Mental Tanding Menjadi Pekerjaan Rumah Utama Mahesa Jenar
A
A
A
SEMARANG - Hingga pekan kesepuluh, langkah PSIS Semarang terseok-seok dalam mengarungi Liga 1 2018. Tim promosi dari Liga 2 tersebut sejauh ini masih terbenam di dasar klasemen Liga 1.
Hasil buruk yang menimpa Laskar Mahesa Jenar ini tidak lepas dari serangkaian hasil buruk di tiga laga terakhir. Ya, kesebelasan besutan Vincenzo Alberto Annese ini menderita hat-trick kekalahan di tiga laga terakhirnya.
Kekalahan demi kekalahan membuat PSIS diterpa masalah mental yang cukup berat. CEO PSIS, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya mengakui bahwa mental bertanding para penggawa PSIS menjadi masalah yang sangat rumit.
"Mental para pemain masih menjadi masalah yang cukup berat, terutama saat kondisi tertekan atau tertinggal. Mereka langsung drop begitu lawan mencetak gol sehingga permainan menjadi buyar," ucap pria yang kerap disapa Yoyok Sukawi, seperti dikutip website resmi Liga Indonesia, Kamis (24/5).
Dalam tiga permainan terakhir, seperti kekalahan dari Sriwijaya FC, PSIS tampil disiplin di paruh pertama. Namun, tuan rumah membombardir dan mengoyak gawang PSIS sebanyak empat kali hanya dalam tempo 15 menit di pertengahan babak kedua.
Hampir serupa saat menjamu PS Tira. Mendominasi permainan dan mempunyai banyak peluang, Mahesa Jenar malah kebobolan di babak kedua. "Ini seperti masalah yang menyambung," keluh Yoyok.
"Berawal dari banyaknya peluang yang gagal menjadi gol, lalu berbuntut pada hilangnya konsentrasi pemain. Kami sesegera mungkin menyelesaikan masalah mental bertanding yang menjadi pekerjaan rumah utama," pungkasnya.
Hasil buruk yang menimpa Laskar Mahesa Jenar ini tidak lepas dari serangkaian hasil buruk di tiga laga terakhir. Ya, kesebelasan besutan Vincenzo Alberto Annese ini menderita hat-trick kekalahan di tiga laga terakhirnya.
Kekalahan demi kekalahan membuat PSIS diterpa masalah mental yang cukup berat. CEO PSIS, Alamsyah Satyanegara Sukawijaya mengakui bahwa mental bertanding para penggawa PSIS menjadi masalah yang sangat rumit.
"Mental para pemain masih menjadi masalah yang cukup berat, terutama saat kondisi tertekan atau tertinggal. Mereka langsung drop begitu lawan mencetak gol sehingga permainan menjadi buyar," ucap pria yang kerap disapa Yoyok Sukawi, seperti dikutip website resmi Liga Indonesia, Kamis (24/5).
Dalam tiga permainan terakhir, seperti kekalahan dari Sriwijaya FC, PSIS tampil disiplin di paruh pertama. Namun, tuan rumah membombardir dan mengoyak gawang PSIS sebanyak empat kali hanya dalam tempo 15 menit di pertengahan babak kedua.
Hampir serupa saat menjamu PS Tira. Mendominasi permainan dan mempunyai banyak peluang, Mahesa Jenar malah kebobolan di babak kedua. "Ini seperti masalah yang menyambung," keluh Yoyok.
"Berawal dari banyaknya peluang yang gagal menjadi gol, lalu berbuntut pada hilangnya konsentrasi pemain. Kami sesegera mungkin menyelesaikan masalah mental bertanding yang menjadi pekerjaan rumah utama," pungkasnya.
(nug)