Milan ke Perempat Final Coppa Italia Bukti Loyalitas Donnarumma
A
A
A
MILAN - Kiper AC Milan Gianluigi Donnarumma menunjukkan loyalitasnya setelah membawa Rossoneri ke perempat final Coppa Italia. Kememangan 3-0 atas Verona sekaligus membuat Milan menciptakan Derby Della Madonnina untuk bertemu Inter Milan. (Baca Juga: Singkirkan Hellas Verona, Milan Ciptakan Derby Della Madonnina)
Donnarumma terus mendapatkan kecaman dari pendukung Milan menyoal masa depannya. Kiper muda yang digadang-gadang bakal menjadi penerus Gianluigi Buffon di Timnas Italia itu dianggap pengkhianat. Donnarumma dikabarkan bersedia memperpanjang kontrak dengan tekanan psikologis dan membuat agennya, Mino Raiola mempunyai celah untuk membawa Donnarumma ke klub lain. (Baca Juga: Donnarumma Menolak Gantikan Buffon)
Sebelum pertandingan Coppa Italia lawan Verona di Stadion San Siro, Kamis (14/12/2017), sebuah spanduk raksasa terbentang jelas bertuliskan. "Violenza morale 6 milioni all'anno e l'ingaggio di un fratello parassita? Ora vattene. La pazienza รจ finita" atau jika diartikan secara sederhana "Pelanggaran moral, enam juta (euro) per tahun plus kesepakatan parasit kakak? Sekarang pergilah, kesabaran sudah habis,"
Hal ini sempat membuat Donnarumma menangis di kamar ganti dan coba ditenangkan sang kapten. Leonardo Bonucci. Beruntung persoalan ini tak berlanjut di pertandingan. Dengan kelugasannya, Donnarumma berhasil mengawal gawang Milan dan sukses menjaga kesucian gawangnya.
Pelatih Milan, Gennaro Gattuso akhirnya angkat suara mengenai persoalan ini. Usai laga, Gattuso mengatakan tidak pantas Donnarumma mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Dia masih berusia 18 tahun dan jelas dia sangat terguncang. Saya hanya bisa berterima kasih atas apa yang dia lakukan. Untuk usianya, dia adalah terbaik dunia saat ini. Anda bisa tahu dari wajahnya kalau dia tidak bahagia, tapi saya mengenal semua pemain hebat dan anak yang hebat. Dia akan mendapatkan perlindungan dari saya," ungkap Gattuso dilansir Footballitalia, Kamis (14/12/2017).
"Jika klub menyatakan tidak akan menjual siapa pun, mengapa kita harus membicarakan hal ini. Harusnya orang-orang memahami kalau dia ingin pergi atau bertahan," sambungnya.
"Saya ini pelatih Milan, jadi saya bisa berbicara soal dia, tapi tidak yang lain. Donnarumma belum memberitahu secara pribadi bahwa ingin pergi. Kalau dia melakukannya, itu akan berbeda."
Gattuso meminta semua pihak tak lagi mengungkit masalah ini mengingat laga ke depan lebih penting. "Sekarang kami harus berkonsentrasi yang kami dapatkan. Derby akan segera tiba, kami akan segera mempersiapkan diri. Sekarang kami harus tetap berada di jalur ini dan memulihkan kekuatan," paparnya.
"Inter adalah lawan yang kuat. Mereka juga tengah berjuang untuk scudetto dan kami membutuhkan penampilan yang sempurna. Kami berharap bisa mencapai ke pertandingan nanti dalam bentuk yang tepat," katanya.
Donnarumma terus mendapatkan kecaman dari pendukung Milan menyoal masa depannya. Kiper muda yang digadang-gadang bakal menjadi penerus Gianluigi Buffon di Timnas Italia itu dianggap pengkhianat. Donnarumma dikabarkan bersedia memperpanjang kontrak dengan tekanan psikologis dan membuat agennya, Mino Raiola mempunyai celah untuk membawa Donnarumma ke klub lain. (Baca Juga: Donnarumma Menolak Gantikan Buffon)
Sebelum pertandingan Coppa Italia lawan Verona di Stadion San Siro, Kamis (14/12/2017), sebuah spanduk raksasa terbentang jelas bertuliskan. "Violenza morale 6 milioni all'anno e l'ingaggio di un fratello parassita? Ora vattene. La pazienza รจ finita" atau jika diartikan secara sederhana "Pelanggaran moral, enam juta (euro) per tahun plus kesepakatan parasit kakak? Sekarang pergilah, kesabaran sudah habis,"
Hal ini sempat membuat Donnarumma menangis di kamar ganti dan coba ditenangkan sang kapten. Leonardo Bonucci. Beruntung persoalan ini tak berlanjut di pertandingan. Dengan kelugasannya, Donnarumma berhasil mengawal gawang Milan dan sukses menjaga kesucian gawangnya.
Pelatih Milan, Gennaro Gattuso akhirnya angkat suara mengenai persoalan ini. Usai laga, Gattuso mengatakan tidak pantas Donnarumma mendapatkan perlakuan seperti itu.
"Dia masih berusia 18 tahun dan jelas dia sangat terguncang. Saya hanya bisa berterima kasih atas apa yang dia lakukan. Untuk usianya, dia adalah terbaik dunia saat ini. Anda bisa tahu dari wajahnya kalau dia tidak bahagia, tapi saya mengenal semua pemain hebat dan anak yang hebat. Dia akan mendapatkan perlindungan dari saya," ungkap Gattuso dilansir Footballitalia, Kamis (14/12/2017).
"Jika klub menyatakan tidak akan menjual siapa pun, mengapa kita harus membicarakan hal ini. Harusnya orang-orang memahami kalau dia ingin pergi atau bertahan," sambungnya.
"Saya ini pelatih Milan, jadi saya bisa berbicara soal dia, tapi tidak yang lain. Donnarumma belum memberitahu secara pribadi bahwa ingin pergi. Kalau dia melakukannya, itu akan berbeda."
Gattuso meminta semua pihak tak lagi mengungkit masalah ini mengingat laga ke depan lebih penting. "Sekarang kami harus berkonsentrasi yang kami dapatkan. Derby akan segera tiba, kami akan segera mempersiapkan diri. Sekarang kami harus tetap berada di jalur ini dan memulihkan kekuatan," paparnya.
"Inter adalah lawan yang kuat. Mereka juga tengah berjuang untuk scudetto dan kami membutuhkan penampilan yang sempurna. Kami berharap bisa mencapai ke pertandingan nanti dalam bentuk yang tepat," katanya.
(bbk)