Sir Alex Ferguson Sosok di Belakang Sukses Ronaldo
A
A
A
PARIS - Jika ditanya siapa sosok sukses di belakang kesuksesan Cristiano Ronaldo. Sir Alex Ferguson bisa disebut adalah sosok tersebut.
Berkat kepandaiannya membaca bakat seorang pemain, Sir Alex mau menggaet Ronaldo dari Sporting ketika usianya masih 18 tahun. Mantan pelatih Manchester United itu mengaku senang dan bangga dengan capaian yang diraih bekas anak asuhnya. Ronaldo baru saja meraih Ballon d'Or untuk kelima. (Baca juga : Cristiano Ronaldo Sabet Trofi Ballon d'Or 2017 )
Di balik ketenarannya sekarang, Sir Alex membeberkan sejumlah cerita menarik. Menurutnya, saat masih menukangi Setan Merah, Sir Alex berkelana mencari pemain muda. Matanya kemudian tertarik pada sosok Ronaldo.
Sir Alex kepincut permainan ciamik Ronaldo dalam sebuah pertandingan. Kesempatan itu langsung dimanfaatkan Sir Alex untuk memburu tanda tangan CR7.
"Saya berbicara dengan Ronaldo dan Jorge Mendes (agen pemain sepak sebola). Dia mengatakan kalau saya harus bertindak cepat karena Arsenal dan Real Madrid juga untuk mengontraknya," kenang Sir Alex dalam wawancara dengan majalah France Football, Sabtu (9/12/2017).
"Saya mengatakan langsung pada Ronaldo untuk bergabung dengan kami. Dia menjelaskan akan berbicara dulu dengan ibunya soal tawaran tersebut," sambung Sir Alex.
Tekad United untuk mendatangkan Ronaldo begitu kuat. Sebuah pesawat pribadi pun di carter untuk membawa Ronaldo dan keluarganya terbang ke Manchester.
Dalam bagian klausul kontrak disebutkan jika Ronaldo mempunyai kesempatan untuk masuk tim utama. Namun Sir Alex belum memasukan nama Ronaldo dalam tim utama karena ingin memberikan kesempatan beradaptasi.
Bersama United, Ronaldo terus berkibar. Inilah yang membuat Ramon Calderon yang menjadi Presiden Real Madrid saat itu ingin menggaetnya. Harga jual Ronaldo melonjak jauh. Los Blancos sanggup membayar 94 Juta Euro. Padahal United menggaet Ronaldo dari Sporting hanya 15 Juta Euro.
"Ramon Calderon ingin kembali memenangkan pemilihan sebagai presiden dan menggunakan Ronaldo sebagai senjata," cerita Sir Alex.
Sir Alex akhirnya baru melepaskan Ronaldo ketika Florentino Perez terpilih sebagai Presiden Real Madrid. "Pada 2009, Florentino Perez menjadi presiden dan itu memudahkan transfer dengannya. Mendes juga luar biasa. Dia rela berkorban demia kepentingan karier pemain."
Ternyata pilihan Ronaldo untuk pindah ke Santiago Bernabeu benar. Sejak mengenakan seragam putih-putih, Ronaldo sudah meraih empat gelar Ballon d'Or. Satu lainnya direngkuhnya ketika masih menjadi penggawa United pada 2008.
Berkat kepandaiannya membaca bakat seorang pemain, Sir Alex mau menggaet Ronaldo dari Sporting ketika usianya masih 18 tahun. Mantan pelatih Manchester United itu mengaku senang dan bangga dengan capaian yang diraih bekas anak asuhnya. Ronaldo baru saja meraih Ballon d'Or untuk kelima. (Baca juga : Cristiano Ronaldo Sabet Trofi Ballon d'Or 2017 )
Di balik ketenarannya sekarang, Sir Alex membeberkan sejumlah cerita menarik. Menurutnya, saat masih menukangi Setan Merah, Sir Alex berkelana mencari pemain muda. Matanya kemudian tertarik pada sosok Ronaldo.
Sir Alex kepincut permainan ciamik Ronaldo dalam sebuah pertandingan. Kesempatan itu langsung dimanfaatkan Sir Alex untuk memburu tanda tangan CR7.
"Saya berbicara dengan Ronaldo dan Jorge Mendes (agen pemain sepak sebola). Dia mengatakan kalau saya harus bertindak cepat karena Arsenal dan Real Madrid juga untuk mengontraknya," kenang Sir Alex dalam wawancara dengan majalah France Football, Sabtu (9/12/2017).
"Saya mengatakan langsung pada Ronaldo untuk bergabung dengan kami. Dia menjelaskan akan berbicara dulu dengan ibunya soal tawaran tersebut," sambung Sir Alex.
Tekad United untuk mendatangkan Ronaldo begitu kuat. Sebuah pesawat pribadi pun di carter untuk membawa Ronaldo dan keluarganya terbang ke Manchester.
Dalam bagian klausul kontrak disebutkan jika Ronaldo mempunyai kesempatan untuk masuk tim utama. Namun Sir Alex belum memasukan nama Ronaldo dalam tim utama karena ingin memberikan kesempatan beradaptasi.
Bersama United, Ronaldo terus berkibar. Inilah yang membuat Ramon Calderon yang menjadi Presiden Real Madrid saat itu ingin menggaetnya. Harga jual Ronaldo melonjak jauh. Los Blancos sanggup membayar 94 Juta Euro. Padahal United menggaet Ronaldo dari Sporting hanya 15 Juta Euro.
"Ramon Calderon ingin kembali memenangkan pemilihan sebagai presiden dan menggunakan Ronaldo sebagai senjata," cerita Sir Alex.
Sir Alex akhirnya baru melepaskan Ronaldo ketika Florentino Perez terpilih sebagai Presiden Real Madrid. "Pada 2009, Florentino Perez menjadi presiden dan itu memudahkan transfer dengannya. Mendes juga luar biasa. Dia rela berkorban demia kepentingan karier pemain."
Ternyata pilihan Ronaldo untuk pindah ke Santiago Bernabeu benar. Sejak mengenakan seragam putih-putih, Ronaldo sudah meraih empat gelar Ballon d'Or. Satu lainnya direngkuhnya ketika masih menjadi penggawa United pada 2008.
(bbk)