Caroline Wozniacki Berselisih dengan Agen Maria Sharapova
A
A
A
SINGAPURA - Jelang berakhirnya musim tenis 2017, Caroline Wozniacki berselisih dengan agen pemain Maria Sharapova, Max Eisenbud. Dalam sebuah kesempatan di Singapura, Eisenbud sampai menghindari bertemu langsung Wozniacki.
"Dia (Max Eisenbud) takut untuk bertemu dengan saya. Ketika saya berjalan di lounge pemain di Singapura, dia tiba-tiba berjalan ke arah lain untuk menghindari saya," kata Wozniacki, dikutip WTA, Rabu (25/10/2017).
Komentar itu keluar dari mulut Wozniacki, setelah perseturuan pertama kali mencuat antara Wozniacki dan kubu Sharapova. Di Prancis Terbuka 2017, Eisenbud menyebut Wozniacki dan sejumlah petenis tidak mengkhendaki Sharapova tampil di grand slam karena takut Sharapova memenangkan trofi.
"Semua ‘pekerja harian’ seperti Radwanska dan Wozniacki yang tidak pernah memenangkan grand slam dan generasi sesudahnya yang melewati mereka, mereka pintar untuk membuat Maria (Sharapova) tidak berlaga di Paris. Tidak ada Serena (Williams), tidak ada Maria, tidak ada Vika (Azarenka), tidak ada Petra (Kvitova), itu adalah kesempatan terakhir mereka memenangkan grand slam," cibir Eisenbud.
Perseturan dimulai ketika jurnalis meminta tanggapan para petenis dunia ketika Sharapova kembali ke lapangan pasca-hukuman menggunakan doping. Ada pro-kontra menyusul kembalinya Sharapova, dan Wozniacki salah satu yang tidak suka petenis asal Rusia itu kembali ke lapangan.
"Dia (Max Eisenbud) takut untuk bertemu dengan saya. Ketika saya berjalan di lounge pemain di Singapura, dia tiba-tiba berjalan ke arah lain untuk menghindari saya," kata Wozniacki, dikutip WTA, Rabu (25/10/2017).
Komentar itu keluar dari mulut Wozniacki, setelah perseturuan pertama kali mencuat antara Wozniacki dan kubu Sharapova. Di Prancis Terbuka 2017, Eisenbud menyebut Wozniacki dan sejumlah petenis tidak mengkhendaki Sharapova tampil di grand slam karena takut Sharapova memenangkan trofi.
"Semua ‘pekerja harian’ seperti Radwanska dan Wozniacki yang tidak pernah memenangkan grand slam dan generasi sesudahnya yang melewati mereka, mereka pintar untuk membuat Maria (Sharapova) tidak berlaga di Paris. Tidak ada Serena (Williams), tidak ada Maria, tidak ada Vika (Azarenka), tidak ada Petra (Kvitova), itu adalah kesempatan terakhir mereka memenangkan grand slam," cibir Eisenbud.
Perseturan dimulai ketika jurnalis meminta tanggapan para petenis dunia ketika Sharapova kembali ke lapangan pasca-hukuman menggunakan doping. Ada pro-kontra menyusul kembalinya Sharapova, dan Wozniacki salah satu yang tidak suka petenis asal Rusia itu kembali ke lapangan.
(sha)