IGK Manila: Salah Besar Jika Erick Thohir Tidak Perhatikan Persija
A
A
A
JAKARTA - Tidak diperbolehkannya Stadion Utama GBK Senayan dipakai sebagai kandang Persija Jakarta, serta beberapa stadion di sekitar itu bukan disebabkn Erick Thohir selaku ketua INASGOC tidak perhatian terhadap klub kebanggaan ibukota tersebut. Sebaliknya Erick sangat peduli dengan Macan Kemayoran.
Mantan manajer Persija di era 1997-2007, IGK Manila mengungkapkan Erick adalah sosok penting saat Persija meraih gelar juara pertama kalinya pada 2001. Erick-lah yang mendukung keuangan Persija Jakarta, yang ketika itu belum dapat dukungan dana dari pemerintah daerah Jakarta.
“Saat saya dipercaya menjadi manajer pertama kali tahun 1997, Erick lah yang mendukung semua kebutuhan finansial Persija. Dari mulai pembelian pemain, laga kandang maupun laga kandang, semua anggaran saya tinggal minta ke dia. Pemain semahal apapun yang saya ajukan disetujui, bahkan tak jarang Erick memberi masukan pemain yang harus dibeli, dia mengerti pemain bagus, dan harga tidak jadi masalah karena untuk membentuk Persija yang tangguh” ujar Manila.
Manajer yang juga sukses mengantar tim nasional Indonesia meraih medali emas cabang sepak bola di SEA Games 1991 ini menambahkan, sejumlah pemain tangguh yang didatangkan Persija antara lain Luciano Leandro untuk pemain asing, serta Bambang Pamungkas untuk pemain nasional. Selain itu masih ada Ismed Sofyan, Budi Sudarsono hingga Widodo Cahyono Putro.
“Berkat dukungan finansial dari Erick Thohir dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang, serta memenuhi segala kebutuhan tim, Persija kemudian menjelma menjadi tim tangguh, dan akhirnya keluar sebagai juara pada tahun 2001” lanjut Manila.
Kini kalau ada pihak yang menyatakan Erick Thohir tidak perhatian terhadap Persija menurut Manila sebuah kesalahan besar. “Erick itu tokoh nasional, Merah Putih yang ada di dadanya. Sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018, tentu dia bertanggungjawab dengan kesuksesan Asian Games” ujarnya.
Manila menambahkan,”Dia tentu tidak mau ambil resiko jika stadion yang akan digunakan untuk Asian Games 2018, dipakai untuk kepentingan klub dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diiinginkan. Apalagi sebelumnya saat digunakan Stadion GBK sempat terjadi kerusakan. Hendaklah semua memandang demi kepentingan nasional, karena nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 dipertaruhkan. Semua seharusnya mendukung agar Asian Gams 2018 sukses digelar”.
Sementara itu Erick sendiri menjelaskan mengenai penggunaan venue yang akan digunakan untuk Asian Games 2018 pihaknya selalu berkoordinasi dengan PSSI dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai penggunaan lapangan sepak bola yang akan di pergunakan di Asian Games 2018. “Untuk sepak bola puteri akan di gunakan dua lapangan di Palembang. Sementara sepak bola putra akan dimainkan empat stadion di Jawa Barat yakni Stadion Patriot Bekasi, Stadion Pakansari Cibinong, Stadion Wibawa Mukti Cikarang dan Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung” terang Erick.
“Sedangkan untuk Stadion Utama GBK sesuai dengan keputusan OCA di pakai untuk cabang atletik dan acara pembukaan serta penutupan. Untuk Persija dan Persib tentu bila ingin mengunakan lapangan untuk pertandingan liga di persilakan koordinasi dengan PSSI , INASGOC dan Kementerian PUPR. Sebagai informasi semua pertandingan olahraga di Indonesia saat Asian Games tidak ada karena, Asian Games adalah event olahraga Indonesia secara menyeluruh” demikian Erick.
Mantan manajer Persija di era 1997-2007, IGK Manila mengungkapkan Erick adalah sosok penting saat Persija meraih gelar juara pertama kalinya pada 2001. Erick-lah yang mendukung keuangan Persija Jakarta, yang ketika itu belum dapat dukungan dana dari pemerintah daerah Jakarta.
“Saat saya dipercaya menjadi manajer pertama kali tahun 1997, Erick lah yang mendukung semua kebutuhan finansial Persija. Dari mulai pembelian pemain, laga kandang maupun laga kandang, semua anggaran saya tinggal minta ke dia. Pemain semahal apapun yang saya ajukan disetujui, bahkan tak jarang Erick memberi masukan pemain yang harus dibeli, dia mengerti pemain bagus, dan harga tidak jadi masalah karena untuk membentuk Persija yang tangguh” ujar Manila.
Manajer yang juga sukses mengantar tim nasional Indonesia meraih medali emas cabang sepak bola di SEA Games 1991 ini menambahkan, sejumlah pemain tangguh yang didatangkan Persija antara lain Luciano Leandro untuk pemain asing, serta Bambang Pamungkas untuk pemain nasional. Selain itu masih ada Ismed Sofyan, Budi Sudarsono hingga Widodo Cahyono Putro.
“Berkat dukungan finansial dari Erick Thohir dengan mendatangkan sejumlah pemain bintang, serta memenuhi segala kebutuhan tim, Persija kemudian menjelma menjadi tim tangguh, dan akhirnya keluar sebagai juara pada tahun 2001” lanjut Manila.
Kini kalau ada pihak yang menyatakan Erick Thohir tidak perhatian terhadap Persija menurut Manila sebuah kesalahan besar. “Erick itu tokoh nasional, Merah Putih yang ada di dadanya. Sebagai ketua pelaksana Asian Games 2018, tentu dia bertanggungjawab dengan kesuksesan Asian Games” ujarnya.
Manila menambahkan,”Dia tentu tidak mau ambil resiko jika stadion yang akan digunakan untuk Asian Games 2018, dipakai untuk kepentingan klub dikhawatirkan terjadi sesuatu yang tidak diiinginkan. Apalagi sebelumnya saat digunakan Stadion GBK sempat terjadi kerusakan. Hendaklah semua memandang demi kepentingan nasional, karena nama Indonesia di ajang Asian Games 2018 dipertaruhkan. Semua seharusnya mendukung agar Asian Gams 2018 sukses digelar”.
Sementara itu Erick sendiri menjelaskan mengenai penggunaan venue yang akan digunakan untuk Asian Games 2018 pihaknya selalu berkoordinasi dengan PSSI dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengenai penggunaan lapangan sepak bola yang akan di pergunakan di Asian Games 2018. “Untuk sepak bola puteri akan di gunakan dua lapangan di Palembang. Sementara sepak bola putra akan dimainkan empat stadion di Jawa Barat yakni Stadion Patriot Bekasi, Stadion Pakansari Cibinong, Stadion Wibawa Mukti Cikarang dan Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung” terang Erick.
“Sedangkan untuk Stadion Utama GBK sesuai dengan keputusan OCA di pakai untuk cabang atletik dan acara pembukaan serta penutupan. Untuk Persija dan Persib tentu bila ingin mengunakan lapangan untuk pertandingan liga di persilakan koordinasi dengan PSSI , INASGOC dan Kementerian PUPR. Sebagai informasi semua pertandingan olahraga di Indonesia saat Asian Games tidak ada karena, Asian Games adalah event olahraga Indonesia secara menyeluruh” demikian Erick.
(bbk)