Tim Gulat Indonesia Raih Dua Emas, Lima Perak, dan Empat Perunggu
A
A
A
JAKARTA - Tim Gulat Indonesia menuai hasil mengesankan dari keikutsertaannya di Kejuaraan Gulat Khusus Kadet dan Yunior ASEAN XI/2018 yang digelar sejak Rabu (4/4/2018) hingga Sabtu (7/4) mendatang. Menyelesaikan dua hari kompetisi, Rabu dan Kamis (5/4), Tim Gulat Indonesia sudah mengemas dua medali emas, lima perak dan empat perunggu.
Perolehan 2-5-4 set medali ini tentu membanggakan mengingat persaingan di Kejuaraan Kadet & Yunior ASEAN XI/2018 sudah jauh lebih ketat karena melibatkan peserta dari luar negara ASEAN. Keberhasilan para pegulat Indonesia patut diacungi jempol walau sebagian besar mengungguli lawan-lawannya dari sesama negara Asia Tenggara.
Dua medali emas disumbangkan oleh Mutiara Ayuningtyas dari Kelas 58 kg Gaya Bebas kategori yunior. Mutiara Ayuningtyas adalah satu-satunya pegulat Pelatnas Asian Games XVIII/2018 yang diikutkan di kejuaraan ini, karena usianya masih memungkinkan berkompetisi di kategori yunior.
Satu medali emas lainnya diraih oleh Varadisa Septi dari kadet Gaya Bebas 73 kg. Mutiara Ayuningtyas dan Varadisa Septi sama-sama dari Jatim. Lima medali perak direbut oleh Supriono, yunior Grego 77 kg (Jatim), Fauzul Azim, kelas 55 kg Grego Roman (Banten), Siti Aminah, yunior Gaya Bebas 44 kg (Jatim), Aifiya Kurniawati, yunior Gaya Bebas 62 kg (Jatim), dan Siti Aliyah, Gaya Bebas 63 kg (Jateng).
Sementara itu, empat medali perunggu dikoleksi oleh Didha Wahyu Hidayat (kadet/Grego 60 kg/Jatim), Mustakul Alim (Grego Roman/60 kg/Jateng), Iin Wijayanti (yunior Gaya Bebas 48 kg/Jatim), dan Candra Marimar (kadet Gaya Bebas putri 48 kg/Jatim). Pencapaian 2-5-4 set medali di dua hari awal Kejuaraan Kadet & Yunior ASEAN XI/2018 ini tentunya memenuhi harapan kepengurusan PP PGSI 2018-2022 pimpinan Trimedya Panjaitan yang baru saja dikukuhkan oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, Rabu (4/4) lalu.
Trimedya Panjaitan dalam sambutannya antara lain mengemukakan harapannya agar pegulat Indonesia tak hanya menuai prestasi di kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018, Agustus mendatang. Akan tetapi juga di single-event gulat regional dan global. Ada 17 pegulat Indonesia yang diterjunkan di kejuaraan ini, masing-masing 13 dari Jatim, tiga Jateng dan satu Banten.
Menurut keterangan manajer tim Fathur Rahman dari Rayong City, Thailand, Indonesia masih berpeluang menambah koleksi medalinya dari enam pegulat tersisa. Potensi merebut medali masih diharapkan dari Rachmat Adila (kelas 69 kg Gaya Bebas/Jateng), Rachmat Hadi Wijaya (yunior Bebas putra 70 kg/Jatim), Zahwan Hanif (kadet Gaya Bebas 55 kg/Jatim), Ari Akbar Rahmandani (kadet Gaya Bebas 71 kg/Jatim), Syahrir Anam (kadet Gaya Bebas 60 kg/Jatim), dan Sholii (kadet Gaya Bebas 48 kg/Jatim).
"Fauzul Adim dari Banten ingin tampil lagi di Gaya Bebas, dia masih penasaran," kata Fathur Rahman dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (6/4/2018)
Perolehan 2-5-4 set medali ini tentu membanggakan mengingat persaingan di Kejuaraan Kadet & Yunior ASEAN XI/2018 sudah jauh lebih ketat karena melibatkan peserta dari luar negara ASEAN. Keberhasilan para pegulat Indonesia patut diacungi jempol walau sebagian besar mengungguli lawan-lawannya dari sesama negara Asia Tenggara.
Dua medali emas disumbangkan oleh Mutiara Ayuningtyas dari Kelas 58 kg Gaya Bebas kategori yunior. Mutiara Ayuningtyas adalah satu-satunya pegulat Pelatnas Asian Games XVIII/2018 yang diikutkan di kejuaraan ini, karena usianya masih memungkinkan berkompetisi di kategori yunior.
Satu medali emas lainnya diraih oleh Varadisa Septi dari kadet Gaya Bebas 73 kg. Mutiara Ayuningtyas dan Varadisa Septi sama-sama dari Jatim. Lima medali perak direbut oleh Supriono, yunior Grego 77 kg (Jatim), Fauzul Azim, kelas 55 kg Grego Roman (Banten), Siti Aminah, yunior Gaya Bebas 44 kg (Jatim), Aifiya Kurniawati, yunior Gaya Bebas 62 kg (Jatim), dan Siti Aliyah, Gaya Bebas 63 kg (Jateng).
Sementara itu, empat medali perunggu dikoleksi oleh Didha Wahyu Hidayat (kadet/Grego 60 kg/Jatim), Mustakul Alim (Grego Roman/60 kg/Jateng), Iin Wijayanti (yunior Gaya Bebas 48 kg/Jatim), dan Candra Marimar (kadet Gaya Bebas putri 48 kg/Jatim). Pencapaian 2-5-4 set medali di dua hari awal Kejuaraan Kadet & Yunior ASEAN XI/2018 ini tentunya memenuhi harapan kepengurusan PP PGSI 2018-2022 pimpinan Trimedya Panjaitan yang baru saja dikukuhkan oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman, Rabu (4/4) lalu.
Trimedya Panjaitan dalam sambutannya antara lain mengemukakan harapannya agar pegulat Indonesia tak hanya menuai prestasi di kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018, Agustus mendatang. Akan tetapi juga di single-event gulat regional dan global. Ada 17 pegulat Indonesia yang diterjunkan di kejuaraan ini, masing-masing 13 dari Jatim, tiga Jateng dan satu Banten.
Menurut keterangan manajer tim Fathur Rahman dari Rayong City, Thailand, Indonesia masih berpeluang menambah koleksi medalinya dari enam pegulat tersisa. Potensi merebut medali masih diharapkan dari Rachmat Adila (kelas 69 kg Gaya Bebas/Jateng), Rachmat Hadi Wijaya (yunior Bebas putra 70 kg/Jatim), Zahwan Hanif (kadet Gaya Bebas 55 kg/Jatim), Ari Akbar Rahmandani (kadet Gaya Bebas 71 kg/Jatim), Syahrir Anam (kadet Gaya Bebas 60 kg/Jatim), dan Sholii (kadet Gaya Bebas 48 kg/Jatim).
"Fauzul Adim dari Banten ingin tampil lagi di Gaya Bebas, dia masih penasaran," kata Fathur Rahman dalam pernyataan resmi yang diterima SINDOnews, Jumat (6/4/2018)
(bbk)