Rusak Ring, Bos CLS Knights Janji Tak Bakal Sunat Gaji Brian Williams
A
A
A
SURABAYA - Keseriusan tim CLS Knights Indonesia dalam mempersiapkan tim untuk berlaga di ajang ASEAN Basketball League musim ini sudah terlihat dari porsi latihan di lapangan GOR CLS Dharmahusada. Berbagai latihan berat yang telah diprogramkan sang arstitek tim Koko Heru Setyo Nugroho, menjadi menu keseharian yang harus dilahap oleh Mario Wuysang dkk.
Selama masa persiapan tim banyak cerita menarik yang menjadi kenangan bagi para pemain. Brian Williams misalnya, center impor CLS asal Amerika ini tidak akan pernah melupakan kejadian beberapa hari lalu saat sesi latihan tim.
Kenangan yang tak terlupakan itu ketika Williams melakukan satu aksi power dunknya dengan merusak salah satu ring GOR Dharmahusada. Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights Indonesia menuturkan pemain bertinggi badan 208 dan berbobot 125 kg itu membuat ring bergeser 10 cm ke belakang.
"Mungkin saat itu ia terlalu bersemangat melakukan dunk, sehingga membuat ring bergeser 10 cm ke belakang, bahkan ringnya sampai bengkok hingga terpaksa harus kami las. Untuk menggeser posisi ring kembali ke depan sedikitnya membutuhan tenaga sampai 10 orang. Setelah kejadian tersebut ia mengaku kapok untuk melakukan dunk lagi. Tapi tenang saja, saya pasti tidak akan potong gajinya," canda Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights Indonesia.
Brian Williams merupakan salah satu pemain asing yang sudah punya pengalaman berlaga di ABL karena ia pernah membela beberapa tim, yakni San Miguel Beermen (juara 2013) dan Westporst Malaysia Dragons. Pada ABL musim ini dia akan bermain dengan rekan sejawatnya di Universitas Tennesse, Duke Crews yang sudah menjadi idola bagi fans CLS Knights.
Kesan dan harapan positif juga diutarakan oleh Christopher mengenai Brian Williams. Pebasket yang juga pernah merasakan liga basket di Republik Dominika itu (bersama tim Titanes Licey), diharapkan bisa memberikan dampak yang baik buat tim secara keseluruhan.
"Dia (dan juga para pemain asing lainnya) tidak banyak menuntut dan sejauh ini selalu bersikap profesional dan bisa berbaur dengan tim. Mungkin adaptasi cuaca panas saja yang menjadi kendala. Setiap break latihan ia segera mencari kipas angin di sudut lapangan," ujar Christopher.
Selama masa persiapan tim banyak cerita menarik yang menjadi kenangan bagi para pemain. Brian Williams misalnya, center impor CLS asal Amerika ini tidak akan pernah melupakan kejadian beberapa hari lalu saat sesi latihan tim.
Kenangan yang tak terlupakan itu ketika Williams melakukan satu aksi power dunknya dengan merusak salah satu ring GOR Dharmahusada. Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights Indonesia menuturkan pemain bertinggi badan 208 dan berbobot 125 kg itu membuat ring bergeser 10 cm ke belakang.
"Mungkin saat itu ia terlalu bersemangat melakukan dunk, sehingga membuat ring bergeser 10 cm ke belakang, bahkan ringnya sampai bengkok hingga terpaksa harus kami las. Untuk menggeser posisi ring kembali ke depan sedikitnya membutuhan tenaga sampai 10 orang. Setelah kejadian tersebut ia mengaku kapok untuk melakukan dunk lagi. Tapi tenang saja, saya pasti tidak akan potong gajinya," canda Christopher Tanuwidjaja, Managing Partner CLS Knights Indonesia.
Brian Williams merupakan salah satu pemain asing yang sudah punya pengalaman berlaga di ABL karena ia pernah membela beberapa tim, yakni San Miguel Beermen (juara 2013) dan Westporst Malaysia Dragons. Pada ABL musim ini dia akan bermain dengan rekan sejawatnya di Universitas Tennesse, Duke Crews yang sudah menjadi idola bagi fans CLS Knights.
Kesan dan harapan positif juga diutarakan oleh Christopher mengenai Brian Williams. Pebasket yang juga pernah merasakan liga basket di Republik Dominika itu (bersama tim Titanes Licey), diharapkan bisa memberikan dampak yang baik buat tim secara keseluruhan.
"Dia (dan juga para pemain asing lainnya) tidak banyak menuntut dan sejauh ini selalu bersikap profesional dan bisa berbaur dengan tim. Mungkin adaptasi cuaca panas saja yang menjadi kendala. Setiap break latihan ia segera mencari kipas angin di sudut lapangan," ujar Christopher.
(nug)