Unai Emery Kurang Fasih Bahasa Inggris
A
A
A
LONDON - Unai Emery telah resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru Arsenal. Kini, mantan juru taktik Sevilla dan Paris Saint Germain (PSG) itu tengah menjalani proses wawancara pertama bersama sejumlah pewarta berita di Emirates Stadium, Rabu (23/5/2018).
Turut hadir Kepala eksekutif Arsenal, Ivan Gazidis, dalam acara tersebut. Dalam wawancara pertamanya pasca ditunjuk sebagai pelatih baru Meriam London, Emery mengungkapkan bahwa dirinya mengaku ada tiga pertemuan sebagai tiga kali.
Ibarat di sidang, Emery mendapatkan pertanyaan kritis dari Ivan, Raul Sanllehi (kepala hubungan sepak bola), dan Sven Mislintat (kepala perekrutan) di pertemuan pertama. Dia menyatakan bahwa pertemuan itu sangat istimewa.
Ketiga pejabat Arsenal itu menganalisis Emery dengan sangat detail, baik secara pribadi maupun sebagai pelatih. Setelah pertemuan berlangsung selama tiga jam, pelatih berusia 46 tahun itu mengklaim bahwa mereka memiliki chemistry yang sama.
Pertemuan kedua, Emery bertemu dengan ketua Chips Keswick dan pemilik klub Stan Kroenke (saham terbesar). Dua pria ini merupakan jantung dari klub dan menularkan apa yang diinginkan penggemar.
"Pertemuan ketiga saya berlangsung dengan pemilik di Atalanta. Sekali lagi kami memiliki perasaan fantastis dalam hal cara kami berbicara satu sama lain tentang proyek ke depannya. Intinya, datang ke Arsenal adalah sesuatu yang membuat saya merasa bangga," jelas Emery saat proses wawancara dengan awak media.
Emery lantas mengungkapkan filosofi permainannya saat memimpin Arsenal. Dikatakan, dia tidak ingin menghilangkan tradisi sepak bola di klub ini. Menurutnya, salah satunya mengenai penguasaan bola.
"Arsenal suka bermain dengan penguasaan bola. Mereka juga menyukai kepribadian ini. Saya suka menjadi protagonis dengan bola. Dan ketika saya tidak memainkan terlalu banyak bola, maka saya ingin skuat bermain intensif dan menekan," tambah Emery.
Di kesempatan yang sama ada pertanyaan mengenai penguasaan bahasa Inggris. Maklum, Emery harus membiasakan untuk berbicara bahasa lokal agar proses komunikasi dengan anak asuhnya bisa berjalan baik. Tapi dia mengaku tidak terlalu fasif berbicara bahasa Inggris.
"Bahasa Inggris saya bukan yang terbaik, tapi saya ingin membuatnya lebih mudah untuk menyampaikan pendapat saya kepada Anda dan para pendukung. Untuk menjelaskan ide-ide saya serta ambisi. Saya sangat bersemangat untuk kesempatan ini di sebuah klub besar, Kota besar, dan stadion besar serta pemain hebat untuk pekerjaan ini. Terima kasih."
Turut hadir Kepala eksekutif Arsenal, Ivan Gazidis, dalam acara tersebut. Dalam wawancara pertamanya pasca ditunjuk sebagai pelatih baru Meriam London, Emery mengungkapkan bahwa dirinya mengaku ada tiga pertemuan sebagai tiga kali.
Ibarat di sidang, Emery mendapatkan pertanyaan kritis dari Ivan, Raul Sanllehi (kepala hubungan sepak bola), dan Sven Mislintat (kepala perekrutan) di pertemuan pertama. Dia menyatakan bahwa pertemuan itu sangat istimewa.
Ketiga pejabat Arsenal itu menganalisis Emery dengan sangat detail, baik secara pribadi maupun sebagai pelatih. Setelah pertemuan berlangsung selama tiga jam, pelatih berusia 46 tahun itu mengklaim bahwa mereka memiliki chemistry yang sama.
Pertemuan kedua, Emery bertemu dengan ketua Chips Keswick dan pemilik klub Stan Kroenke (saham terbesar). Dua pria ini merupakan jantung dari klub dan menularkan apa yang diinginkan penggemar.
"Pertemuan ketiga saya berlangsung dengan pemilik di Atalanta. Sekali lagi kami memiliki perasaan fantastis dalam hal cara kami berbicara satu sama lain tentang proyek ke depannya. Intinya, datang ke Arsenal adalah sesuatu yang membuat saya merasa bangga," jelas Emery saat proses wawancara dengan awak media.
Emery lantas mengungkapkan filosofi permainannya saat memimpin Arsenal. Dikatakan, dia tidak ingin menghilangkan tradisi sepak bola di klub ini. Menurutnya, salah satunya mengenai penguasaan bola.
"Arsenal suka bermain dengan penguasaan bola. Mereka juga menyukai kepribadian ini. Saya suka menjadi protagonis dengan bola. Dan ketika saya tidak memainkan terlalu banyak bola, maka saya ingin skuat bermain intensif dan menekan," tambah Emery.
Di kesempatan yang sama ada pertanyaan mengenai penguasaan bahasa Inggris. Maklum, Emery harus membiasakan untuk berbicara bahasa lokal agar proses komunikasi dengan anak asuhnya bisa berjalan baik. Tapi dia mengaku tidak terlalu fasif berbicara bahasa Inggris.
"Bahasa Inggris saya bukan yang terbaik, tapi saya ingin membuatnya lebih mudah untuk menyampaikan pendapat saya kepada Anda dan para pendukung. Untuk menjelaskan ide-ide saya serta ambisi. Saya sangat bersemangat untuk kesempatan ini di sebuah klub besar, Kota besar, dan stadion besar serta pemain hebat untuk pekerjaan ini. Terima kasih."
(sha)