Merah Putih vs Guyana, Laga untuk Choirul Huda
A
A
A
BEKASI - PSSI memberi penghormatan khusus kepada almarhum Choirul Huda. Laga persahabatan timnas Indonesia senior versus Guyana di Stadion Patriot Bekasi, Sabtu (25/11/2017), didedikasikan untuk penjaga gawang legendaris Persela Lamongan tersebut.
Laga kontra Guyana yang berstatus 'FIFA A Match' merupakan penutup dari rangkaian pekan timnas, sekaligus penampilan terakhir tim timnas Garuda di 2017. Sebelumnya Pasukan Merah Putih beruji coba dua kali melawan timnas Suriah U-23.
Laga pertama diwakili timnas Indonesia U-23 melawan timnas Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis (16/11/2017). Timnas U-23 menyerah 2-3 setelah sempat berhasil menyamakan kedudukan 2-2.
Timna senior juga tak berkutik meladeni permainan Suriah U-23. Pasukan Luis Milla menyerah 0-1 saat menghadapi Suriah U-23 di Wibawa Mukti, Sabtu (18/11/2017). Indonesia menyerah lewat gol Mouhammad Anez. (Baca Juga: Timnas Suriah U-23 Tekuk Timnas Indonesia senior).
“Laga persahabatan timnas senior versus Guyana kami persembahkan untuk Choirul Huda, sebagai penghormatan atas totalitas dan dedikasinya untuk sepak bola nasional," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, seperti dilansir laman resmi PSSI.
"Penghormatan ini juga sebagai respons kami atas surat khusus dari FIFA yang menyampaikan belasungkawa dan penghormatan kepada almarhum.”
PSSI memilih laga versus Guyana sebagai momen pemberian penghargaan untuk Choirul Huda lantaran punya nilai spesial. Status FIFA A Match menjadikan laga ini memiliki poin yang bisa memengaruhi posisi Indonesia pada peringkat FIFA. Saat ini Indonesia dan Guyana sama-sama bertengger di peringkat 165 dunia.
Rencananya, PSSI akan mengundang keluarga Choirul Huda ke Stadion Patriot Bekasi. PSSI juga akan memberikan penghargaan khusus kepada pihak keluarga Choirul Huda dan legenda sepak bola Indonesia lainnya yang diundang secara khusus untuk menyaksikan pertandingan timnas.
“Ini akan menjadi momen penting bagi sepak bola nasional. Kami juga mengajak para suporter untuk datang dan menyaksikan momen ini secara langsung di stadion,” imbuh Tisha.
Selain itu, acara juga akan diselingi dengan lelang jersey kiper timnas bernomor punggung 1 dengan nama Huda yang ditandatangani para pemain timnas dan sejumlah legenda sepak bola Indonesia. Lelang terbuka dimulai Selasa (21/11/2017) melalui laman resmi PSSI. Dana yang terkumpul dari hasil lelang akan diserahkan kepada keluarga Choirul Huda.
Choirul Huda wafat setelah berbenturan dengan rekan setimnya saat membela Persela Lamongan melawan Semen Padang pada laga Liga 1 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, 15 Oktober 2017. Kapten tim Persela itu mengembuskan napas terakhir di RSUD Dr Soegiri, Lamongan.
Laga kontra Guyana yang berstatus 'FIFA A Match' merupakan penutup dari rangkaian pekan timnas, sekaligus penampilan terakhir tim timnas Garuda di 2017. Sebelumnya Pasukan Merah Putih beruji coba dua kali melawan timnas Suriah U-23.
Laga pertama diwakili timnas Indonesia U-23 melawan timnas Suriah U-23 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis (16/11/2017). Timnas U-23 menyerah 2-3 setelah sempat berhasil menyamakan kedudukan 2-2.
Timna senior juga tak berkutik meladeni permainan Suriah U-23. Pasukan Luis Milla menyerah 0-1 saat menghadapi Suriah U-23 di Wibawa Mukti, Sabtu (18/11/2017). Indonesia menyerah lewat gol Mouhammad Anez. (Baca Juga: Timnas Suriah U-23 Tekuk Timnas Indonesia senior).
“Laga persahabatan timnas senior versus Guyana kami persembahkan untuk Choirul Huda, sebagai penghormatan atas totalitas dan dedikasinya untuk sepak bola nasional," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, seperti dilansir laman resmi PSSI.
"Penghormatan ini juga sebagai respons kami atas surat khusus dari FIFA yang menyampaikan belasungkawa dan penghormatan kepada almarhum.”
PSSI memilih laga versus Guyana sebagai momen pemberian penghargaan untuk Choirul Huda lantaran punya nilai spesial. Status FIFA A Match menjadikan laga ini memiliki poin yang bisa memengaruhi posisi Indonesia pada peringkat FIFA. Saat ini Indonesia dan Guyana sama-sama bertengger di peringkat 165 dunia.
Rencananya, PSSI akan mengundang keluarga Choirul Huda ke Stadion Patriot Bekasi. PSSI juga akan memberikan penghargaan khusus kepada pihak keluarga Choirul Huda dan legenda sepak bola Indonesia lainnya yang diundang secara khusus untuk menyaksikan pertandingan timnas.
“Ini akan menjadi momen penting bagi sepak bola nasional. Kami juga mengajak para suporter untuk datang dan menyaksikan momen ini secara langsung di stadion,” imbuh Tisha.
Selain itu, acara juga akan diselingi dengan lelang jersey kiper timnas bernomor punggung 1 dengan nama Huda yang ditandatangani para pemain timnas dan sejumlah legenda sepak bola Indonesia. Lelang terbuka dimulai Selasa (21/11/2017) melalui laman resmi PSSI. Dana yang terkumpul dari hasil lelang akan diserahkan kepada keluarga Choirul Huda.
Choirul Huda wafat setelah berbenturan dengan rekan setimnya saat membela Persela Lamongan melawan Semen Padang pada laga Liga 1 2017 di Stadion Surajaya, Lamongan, 15 Oktober 2017. Kapten tim Persela itu mengembuskan napas terakhir di RSUD Dr Soegiri, Lamongan.
(sha)