Juventus Bawa Misi Nodai Barcelona

TORINO - Barcelona belum tersentuh kekalahan di musim ini. Dari 17 pertandingan terakhir di semua kompetisi yang diikuti, tim asal Katalan itu mengantongi 15 kemenangan dan dua imbang.

Di ajang Liga Champions, mereka juga masih belum ternoda. Berada di Grup D, Barca mencatatkan tiga kemenangan dan sekali imbang serta berada di puncak klasemen. Mereka berpeluang lolos ke fase knock-out dengan status juara grup jika bisa mengalahkan Juventus di Stadion Allianz, Kamis (23/11/2017) dini hari nanti.

Laga Juve melawan Barca dalam dua tahun terakhir seperti rutinitas di ajang Liga Champions. Dimulai pertemuan final Liga Champions saat Juve di paksa menyerah 1-3 melalui gol Ivan Rakitic, Luiz Suarez, dan Neymar. La Vecchia Signora, julukan Juve, membalas pada babak perempat final musim 2016/2017 dengan tiga gol tanpa balas. Sejarah kemudian mencatat Juve berhasil menembus final sebelum akhirnya ditaklukkan Real Madrid 4-1 di Stadion Millennium.

Musim ini, mereka kembali bertemu di babak grup. Pada match day pertama, pasukan Massimiliano Allegri kembali harus mengakui keunggulan Blaugrana tiga gol di Camp Nou. Lionel Messi memborong dua gol, Rakitic menyumbang satu gol. Total dari 10 pertemuan kedua tim, Barca unggul dengan empat menang, tiga imbang, dan tiga kalah dengan agregat 13-10.

"Ini akan menjadi pertandingan hebat dengan dua tim yang sangat kuat di lapangan. Liga Champions sangat berarti bagi kami. Pada pertandingan nanti akan ada permainan taktis dan fisik," kata pemain sayap Juventus Douglas Costa.

Dari sisi persiapan, boleh jadi Juve dianggap bermasalah. Penampilan mereka di kompetisi domestik tidak terlalu stabil sehingga terdampar di peringkat 3. Gianluigi Buffon dkk juga baru saja menelan kekalahan saat menghadapi Sampdoria di Seri A. Mereka menyerah dengan skor 2-3. Tapi, kekalahan tersebut bisa saja karena Allegri memilih berkonsentrasi di Liga Champions sehingga menyimpan amunisi terbaik.



Melawan Sampdoria, mantan pelatih AC Milan itu mengistirahatkan penjaga gawang Buffon, center back Andrea Barzagli, dan striker Paulo Dybala. Khusus Dybala baru masuk di babak kedua dan mencetak gol di masa injury-time. Pilihan yang realistis mengingat posisi Juve di Liga Champions belum aman meski menempati peringkat 2 klasemen. Jika kalah dari Barca, nasib La Vecchia Signora akan ditentukan pada laga terakhir di kandang Olympiakos Piraeus pada match day terakhir. Jika menang, Juve berhak terbang ke babak gugur.

"Babak pertama menjadi salah satu penampilan terbaik kami musim ini. Kami hanya tidak mencetak gol. Saat tertinggal, kami juga tidak terburu-buru dan tetap sabar membangun serangan," tutur Allegri.



Tantangan juga dialami Dybala yang sejauh ini belum pernah mencetak gol di level Eropa. Produktivitasnya di Seri A tak berbanding lurus dengan Liga Champions. Meski begitu dia tidak merasa mendapatkan tekanan sama sekali. "Tidak ada tekanan," ujarnya dikutip Football-Italia.

Menariknya, dia belum memberikan garansi terkait masa depannya bersama La Vecchia Signora. Meski, dia juga tidak memastikan jika musim ini adalah terakhir bersama Juve. "Untuk sekarang saya tidak mengatakan ini musim terakhir," tambah penyerang asal Argentina itu.

Sementara Barca, meski masih belum tersentuh kekalahan, mereka bukan tanpa masalah. Messi dkk tidak bisa diperkuat enam pemain karena berbagai alasan. Rafinha, Ousmane Dembele, Javier Mascherano, Arda Turan, Sergi Roberto, dan Andre Gomes masih menjalani perawatan. Untungnya, Gerard Pique sudah bisa kembali setelah menjalani sanksi.



Pelatih Barca Ernesto Valverde juga harus menghadapi situasi Messi yang masih mandul saat menjalani laga tandang sepanjang musim 2017. Pemain asal Argentina tersebut terakhir kali mencetak gol di kandang lawan saat menang 2-0 melawan Glasgow Celtic (24/11/2016). Tandem Messi, Suarez, juga sudah lama tidak membobol gawang lawan di Liga Champions. Terakhir kali pemain asal Uruguay tersebut mencetak gol di ajang Liga Champions saat melawan Paris Saint-Germain di Camp Nou, Maret 2017. Sejak saat itu, dia memiliki banyak peluang, namun tidak mampu menunjukkan insting membunuh.



Jika dihitung, Suarez sudah 606 menit tak menjebol gawang lawan di luar Camp Nou. Beruntung, sebelum ke Italia, dia menemukan ketajaman. "Kami selalu berusaha bermain lebih baik di setiap pertandingan, tapi terkadang tidak mungkin," pungkasnya.