Mads Conrad Petersen: Akan Sulit Hadapi Ahsan/Angga
A
A
A
JAKARTA - Pebulu tangkis ganda putra Denmark Mads Conrad Petersen tak akan meremehkan duet Indonesia Mohammad Ahsan/Angga Pratama meski baru dipasangkan. Mads Conrad Petersen yang berpartner dengan Mads Pieler Kolding akan menghadapi Ahsan/Angga pada babak pertama Indonesia Masters 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (24/1/2018).
“Secara individu, Ahsan dan Angga pemain yang bagus. Kami sudah pernah bermain melawan mereka beberapa kali. Saya pikir peluangnya masih 50-50," kata Petersen dilansir laman resmi PBSI. "Tentu kami berharap bisa menang walaupun kami tahu ini akan sulit.”
Petersen mengakui ganda putra Indonesia semakin berkembang, bahkan menjadi sektor terkuat bulu tangkis Indonesia. Petersen/Kolding memang kerap mendapat sandungan dari ganda Indonesia di sejumlah turnamen Internasional.
Terakhir, di semifinal Malaysia Masters 2018, Sabtu (20/1/2018) Petersen/Kolding dikalahkan duet Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. "Mereka akan menjadi pemain yang bagus di masa depan,” puji Petersen.
Diakui, pebulu tangkis kelahiran Brorup, Denmark, 12 Januari 1988, itu pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon paling sulit dikalahkan. "Mereka saat ini pasangan peringkat satu dunia yang memenangkan tujuh gelar super series tahun lalu, mereka masih yang terbaik."
"Tetapi ini bagus buat kami, jadi kami bisa mencoba lagi dan terus berlatih agar bisa mengalahkan mereka lagi. Kami menang di dua pertandingan pertama melawan mereka, tentunya kami tidak senang dengan empat kekalahan beruntun di pertemuan terakhir,” jelasnya.
Meski kerap kesulitan melawan pasangan Merah Putih, Petersen senang melawan ganda dengan Indonesian style-nya. Menurutnya, pasangan Indonesia sangat skillful. "Meski terkadang kalah, dan terkadang menang lawan pasangan Indonesia, kami tetap menikmati pertandingan tersebut,” pungkas Petersen.
“Secara individu, Ahsan dan Angga pemain yang bagus. Kami sudah pernah bermain melawan mereka beberapa kali. Saya pikir peluangnya masih 50-50," kata Petersen dilansir laman resmi PBSI. "Tentu kami berharap bisa menang walaupun kami tahu ini akan sulit.”
Petersen mengakui ganda putra Indonesia semakin berkembang, bahkan menjadi sektor terkuat bulu tangkis Indonesia. Petersen/Kolding memang kerap mendapat sandungan dari ganda Indonesia di sejumlah turnamen Internasional.
Terakhir, di semifinal Malaysia Masters 2018, Sabtu (20/1/2018) Petersen/Kolding dikalahkan duet Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. "Mereka akan menjadi pemain yang bagus di masa depan,” puji Petersen.
Diakui, pebulu tangkis kelahiran Brorup, Denmark, 12 Januari 1988, itu pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon paling sulit dikalahkan. "Mereka saat ini pasangan peringkat satu dunia yang memenangkan tujuh gelar super series tahun lalu, mereka masih yang terbaik."
"Tetapi ini bagus buat kami, jadi kami bisa mencoba lagi dan terus berlatih agar bisa mengalahkan mereka lagi. Kami menang di dua pertandingan pertama melawan mereka, tentunya kami tidak senang dengan empat kekalahan beruntun di pertemuan terakhir,” jelasnya.
Meski kerap kesulitan melawan pasangan Merah Putih, Petersen senang melawan ganda dengan Indonesian style-nya. Menurutnya, pasangan Indonesia sangat skillful. "Meski terkadang kalah, dan terkadang menang lawan pasangan Indonesia, kami tetap menikmati pertandingan tersebut,” pungkas Petersen.
(sha)