Masuk Kamp Pelatihan, Tyson Fury Asah Skill dan Turunkan Berat Badan
A
A
A
LONDON - Pelatih Baru Tyson Fury, Ben Davison, terkesan dengan skill anak asuhnya setelah berlatih beberapa hari. Davison melihat bahwa Fury mampu melakukan hampir semua hal di ring dan percaya bahwa memiliki semua hal yang diperlukan untuk kembali ke puncak karier bertinjunya.
Davison menggantikan pelatih sebelumnya, Peter Fury, yang merupakan paman Tyson. Pemecatan Peter cukup mengejutkan, lantaran di tangan Peter, Tyson (25-0, 18 KO) sangat sukses di ring tinju kelas berat.
Peter menyusun rencana permainan yang membuat keponakannya tersebut mengejutkan dunia dengan mengalahkan Wladimir Klitschko untuk merebut gelar dunia IBF, IBO, WBA, dan gelar dunia WBO pada November 2015 di Jerman. Fury belum bertarung lagi sejak kemenangan itu, setelah dia mengatasi depresi serius dan penyalahgunaan zat terlarang.
Kini, Tyson Fury sudah kembali berlatih, dan menjalani program mengurangi berat badannya. Dia berharap bisa merebut kembali lisensi tinjunya pada bulan depan, ketika British Board of Control diagendakan bertemu untuk bicara masalah ini.
Davison mengaku terkejut saat Tyson Fury mendekati dia dan memintanya untuk melatih. "Tyson bertanya kepada saya pada saat itu, dan meminta saya melatihnya untuk comeback-nya di dunia tinju. Kemudian saya menyuruhnya untuk meluangkan waktu untuk berpikir kembali (dengan sebuah keputusan) karena dia meraih sukses besar dengan pamannya, Peter," kata Davison kepada Sky Sports. "Tapi, Tyson bersikeras bahwa inilah keputusan yang dia inginkan, dan saya bisa melihat dia bergairah akan hal itu."
Davison mengungkapkan sudah merancang jadwal pelatihan lengkap untuk Tyson Fury. Rencananya, April atau Mei 2018 Tyson Fury akan masuk kamp pelatihan. "Kami memiliki tanggal yang kasar, April atau Mei, dan sebuah kamp pelatihan penuh akan segera dimulai. Dia harus membuat berat badan, terlihat bagus, merasa nyaman, fit, dan kuat. Selain itu, siap secara mental. Ini merupakan paket latihan menyeluruh," kata Davison.
"Kami berlatih dua kali sehari, dia mengonsumi makanan bersih, berat badannya turun, dan dia membuat kemajuan dengan statistik lemak tubuhnya. Itu harus diukur untuk kesimbangan."
"Motivasi dan keterampilannya masih prima. Kita semua tahu, apa yang Tyson bisa. Tapi, saya sempat berpikir, 'dapatkah dia melakukan ini?' Dia mungkin harus melakukan hal yang berbeda melawan lawan yang berbeda."
"Tyson bisa melakukan semuanya, dia bisa bertinju dengan gaya ortodoks, dia bisa melawan petinju ortodoks, dia bisa melawan kidal, dia bisa bertinju kidal. Dia bisa bertahan, dia bisa menyerang. Dia bisa counter-punch, dia benar-benar bisa semuanya," pungkas Davison.
Davison menggantikan pelatih sebelumnya, Peter Fury, yang merupakan paman Tyson. Pemecatan Peter cukup mengejutkan, lantaran di tangan Peter, Tyson (25-0, 18 KO) sangat sukses di ring tinju kelas berat.
Peter menyusun rencana permainan yang membuat keponakannya tersebut mengejutkan dunia dengan mengalahkan Wladimir Klitschko untuk merebut gelar dunia IBF, IBO, WBA, dan gelar dunia WBO pada November 2015 di Jerman. Fury belum bertarung lagi sejak kemenangan itu, setelah dia mengatasi depresi serius dan penyalahgunaan zat terlarang.
Kini, Tyson Fury sudah kembali berlatih, dan menjalani program mengurangi berat badannya. Dia berharap bisa merebut kembali lisensi tinjunya pada bulan depan, ketika British Board of Control diagendakan bertemu untuk bicara masalah ini.
Davison mengaku terkejut saat Tyson Fury mendekati dia dan memintanya untuk melatih. "Tyson bertanya kepada saya pada saat itu, dan meminta saya melatihnya untuk comeback-nya di dunia tinju. Kemudian saya menyuruhnya untuk meluangkan waktu untuk berpikir kembali (dengan sebuah keputusan) karena dia meraih sukses besar dengan pamannya, Peter," kata Davison kepada Sky Sports. "Tapi, Tyson bersikeras bahwa inilah keputusan yang dia inginkan, dan saya bisa melihat dia bergairah akan hal itu."
Davison mengungkapkan sudah merancang jadwal pelatihan lengkap untuk Tyson Fury. Rencananya, April atau Mei 2018 Tyson Fury akan masuk kamp pelatihan. "Kami memiliki tanggal yang kasar, April atau Mei, dan sebuah kamp pelatihan penuh akan segera dimulai. Dia harus membuat berat badan, terlihat bagus, merasa nyaman, fit, dan kuat. Selain itu, siap secara mental. Ini merupakan paket latihan menyeluruh," kata Davison.
"Kami berlatih dua kali sehari, dia mengonsumi makanan bersih, berat badannya turun, dan dia membuat kemajuan dengan statistik lemak tubuhnya. Itu harus diukur untuk kesimbangan."
"Motivasi dan keterampilannya masih prima. Kita semua tahu, apa yang Tyson bisa. Tapi, saya sempat berpikir, 'dapatkah dia melakukan ini?' Dia mungkin harus melakukan hal yang berbeda melawan lawan yang berbeda."
"Tyson bisa melakukan semuanya, dia bisa bertinju dengan gaya ortodoks, dia bisa melawan petinju ortodoks, dia bisa melawan kidal, dia bisa bertinju kidal. Dia bisa bertahan, dia bisa menyerang. Dia bisa counter-punch, dia benar-benar bisa semuanya," pungkas Davison.
(sha)