisi selama pemain dalam satu skuat itu masih menggunakan nomor tak lebih dari dua digit. "Saya kira tidak akan bertentangan dengan aturan yang ditetapkan PT Liga (Indonesia Baru). Di situ juga hanya meminta setiap klub agar menggunakan nomor punggung hingga 99," ujar manajer Persela, Yunan Achmadi.
"Kalau hanya tidak memakai satu nomor, kami masih bisa menggunakan yang lain, karena paling hanya menggunakan 30 nomor saja dari 1 hingga 99. Bagi kami, nomor itu tidak dipakai saja, tapi melihat dari pengorbanan, pengabdian Huda bersama Persela selama ini,” ucap Yunan.
Hingga saat ini, rumah duka Huda di Lamongan tak henti dikunjungi pelayat, di antaranya perwakilan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bagian kompetisi, Surya Binanga, serta manajer Persib Bandung Umuh Muchtar.
"Saya ke sini mewakili manajemen PT LIB, untuk mengucapkan bela sungkawa saja. Soal sumbangan maupun lainnya, nanti akan disampaikan oleh manajemen secara langsung, kami hanya mewakili saja," tutur Surya.
"Semoga almarhum diterima di sisi Allah. Saya yakin dia orang baik, dan banyak kawan. Semua klub pasti ikut berdoa, apalagi selama 18 tahun tidak pindah-pindah tim. Mudah-mudahan tidak sampai terjadi lagi, semoga sampai Huda ini saja dan tidak ada lagi," tambah Umuh.
(sha)