Bhayangkara FC dan Suara-suara di Media Sosial

Susanto

Kamis, 09 November 2017 - 20:34 WIB

A A A

JAKARTA - Bhayangkara FC mengunci gelar Liga 1 2017 setelah mengalahkan Madura United dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bangkalan, Rabu (9/11/2017). Sebagai kampiun, Bhayangkara FC mendapat hujatan akibat masalah yang justru timbul dari luar lapangan.

Dengan 68 poin yang dikumpulkan Bhayangkara FC, Bali United (di posisi kedua) tidak akan mampu menggeser tim tersebut dari puncak klasemen di akhir musim. Sebabnya, dari dari head to head Bhayangkara FC lebih unggul dibanding Bali United.

Hujatan datang menyasar Bhayangkara FC setelah keputusan sidang Komdis PSSI memberikan Bhayangkara FC kemenangan 3-0 atas Mitra Kukar di laga sebelumnya. Keputusan itu diambil karena Mitra Kukar memainkan Mohamed Lamine Sissoko yang sedang menjalankan larangan tampil.

Kemenangan Bhayangkara FC atas Madura United menjadi hampa. Netizen Indonesia yang begitu vokal di media sosial, menyebut Bhayangkara FC menang karena serangkaian permasalahan yang belum tuntas. Kondisi yang sampai detik ini masih dibahas operator kompetisi bersama Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Permasalahan ini tentunya membuat perjuangan para pemain Bhayangkara FC selama hampir satu musim Liga 1 2017 tidak mendapat respek dari masyarakat. Padahal, mungkin saja para pemain itu hanya korban polemik yang timbul di luar lapangan.

Gelandang Bhayangkara FC, Evan Dimas, adalah salah satu korban 'stigma' yang terlanjur melekat pada klub dan Liga 1. Ketika pemain asal Surabaya tersebut aktif di media sosial, respon netizen yang muncul beragam. Sebagian mengucapkan selamat atas keberhasilan Bhayangkara FC memenangkan liga, namun sebagian lain meminta Evan Dimas meninggalkan klubnya sekarang.